catatan penulis

(Pastikan udah baca 2 part sebelumnya, hari ini aku double update)

Pertama-tama aku tahu bahwa cerita ini selesai secara tiba-tiba, gantung, tapi aku pikir ini sudah menjadi akhir yang sempurna.

Kedua, saat aku masih umur 14 tahun (baru kenal wattpad, dan baca banyak cerita di sini) aku suka banget sama cerita tentang perjodohan apalagi kalau perjodohan itu melibatkan Si Kaya dan Si Miskin. Aku suka kalau ceritanya mereka berjodoh karena orang tua si perempuan nggak bisa bayar utang yada yada. Tapi, seiring dengan waktu yang berjalan, pikiranku berubah banyak. Aku mulai nggak suka sama cerita seperti itu. Like, for me now, it doesn't make sense.

Aku nggak bermaksud menjelekkan mereka yang nulis cerita perjodohan atau yang suka cerita semacam itu. My point is it's not my cup of tea, aku nggak bisa enjoy cerita semacam itu sekarang ini. Kalau kalian suka baca seperti itu, silakan baca. Kalau kalian suka nulis seperti itu, silakan nulis. You do you.

Kenapa aku nggak suka cerita semacam itu lagi?

1. Aku tahu nggak semua perjodohan berakhir dengan indah, dan semua cerita tentang perjodohan yang pernah aku baca selalu berakhir dengan happy ending.

Aku kenal sama orang yang kabur dari rumah ketika dijodohin, kenal juga sama orang yang selingkuh karena istrinya adalah istri pilihan orang tuanya.

2. Realita nggak manis. Hanya karena menikahi orang kaya, bukan berarti hidupmu jadi lebih gampang. Mungkin kamu nggak kena masalah uang, tapi nggak berarti kamu bahagia 100%.

Ketiga, masalah nikah muda. Pernah diungkapkan bahwa Si Dia menikah saat umur 18 tahun. I don't have anything against nikah muda SELAMA si mempelai yakin dan sudah siap baik secara materi, psikis, dan tubuh.

(*nikah muda yang aku omongin di sini sesuai dengan umur minimal yang sudah ditetapkan, kalau nikah dan si mempelai umur 14 tahun, ya jelas itu salah besar)

Rasanya agak sedih ngeliat cerita tentang nikah muda yang berseliweran, membuat banyak remaja (terutama cewek) berpikiran kalau nikah muda itu indah dan enak. Sekali lagi, aku nggak ada masalah mengenai nikah muda, tapi kenyataannya pernikahan itu nggak segampang itu.

Pernikahan nggak hanya tentang dua orang yang saling bertukar janji atau ungkapan 'Sah' dari para saksi atau tukeran cincin. Pernikahan lebih dari itu.

Aku bilang seperti ini bukan karena aku udah tua, atau udah punya pengalaman. Aku nggak perlu ngerasain semua itu untuk tahu bahwa nikah nggak gampang. Kenyataannya, hidupku dipenuhi sama orang-orang yang lebih tua dariku, aku sering ngedengar cerita dari sana-sini, dan semua itu udah cukup untuk membuatku tahu.

Terakhir, terima kasih untuk semua yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini. I know this story is a trash, but I write this and post this anyway. 😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top