warung

Semenjak menikah dengan istri keduanya, lelaki itu tak pernah lagi datang ke rumah.

Anaknya juga ikut pergi, meninggalkannya sendiri di sebuah rumah besar yang begitu dingin. Meski demikian, lelaki itu terus mengirmkannya uang.

Dia tidak suka ini semua.

Dia suka kenyataan bahwa dia tak lagi berada di bawah pengawasan lelaki itu, tapi dia juga tidak suka dengan fakta bahwa dia hampir tak melakukan apapun di rumah.

"Masakan mbak enak loh," tiba-tiba dia ingat akan ucapan istri kedua. Saat itu lelaki itu belum menikahi istri kedua, dan ia bertemu dengan wanita itu di rumah ini.

Dari itu akhirnya ia memiliki ide untuk berjualan makanan. Dimulai dari membuat warung kecil.

Awalnya, tak begitu banyak yang membeli, tapi ia terus berusaha, terus dan terus hingga akhirnya warungnya mulai memiliki banyak pelanggan. Warung itu pun perlahan menjadi depot.

Ia merasa senang karena akhirnya ia mendapati dirinya tidak bergantung pada orang lain.

[-][-][-]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top