5a
"Kamu suka?" Bisiknya disela tautannya. Nafasnya mulai memburu, senyum terulas saat menyadari aku telah ikut tengelam dalam permainan kotor ini. Berlahan aku mulai membalasnya, bekal teori yang telah aku dapatkan mulai aku praktekkan.
"Wauw, mulai nakal rupanya," ucapnya. Senyum tipis kuulas. Aku sudah pasrah, apa yang terjadi, terjadilah. Untuk apa bertahan, jelas-jelas aku sudah hina dan hitam.
Suara dan getaran panggilan di ponselnya mengalihkan fokus kami. Terlihat kesal saat panggilan itu tak berhenti juga.
"Sial," umpatnya, kemudian mengangkat panggilan tersebut.
"Iya, honey," jawabnya dengan memaksa agar terdengar manis.
"Di depan?" Suaranya terdengar kanget.
"I ... iya aku bukain. Sebentar aku kebelet, sabar ya." ucap pria itu.
Menutup pangilan dan membanting ponselnya di atas ranjang. Dia kemudian melihat kearahku. Wajahnya terlihat memerah. Dia merapikan baju dan rambutnya. Akupun juga merapikan pakaianku.
"Kamu sembunyi dulu, di kamar depan," perintahnya. Aku menyahut tasku di atas nakas mengekornya keluar kamar.
"Sepatuku," ucapku, aku buru-buru mengambilnya dan masuk ke kamar yang ditunjuk olehnya.
"Dengar, jangan berisik jangan kemana-mana, diam dan tetap di kamar sampai pacarku pergi," ucapnya. Aku mengangguk mengerti. "Kita lanjutkan nanti," ucapnya lagi, kemudian menyempatkan menaut bibirku walau sesaat. Sambil keluar dia mematikan lampu kamar.
Pintu ditutupnya kemudian, kupandang sekeliling tak terlalu gelap ada cahaya dari arah kamar mandi . Sesaat kemudian aku menuju ranjang, menghempaskan pantatku pelan. Dari sini dapat aku dengar cukup jelas suara seorang perempuan. Terdengar seperti sedang, marah, entahlah tapi aku menangkapnya seperti itu.
Semoga perempuan itu tak pulang-pulang, sadarku kembali hadir setelah sesaat terlena dalam dekapan pria bernama Bara itu. Untuk saat ini aku bisa sedikit bernafas lega, setidaknya sampai perempuan itu pergi. Mami Erna benar, pria itu cukup tampan. Lebih tinggi dan lebih kekar dibanding Kenzi.
Tak terdengar lagi teriakan kesal seperti ketika wanita itu datang. Ada suara tawa samar terdengar. Suara berganti seperti yang sering kudengar dalam video yang biasa di pertontonkan padaku dulu. Mereka sepertinya sedang melakukan hubungan badan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top