𝒕𝒉𝒊𝒓𝒕𝒆𝒆𝒏
Punten.
Cuma mau bilang ada adegan 16+ lagi nih sahabat.
Dede gemes tolong kalo udah merasakan hawa-hawa tidak enak segera skip sampe bagian aman.
Hehe.
❀
Dan benar saja, tepat jam empat Suga sudah datang di rumah [Name], pemuda manis itu duduk anteng di ruang tamu sambil bercakap-cakap dengan sang kekasih.
Lagian gak mungkin mereka lari jam empat subuh, gelap cuy.
Sehat kagak nabrak tiang iya.
"Misi mau rebahan" Setelah berkata seperti itu, Suga langsung meletakkan kepalanya di paha [Name].
Mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu, tentu membuat [Name] yang belum siap mental langsung kaget, kalau gini terus bisa-bisa jantung [Name] jadi tobe fly.
"Kou astaga..."
"Hehehe"
Suga cuma nyengir gemes, di ambilnya tangan [Name] lalu dia letakkan di atas kepalanya.
Hemmzz, minta di manja ya kamu.
"Elus-elus dong" Pinta Suga, [Name] yang malu namun mau itu langsung mengelus pelan rambut Suga.
Lembut banget kayak pantat bayi.
Ngomong-ngomong jangan di tiru ya teman-teman, bawa pacar ke rumah apa lagi subuh-subuh meski udah izin ke orang tua tetap perlu kalian waspadai, cowok itu bahaya.
Eh.
Emang kalean punya pacar?
HAHAHAHA.
Canda sayang :)
"[Name], kamu kok semakin di lihat semakin gemas?" Celetuk Suga.
Sementara yang di puji langsung mengalihkan pandangannya, kemana saja asalkan ga lihat Suga, serius, dekat-dekat Suga itu bikin jantungan, kalo jauh mana rindu :'(
Makin gemes, Suga kembali menegakkan badannya dan duduk disamping [Name], tangannya langsung meraih wajah [Name] agar menatap matanya.
"Sini kecup dulu" Perlahan dia mendekatkan wajah [Name] kemudian mencium kening sang pujaan hati.
"Koushi--"
"Hmm, bentar belum selesai cantik"
Kini kecupan manis itu turun ke mata, hidung, hingga berhenti sejenak di depan bibir [Name].
Suga menarik senyum jahil saat melihat [Name] udah merem duluan.
Pemuda itu menepuk-nepuk bibir [Name] pelan sambil tertawa geli.
"Nungguin ya?"
TAHAN-TAHAN.
JANGAN EMOSI.
[Name] langsung membuka matanya, sadar dia lagi di kerjain Suga, wajahnya langsung memerah.
"Uhhh Koushi..." Gadis menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangannya, malu sampai ubun-ubun ini mah.
Suga tertawa puas, aduh emang lihat [Name] salting adalah hal paling membahagiakan.
"Hahaha, maaf-maaf, ya ampun diriku" Suga masih tertawa, dia menarik tangan [Name] agar tidak menutupi wajah gadis itu.
Bisa di lihatnya, wajah sang gadis yang benar-benar merah saking malunya.
'Lucu'
Suga langsung memajukan wajahnya, kali ini benar-benar mencium bibir [Name], dengan masih menahan tangan [Name], Suga semakin memperdalam ciuman hingga tubuh [Name] terjatuh ke atas permukaan sofa dan Suga yang menguncinya dari atas.
Cukup, [Name] ambyar, sudah di cium gini, tangannya di tahan, jadi ga bisa berontak kan.
Tapigapapasih.
"Kou, sudah--" Sekarang [Name] berusaha memalingkan wajahnya agar Suga melepaskannya, tapi sepertinya doi tidak mau.
Suga menahan kedua tangan gadis [Name] menggunakan satu tangannya, sementara tangan lainnya dia gunakan untuk menahan kepala [Name].
"Hmmpp--" [Name] makin kalang kabut saat Suga memaksa untuk memasukkan lidahnya, oh tidak.
Melihat penolakan, Suga menggigit pelan bibir [Name], membuat gadis itu refleks membuka mulutnya.
Secepat kilat, Suga langsung berhasil mendapatkan bibir sang gadis seutuhnya, tidak peduli lagi dengan suara yang dia hasilkan dari dua bibir yang saling bertautan itu.
Suga mengecap bibir [Name], merasakan bibir ranum itu, pelan-pelan saja, dia tak ingin terlalu kasar pada gadisnya.
Dirasa perlu menarik napas sebentar, Suga melepas ciuman mereka lalu menyeka ujung bibirnya.
Ew, jigong.
"Hah... Hahh..." [Name] menarik napas sebanyak-banyaknya, baru saja mau ngomel, bibirnya kembali di lahap Suga, memperdalam jangkauan lidahnya.
"Kouhh--"
"Sshh, nanti kedengaran tetangga"
Ingin rasanya [Name] bilang 'MAKNAYA JANGAN MULAI SAYANG'.
Tapi ga berani, lagian mulutnya lagi di gembok.
"Hmhh" Suga meletakkan tangan [Name] di rambutnya, tanda agar sang pujaan hati di perbolehkan untuk mencengkeram rambutnya sekuat mungkin.
Tau artinya apa?
Pasang sabuk pengaman kalian.
❀
[Name] dan Suga tidak jadi pergi lari subu hari ini, mereka malah berakhir duduk santai di halaman belakang rumah [Name].
Gara-gara Suga nih.
Leher [Name] jadi banyak bekas gigitan nyamuk :'(
"Kamu masih marah?" Suga berusaha membujuk sang kekasih yang dari tadi tidak mau ngomong dengan dia.
Iyalah marah.
Besok mau sekolah, kalau leher [Name] begini gimana mau pergi?
Kalau di lihat Tsukishima, habislah dia di garemin.
"[Name]ku, balik sini dong" Pinta Suga sambil memelas, namun tetap di abaikan.
Pemuda itu menggeleng, apa dia terlalu agresif ya?
Perasaan gak sampe berlebihan, mentok-mentok leher doang.
"Kalau kamu mikirin bekasnya, bisa pakek syal, ini kan musim dingin" Usul Suga, oh iya bener juga.
"Hah... Iya" Pasrah [Name] pada akhirnya.
Mau marah tapi dia juga suka kok--
Ya lord, mupuk dosa mulu.
"Hehe, gitu dong" Suga mengacak-ngacak rambut [Name] gemas.
Apa dia bawa pulang saja ya anak orang ini? Gemes banget.
"Sini" Suga menarik [Name] kedalam pelukannya, membiarkan gadis mungil itu tenggelam di antara kedua tangannya lalu berbisik pelan di telinga sang kekasih.
"Kamu gak capek apa gemes terus?"
❀
Sementara itu di ruang chat Tendo dan Ushijima...
Tendo
Tadi aku berdebar lagi
Apa aku harus ke dokter THT?
:')
Anak siapa ini
Kenapa berdebar sih?
Cape?
Tidak tahu
Berdebar kalau dekat dia
Bentar...
JADI SELAMA INI WAKATOSHI-KUN BERDEBAR DI DEKAT SESEORANG?!
?
Iya?
MAYGAT
PEREMPUAN KAN?
ANAK MANA?
Iya perempuan
Seragam hitam, sepertinya satu sekolah dengan Kageyama
KENAPA BARU KASIH TAU SIH?!
LO, GUE, NATA CAFE, SEKARANG?
?
Itu di mana?
NANTI AKU SERLOK
UDAH MANDI SANA
INI MASALAH YANG TIDAK BISA DI BIARKAN BEGITU SAJA
Oh
Oke
❀
Suga, kamu di chapter ini sangat:
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top