Sugawara Koushi

[Name] sedang menanata botol di mejanya. Barang-barang yang dipesan oleh kakaknya sudah tiba, setelah kakaknya mengecek barang tersebut tugas [Name] yang menata di meja ataupun lemari kaca.

Hanya setengah barang saja yang ditata, supaya barang-barang yang lama masih dibeli oleh orang. Dengan itu mereka tidak akan khawatir dengan tanggal kadaluarsanya--walau beberapa produk sudah ada yang kadaluarsa. Namun, untunglah barang tersebut dapat dikembalikan.

"Beli! [Name]!"

"Beli apa Bang Sug?"

[Name] ninggalin barang dan langsung datang ke konter depan. Ia melihat Sugawara dengan pakaian kasualnya--ugh silau man. Emang ya yang namanya Mama mah beda. Sekedar info aja, orang-orang yang tinggal di sekitaran [Name] nih IQnya pada jongkok--tingkahnya aneh semua, tapi jelas nilai plus mereka tuh wajahnya. Jadi [Name] betah, walau rasanya pengen mukul wajah mereka satu-satu.

Yang normal--ralat baik hati seperti Sugawara tuh langka. Jadi, kalau lihat Sugawara pas pagi mah, kata orang penanda keberuntungan. Beda lagi kalau ketemu Aomine dan kawannya pas pagi. Dijamin sial terus. Jangan tanya ia pernah atau tidak, karena ia sering!

"Beli pembersih lantai, yang biasanya ya."

[Name] langsung ngacir ke belakang, lihat ada atau gaknya, tapi ternyata pembersih lantai yang biasa dibeli Sugawara stoknya udah abis. Tinggal yang lain, itu aja merek sama isinya gak sama. Jadilah [Name] balik ke depan tanpa bawa apa-apa.

"Maaf Bang Sug, ternyata pembersih lantai yang biasa udah abis. Tinggal merek lainnya."

Sugawara mikir sebentar, "Yaudah, beli itu aja [Name], butuhnya sekarang soalnya," katanya sambil senyum.

[Name] yang lihat senyumnya Sugawara langsung ikut senyum--emang ya senyumnya Sugawara nular. Bahkan [Name] gak sadar kalau pipinya sedikit memerah.

[Name] ngangguk dan langsung mrngambil pembersih lantai.

"Ini."

"Ok, berapa [Name]?"

[Name] ngelirik ke arah botol pembersih lantai di depannya. Tangannya memutar-mutar botol pembersih lantai berharap ada yang bisa ia temukan, tapi 'tak ada ia langsung melihat di bawah botol--masih tetap tidak ada.

Mampus, label harganya gak ada.

Sugawara yang melihat tingkah [Name] juga sedikit bingung. Ia tersenyum kikuk dan bertanya kepada gadis tersebut, "ada apa?"

"I-itu Bang label harganya gak ada, aku juga lupa harganya berapa hehehe," jawabnya, tidak lupa ia mengutuk Karma yang lupa memberikan label harga ataupun label harganya sudah mengelupas.

Sugawara tersenyum singkat dan mulai menyerahkan uang dua puluh ribu di sakunya, "Ini aja nanti kalau kurang bilang ya."

"Oh ok, kalau lebih gimana Bang?"

"Buat kamu aja," ujar Sugawara sambil senyum. [Name] tanpa sadar ikut senyum--emang ya mama, baik banget walaupun mungkin sisa dua ribu tapi itu udah baik, apalagi dibonusin senyumnya.

Damagenya itulho.

Sugawara langsung balik ninggalin [Name] yang masih kesemsem.

-

[Name] : Bang, Bang itu pembersih lantai merek X itu berapaan?

Karma : Oh yang X itu? 20K kalau gak salah. Ada apa?

[Name] : gak gpp.

-

Cie gak jadi bonus.

Mohon maaf atas updatenya yang lama, ternyata sekolah daring tuh tugasnya berentetan, tiap hari selalu ada tugas baru huhuhu. Jadi rada pusing ngatur waktunya.

Have a nice day kalian(。’▽’。)♡

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top