Chapter 13
🍁Perfect Father's🍁
.
.
.
Bertypo banyak sekali, ga jelas nulis apaan..
Yaudah yang penting updete, jngn timpuk timpuk loh.
Ayo vote dulu baru baca 🤭
Kalo udah Happy reading guys❤️
.
.
.
"Taetae dengarkan Hyun-ie dulu, sebentar saja."
Seorang bocah terlihat melangkah cepat guna menyamakan langkah kaki kecil nya dengan seorang bocah lain bertubuh lebih tinggi yang dia panggil sebagai Taetae.
"Taetae!"
Bocah yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Hyun-ie itu memekik kesal di kala sang teman sama sekali tak merespon perkataan nya. Sedang bocah bertubuh tinggi itu seketika membalikkan tubuh karena pekikan tadi dan menatap sengit pada Hyun-ie.
"Mau apa lagi eoh? Apakah Hyun-ie belum puas setelah merebut posisi nomor satu Taetae dalam perlombaan pacuan kuda itu?" Tanya nya dengan suara bergetar.
Hyun mengeleng cepat berusaha menyakal argumen sang teman tentang dirinya.
"Bukan begitu, Hyun hanya ingin melindungi Taetae saja, sungguh. Dan sekarang Hyun-ie mohon pada Taetae untuk sekali saja tidak mengikuti perlombaan, karena perlomba—,"
"Berhenti di sana Hyun-ah! Taetae tidak ingin dengar, setelah ini jangan berbicara pada Taetae lagi karena mulai detik ini Taetae membencimu!"
.....
Taehyung menatap sedih sebuah figura usang yang dia ambil dari dalam sebuah kotak berdebu berwarna abu-abu. Di dalam foto itu tergambar jelas rupa tiga orang bocah sebaya, dua di antaranya memiliki wajah yang nyaris sama dan satu anak lagi siapa pun pasti tahu bahwa itu adalah wajah seorang Kim Taehyung sewaktu kecil.
"Ma—af dan Terima kasih hiks hiks." isak nya seraya mengusap lembut salah satu wajah yang ada di dalam foto.
Laki-laki berumur tiga puluhan itu baru saja terbangun dari tidur sebab tiba-tiba bermimpi tentang masa lalu nya, Taehyung sedikit melirik pada Jam yang tergantung apik di dinding kamar yang kini telah menunjukkan pukul tiga dini hari. Tadi sewaktu dirinya sempat mengalami batuk berdarah laki-laki itu seketika menolak ajakan Jungkook yang meminta nya pergi kerumah sakit dan memilih beristirahat di kamar nya saja.
"Aku merindukanmu, Teman." monolog nya.
Tok
Tok
Tok
"Appa ini Jungwon."
Taehyung seketika menghapus kasar air mata yang ada di pipi ketika suara si bungsu menginstruksi gedang telinga nya.
"Iya nak, masuk saja sayang."
Cklek
Pintu kamar nya terbuka dan tubuh mungil si bungsu yang menyembul masuk setelah nya. Wajah Bocah itu nampak bersemu dengan pipi basah dan mata yang berair.
"Appa, hiks hiks."
"Hei, Kenapa sayang?"
Jungwon melangkah cepat dan menubruk tubuh Taehyung dengan isak tangis yang menguar nguar.
"Appa jangan pernah tinggalkan Jungwon ya hiks hiks.... Ta—di Jungwon ba--baru saja bermimpi Appa pergi begitu jauh dan meninggalkan Won-ie hiks hiks." lapor nya dengan suara gemetar dan tersendat sebab bocah itu menangis juga.
Deg!
Taehyung seketika mengusap lembut punggung Jungwon dan mencoba menenangkan nya.
"Syutt, Sudah ya nak jangan menangis lagi hm? Itu hanya mimpi sayang, lihat Appa masih di sini. Masih memeluk tubuh dan mengusap punggung Jungwon kan?"
Jungwon mendongkak lalu menatap sedih wajah Taehyung yang tersenyum manis pada nya.
"Appa janji jangan pernah tinggalkan Jungwon ya?"
Ayah dari tiga putra itu terdiam ketika bungsu nya melontarkan perkataan yang menuntut dia untuk berjanji, sebab entah perasaan dari mana tiba-tiba Taehyung merasakan bahwa dirinya mungkin tak akan bisa menepati janji itu.
"Appa kenapa diam? Ayo berjanji."
Taehyung tersadar dari lamunan sesaatnya kemudian menatap wajah menggemaskan si bungsu seraya mengusap lembut pipi anak itu.
"Anak Appa ini demam ternyata." Tutur nya berusaha mengalihkan fokus si bungsu.
"Yuk tidur lagi sayang, biar Appa peluk supaya cepat sembuh." tambah nya.
Taehyung sedikit beruntung karena Jungwon menurut saja sebab seperti nya bocah itu masih mengantuk sekali terbukti dengan netra yang nampak timbul tenggelam tertutupi kelopak nya itu.
Mereka berdua sudah berbaring di ranjang besar milik Taehyung dengan Jungwon yang tertidur seraya memeluk erat tubuh besar sang Ayah dan kepala yang berada tepat di samping dada Taehyung.
"Jungwon suka suara detak jantung Appa, seperti musik pengantar tidur. Jungwon ingin terus mendengarkan nya." Guman bocah itu, sedikit mampu menciptakan senyum miris di bibir Taehyung.
"Ada kalanya Jungwon tak akan mampu lagi mendengarkan nya sayang, sebab tidak ada yang abadi di dunia ini. Semuanya pasti akan lenyap cepat atau lambat tak terkecuali dengan Appa sayang." batin Taehyung.
Laki-laki itu dengan gerakan konstan mengusap punggung dan kepala Jungwon bergantian guna memberikan kenyamanan pada bocah itu agar terlelap.
Chu~
Taehyung mencium kening si bungsu ketika dirasa bocah itu sudah jatuh terlelap.
"Appa sayang Won-ie tetap sehat kesayangan Appa."
Matahari kembali singgah di Singgasana nya, menjalani tugas nya untuk menerangi bumi dan memberi kehidupan kepada para penghuni nya. Pukul delapan tepat Namjoon terlihat duduk di sofa yang ada di balkon rumah nya seraya menyeruput kopi dan juga membaca buku.
Gerakan membalik lembaran buku itu terhenti kala bayang penjelasan Jay tadi malam memenuhi isi kepala nya. Dia memang sudah tahu bahwa Taehyung memang bukan Ayah kandung ketiga anak itu sejak dulu sebab Namjoon lah orang kedua yang Taehyung beri tahu setelah keluarga nya perihal ketiga anak itu.
Dan di antara ketiga sahabat nya memang hanya Namjoon lah yang mengetahui nya, namun bukan karena Taehyung tidak ingin memberitahu Hoseok juga Jimin tentang fakta ini melainkan karena kedua nya yang kala itu tidaklah berada di korea.
"Jika Jay sudah mengetahui fakta itu lalu bagaimana keadaan Taehyung sekarang? Apakah bocah itu baik-baik saja? Ah aku lupa dia sudah bukan bocah lagi sekarang."
Namjoon berguman ketika memikirkan keadaan sahabat aneh nya yang dulu selalu bertingkah kekanakan.
"Apa aku harus memberitahu Taehyung bahwa Jay berada di rumah ku? Tapi aku sudah berjanji pada si nakal itu untuk tidak memberi tahu Ayah nya. Aish masa bodo yang sahabat ku kan Taehyung bukan bocah itu jadi kenapa aku harus menuruti nya?"
Namjoon meraih Ponsel yang berada di atas meja kaca tetap di samping kanan nya. Laki-laki itu menoleh ke kanan dan kiri memastikan bahwa Jay tidak berada di sekitar nya. Dengan cepat Namjoon mengirimi sebuah pesan pada Taehyung sebab jika dia menelepon dan Jay tiba-tiba datang anak itu pasti akan marah sekali jadilah Namjoon memilih jalan aman ini.
"Maafkan Uncle Jay-ya."
'Tae, Jay berada di rumah ku. Jadi jangan khawatir dengan si nakal itu. Dia aman bersama ku, Omong-omong ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada mu jadi mari kita bertemu'.
......
Akhir pekan ini rencananya Taehyung berniat datang ke rumah sakit, laki-laki itu ingin mengantarkan si bungsu untuk melakukan kemoterapi rutin nya juga melakukan pemeriksaan kembali pada lutut kanan si tengah yang sempat terasa sakit dan ngilu tadi malam.
Omong-omong Taehyung sudah memberitahukan seluruh keluarga nya perihal kondisi kesehatan Jungwon, beruntung mereka merespon positif tentang itu dan mendukung si bungsu sepenuhnya untuk sembuh.
Taewoo, Juhyun dan Jungkook bahkan akan melakukan pemeriksaan nanti siang untuk mengetahui apakah dari ketiga nya memiliki kecocokan sel punca dengan milik Jungwon. Walaupun mereka sedikit ragu tentang hasil nya nanti, tapi tak ada salah nya kan bila mereka ingin mencoba?
Bukan hanya mereka bertiga saja yang ingin melakukan pemeriksaan melainkan Yoongi dan kedua putra nya pun ikut melakukan pemeriksaan.
Drettt~
Ponsel Taehyung yang berada di saku celana hitam nya bergetar, Taehyung sedikit menukikan sebelah alis nya ketika membaca sebuah pesan dari salah satu sahabat nya.
"Joon-ie Hyung? Sudah lama sekali dia tidak berkirim pesan dengan ku." guman nya.
'Tae, Jay berada di rumah ku. Jadi jangan khawatir dengan si nakal itu. Dia aman bersama ku, Omong-omong ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada mu jadi mari kita bertemu'.
Seketika Taehyung langsung menghubungi Namjoon tepat setelah dia selesai membaca pesan teks yang di kirimkan nya. Taehyung mengerutkan kedua alisnya ketika Namjoon mematikan sambungan telpon nya.
"Di matikan?"
Drett~
'Jangan menelepon ku bodoh! Jay ada di hadapan ku sekarang, Kau mau putra sulung mu ini kabur, eoh? Kita bertemu nanti malam. Alamat nya akan aku kirim kan nanti'.
"Appa cepat keluar, Aku dan Jungwon sudah siap!"
Taehyung seketika memasukkan kembali Ponsel nya ke dalam saku celana ketika suara si tengah menginstruksi nya.
"Iya nak, Appa keluar sekarang."
Taehyung mulai melangkah keluar dari dalam kamar nya dan menuruni satu persatu anak tangga dengan langkah cepat. Di lantai satu Jungwon juga Sunghoon terlihat rapih dengan pakaian kasual mereka masing-masing.
"Yuk berangkat jagoan." tutur nya di hadapan mereka berdua.
Sunghoon juga Jungwon mengangguk kemudian bangkit dari sofa yang mereka duduki lalu melangkah menuju pintu utama rumah mereka di ikuti Taehyung di belakang nya.
Drettt~
Drettt~
Drettt~
Baru beberapa mereka melangkah Ponsel Taehyung kembali bergetar membuat langkah ketiga nya berhenti sejenak. Taehyung meraih Ponsel nya dan menatap lamat layar Ponsel itu.
'Unknown number'
Di sana tertera rangkaian nomor yang tidak di kenal oleh Taehyung, laki-laki itu sedikit ragu apakah dia harus mengangkat nya tau lebih baik dia abaikan? Namun terlintas di benak nya bahwa mungkin saja itu adalah nomor Ponsel Namjoon yang baru.
"Siapa Appa?"
Sunghoon yang merasa aneh dengan respon tak biasa sang Ayah lantas bertanya.
"Ah rekan kerja Appa nak, Sunghoon dan Jungwon masuk ke mobil terlebih dahulu ya? Appa akan menyusul setelah menjawab panggilan ini."
Sunghoon juga Jungwon mengangguk atas perintah Taehyung, mereka lantas mulai pergi menjauh melaksanakan apa yang baru saja sang Ayah sampaikan.
Pip..
Taehyung mendial tombol hijau itu dan seketika tubuh nya bergetar ketika mendengar suara yang berada jauh di seberang.
"Akhirnya aku menemukan mu Kim Taehyung! Di mana kau? Aku ingin mengambil ketiga keponakan ku! Mari kita bertemu."
Deg!
Taehyung menjatuhkan Ponsel nya dan menatap kosong ke depan.
"Tidak, tidak, tidak! Mereka putra ku, Iya putra ku. Jadi ja--jangan ambil mereka dari ku." Rancau nya dengan suara lirih.
Hallo aku updete lagi 🤭🤭🤭
Aku ga mau ngebacot lagi
Yasudah itu saja ya 😆
Publis : 29 Januari 2021
Ifa❤️💜
(Yang Silent reader awas ke jejek sama Taehyung Appa loh 🤭)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top