sahabat

Lelaki itu memiliki sahabat. Ia diperkenalkan pada sahabat itu beberapa hari sebelum akad nikah.

Baginya, sahabat lelaki itu sangatlah cantik dengan rambut hitam bergelombang, hidung mancung, kulit sawo matang, postur tubuh yang tegak, dan cara berjalannya pun sangatlah anggun. Ini membuat ia bertanya kenapa lelakit itu tak menikah sahabatnya saja?

Ia tak tahu banyak mengenai sahabat lelaki itu. Hanya satu yang ia tahu dengan jelas:

Wanita itu membencinya.

Sepanjang resepsi, ia bisa merasakan sepasang mata memandanginya dengan tajam. Ketika menoleh, benar saja, sahabat lelaki itu sudah memandangnya dengan tatapan yang bisa saja membunuhnya seketika di tempat.

Ia tak mengerti mengapa hal itu terjadi. Seingatnya, ia tak pernah melakukan apapun pada sahabat lelaki itu.

Ia bertanya pada lelaki itu, dan lelaki itu hanya menjawab "dia memang seperti itu" dengan senyum di atas wajahnya seolah-olah memandangi seseorang dengan tatapan tajam seperti itu adalah hal yang sangat normal.

Sejak saat itu, ia kemudian berusaha keras untuk tak mempedulikan semua tatapan yang terarah padanya, terutama tatapan yang diberikan sahabat lelaki itu.

[-][-][-]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top