𝒕𝒉𝒓𝒆𝒆
❀
Suga rasa harga dirinya terluka.
Iya, dia gak nyangka saat kejadian kemarin di rumah Tanaka akan berakhir seperti itu, apa lagi saat [Name] menceritakan apa yang terjadi, dan umm... Yang dia lakukan kepada [Name].
Aduh, Suga ga tau harus malu atau senang, kapan lagi coba dia bisa ndusel-ndusel manja gitu.
Tapi sifatnya saat itu, tidak mencerminkan sosok pacar yang baik sama sekali, menurutnya.
Cih.
Rupanya Suga ga sadar dia suka main nyosor selama ini.
"Oi! Suga!"
Suga menoleh, di lihatnya sang kapten, Daichi, sedang berjalan ke arahnya sambil melambaikan tangan, tak lupa dengan senyumnya yang ga kalah mempesona dengan senyumnya Suga.
Emang Papa Daichi dan Mama Suga mah beda ;)
Daichi lalu melingkar lengannya di bahu Suga, "Hayo, bagaimana kemarin?"
Suga menatap tak mengerti, "Apanya?"
"Jangan pura-pura gak tau! Aku yakin kalian melakukan sesuatu kan?!" Kini Daichi menjepit kepala Suga di antara lengannya sambil tersenyum kesal.
"Ayo beritahu aku!" Paksanya, aduh pa, ga boleh kasar sama mama :'(
"Ukhh, tidak a-akan!" Suga yang udah konek maksud perkataan Daichi tentu tidak akan memberitahu kejadian itu, enak saja, itu rahasianya dan sang kekasih, bukan untuk publik.
"Dih pelit, harusnya malam itu aku tinggalin saja kau di rumahnya Tanaka"
"Bla bla bla"
"Suga!" Tegur Daichi kesal.
"Daichi!" Dan di balas Suga ga kalah kesal.
"Hinata!"
"...."
Mereka berdua menoleh dan melihat ke arah sang jeruk mini yang merupakan kesayangan semua orang, Hinata Shouyo.
"Hehehe" Hinata nyengir imut, Suga dan Daichi langsung diam.
Ga boleh berantem di depan anak kecil yang polos, apa lagi kalau itu Hinata, jangan!
Lalu mereka kemudian sadar ada dua sosok lain di samping Hinata, yaitu Kageyama dan [Name].
"Oh, [Name]ku!" Suga segera mendekati [Name] dan memeluknya, tak lupa dia juga mengecup pipi [Name] gemas.
Papa Daichi langsung menutup mata anak-anaknya, dia mendecak kesal sambil melototin Suga.
"Jangan begitu depan anak kecil!"
-Daichi
"Ya ampun lupa! Maaf-maaf" -Suga
Mama mah :'(
❀
Jantung [Name] udah kek dugem semalaman pakek lagu bagaikan langit remix gara-gara Suga.
Kenapa?
Banyangkan, mereka lagi berdua di dalam loker yang kecil pakek banget, wajah [Name] sampai benar-benar nempel dengan dada Suga saking sempitnya.
"Kou--"
"Diam [Name]"
"Tap--"
"Nanti ketahuan, diam saja dulu"
Jadi, gara-gara kurang kerjaan akibat jam kosong, anak-anak voli bukannya latihan malah main petak umpet kek bocah sd, dan yang nutup mata itu Daichi.
Yah sebenarnya Hinata sih, cuma karna katanya Hinata itu anak bawang jadi ga bisa, yaudah Daichi aja, mereka malas hompimpa lagi.
Terus kenapa [Name] dan Suga bisa barengan di loker?
Nah pas mau sembunyi, [Name] tuh pusing mau sembunyi di mana, kebetulan dia lihat pintu loker agak terbuka jadi dia memutuskan untuk sembunyi di sana, eh ternyata udah diluan di tempati mas Suga.
Karena hitungan Daichi udah mau selesai, Suga langsung narik [Name] buat ikutan masuk ke loker.
"Dua puluh! Sudah atau belum yang ketangkep diluan gantiin aku tutup mata!" Kata Daichi menggema di gym yang udah ga kelihatan di mana teman-teman timnya.
"Hehh, semangat sekali dia" Gumam Suga pelan, tangannya masih menggenggam tangan [Name] kali ini agak di remasnya tangan itu, entah sadar atau tidak.
Matanya lalu beralih pada gadis di depannya ini, dia tersenyum geli melihat wajah [Name] terlihat gugup, padahal cahaya yang masuk ke dalam loker saja sangat minim.
Iseng, Suga malah mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga [Name].
"Kamu gugup?"
[Name] menggeleng cepat.
Suga masih tersenyum, pemuda itu lalu meniup telinga [Name] santai.
Sontak saja mata [Name] langsung terbelalak, dia hampir menjerit kaget kalau Suga tidak menutup mulutnya.
"Sssttt, jangan berisik" Kata Suga yang masih berbisik di telinga [Name], sumpah bikin merinding.
Huhhh.
Sabar [Name], kuatkan iman dan takwa kamu :')
Tapi meski Suga terlihat santai, [Name] tahu Suga juga agak gugup, karna [Name] yang benar-benar nempel dengan dada Suga tentu bisa mendengar suara jantung pacarnya itu.
Bentar.
Itu karna gugup apa kesenangan sih.
"Koushi, kamu gugup juga kan?" Tanya [Name].
Suga menaikkan satu alisnya, dia lalu tertawa pelan, adem banget ketawanya.
"Kurasa begitu" Balasnya pelan.
"Tapi" Suga lalu menangkup wajah [Name], menuntun agar kedua mata mereka saling bertemu.
"Aku lebih senang di bandingkan gugup" Dia lalu mendekatkan wajahnya lagi, [Name] langsung paham Suga mau ngapain, gadis itu kemudian mendorong wajah Suga agar menjauh darinya.
"Kou! Jangan sekarang!" Tegur [Name] sambil menggeleng.
"Kalo gitu sedetik lagi" Suga menggenggam tangan [Name], lalu menahan tangan itu agar tidak bisa bergerak lagi.
"Loh, bukan gitu--"
"Yak waktunya habis"
"Eh jan-- hmphh?!?"
Brak!
"KETEMU KAU SUGAA--- AAAASEEEMMMMM?!?!"
Papa Daichi auto melotot, dia kaget sampai hampir nyungsep ke lantai.
[Name] langsung memalingkan wajahnya malu, gadis itu berjalan cepat keluar dari loker sambil menutup wajahnya.
Daichi dan Suga lalu saling bertatapan.
"Daichi, cepat cari pacar biar tidak ganggu orang terus!"
"Loh loh loh?! Kirain nyari pacar semudah nyari kuda poni?!"
❀
Banyak yang bilang rambut Suga di seson 4 aneh.
MENURUT NATA KOK MALAH IMOET YA?!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top