3
Tenaga Dokter Arkaan terlalu kuat.
Tubuhnya yang tinggi tegap membuat tubuh Arty jadi seperti anak-anak.
Arty kewalahan menyambut ciuman dan pelukan Dokter Arkaan yang begitu menempelkan bibirnya ke bibir Arty langsung seperti binatang buas.
Lidah Dokter Arkaan yang disumpalkan ke mulut Arty membuat Arty mual.
Arty mencoba bersuara, tapi Dokter Arkaan justru semakin kuat menguasainya.
Dokter Arkaan nyaris meremukkan tulangnya. Pelukannya sekuat belitan phyton.
Arty mulai panik.
Ciuman yang awalnya terasa menyenangkan kini mulai menakutkan.
Remasan dan rabaan Sang Dokter membuat Arty kesakitan.
Arty mau pergi, Dokter Arkaan menyeramkan!
Arty berusaha bilang kalau dia minta dilepaskan tapi tak ada kata yang terucap karena semuanya hanya terdengar bagai erangan dan gumaman tak jelas.
Apalagi Arty tidak tahu kalau Yang terdengar di telinga Dokter Arkaan hanyalah erangan yang artinya si perempuan menikmati ciuaman mereka.
Arty mulai menagis saat Dokter Arkaan mendorongnya sedikit hingga punggungnya menekan meja kerja si dokter.
Dokter Arkaan menyingkap rok Arty,mengusap pahanya tanpa berhenti mencium Arty yang mau muntah atau pingsan kehabisan udara.
Arty memukul bahu si Dokter sambil terisak, merenggut dan berontak.
Sayangnya Dokter Arkaan menafsirkan lain gerakan penolakan Arty.
"Sabarlah manis" desah Arkaan dsela-sela ciumannya
Dokter Arkaan belum pernah merasakan sakit kepala seperti ini.
Tapi anehnya dia juga belum pernah senafsu ini ingin bercinta hingga bisa mengabaikan kepalanya yang berat dan hanya ingin menyelesaikan percintaan ini.
Arkaan merenggut celana dalam perempuan yang wajahnya saja tidak bisa Arkaan lihat karena pandangan nya yang buram akibat sakit kepala nya ini.
Ketika tangan mungil si wanita terus memukul lemah, karena tidak sabaran Arkaan yang baru berhasil membuka kancing dan resleting celananya, langsung saja mengunci kedua lengan perempuan tersebut balik punggung hingga dia tidak berkutik.
Bunyi napas dan debaran jantung Arkaan terlalu kuat samai menutupi pendengaran.
Ada apa dengannya?
Arkaan belum pernah dikuasai nafsu seperti ini sampai tidak mampu berpikir sehat.
Dia bukan kerjakan tapi bukan penganut seks bebas.
Gadis ini nikmat sekali hingga tak mungkin Arkaan sanggup mengendalikan dirinya.
Andaikan bisa, Arkaan bisa melihat wajahnya lebih jelas lagi.
Arkaan kembali menciumi perempuan ini, ketika miliknya menempel ke milik sang perempuan.
Ujung kemeja Arkaan yang menyapu pangkal paha perempuan itu pasti memberi efek geli yang biasanya membuat senang para wanita.
Aneh sekali rasanya saat Arkaan tahu kalau sebagian wanita lebih suka bercinta dengan lelaki setengah telanjang dibanding yang benar-benar telanjang.
Ada teman Arkaan yang bilang Mungkin karena sensasi tergesa-gesa dan takut ketahuan membuat energi lebih terpacu.
Arkan mengabaikan segala respon yang ditunjukan perempuan ini. Arkaan berpikir karena dia datang dan merayunya meski tadi Arkaan masih mampu mengendalikan diri tapi begitu dia kembali lagi Arkaan justru merasa bagai disengat listrik dan tak mampu lagi berpikir untuk mengendalikan dirinya, jadi itu artinya perempuan ini
memang berniat menjadi milik Arkaan dan mau diperlakukan bagaiamana saja.
Arkaan perlahan menembus masuk ke dalam milik perempuan ini yang makin ribut dan lasak.
dan ya Tuhan!! Rasanya benar-benar Nikmat hingga Arkaan mengerang keras dibibir si Gadis yang kembali ingin diciumnya.
Bibir itu bergetar dan terasa makin manis.
Milik wanita ini sangat sempit, hangat dan basah dan juga mencengkram sangat kuat hingga Arkaan harus ekstra hati-hati untuk masuk lebih dalam lagi.
Arkaan berani mengambil resiko penisnya patah asal bisa masuk sepenuhnya.
Tanpa berpikir lagi Arkaan menghentak kuat, tapi saat menemukan dinding penghalang dia langsung membeku.
Sedikit pikiran jernih muncul di benak Arkaan saat wanita ini berteriak kesakitan.
Arkaan melepas ciumannya.
"Kau masih perawan?!" bisik Arkaan tersengal-sengal sedangkan si wanita sudah tak sanggup bicara dan hanya mengangguk dalam isakannya.
Rasanya tak percaya karena seorang perawan berani berbuat sejauh ini hanya untuk tidur dengannya.
Perempuan sekarang memang gila.
Arkaan sempat berpikir untuk berhenti tapi remasan otot si wanita pada penis Arkaan yang berdenyut hebat membuatnya tak mampu bertahan.
"Jangan menuntutku atau macam-macam padaku karena hal ini. Kau sendiri yang menginginkannya"
Geram Arkaan yang sebenarnya paling malas mendekati gadis perawan, mereka terlalu banyak drama. tapi yang satu ini membuat Arkaan tak mampu berhenti.
Gadis ini berbeda. Tubuh Arkaan merasa pas padanya seolah menemukan kunci yang sesuai.
"Jangan" bisik si gadis yang suaranya semakin membuat Arkaan merinding dikuasai nafsu.
"Jangan apa?" geram Arkaan.
"jangan berhenti!!" paraunya yang menghentak pinggulnya agar penisnya bisa menerobos selaput dara milik si gadis yang melengkungkan punggungnya dalam jeritan tanpa suara
Arkaan melenguh panjang dan nikmat diselingi rasa perih yanh membuatnya melayang dalam kabut yang memabukan.
sanking sakitnya Arty bahkan tak sanggup bernapas, giginya menggeretak kuat.
Kewanitaannya bagai terbelah.
Kegelapan menyergap Arty yang seakan lumpuh, hingga tidak sanggup menggerakkan satu jarinya.
Dokter Arkaan yang seperti Binatang kasar dan liar, mulai bergerak dibawah sana.
Membuat Arty ingin mati saja karena tidak sanggup menahannyan lagi.
Arty benci pada dokter Arkaan yang bergerak makin cepat danmkuat hingga membuat tubuh Arty berayun kuat sampai rasanya seluruh tulangnya terasa beradu.
Arty benci pada Dokter Arkaan yang kini menyelipkan kedua tangannya ke dalam kaos Arty yang lusuh untuk kembali meraup kedua payudara Arty.
Sekilas pikiran Arkaan, merasa ada yang janggal.
Kenapa suster yang satu ini tidak memakai baju dinas?
Tapi saat nafsu menguasai pikirannya, pria mana yang mampu berpikir dan menemukan jawabannya?
Jadi tentu saja Arkaan tidak terkecuali.
Dia memilih terus
bergerak untuk mencapai Puncak dan menemukan Jawabannya setelah itu.
Ini adalah seks ternikmat dalam hidup Arkaan.
Perempuan ini seperti punya sihir yang membuat Arkaan melayang hingga terbang ke awan.
Arkaan meraba tubuh si gadis yang padat, menyukai bagaimana struktur kulit si gadis terasa kenyal dan lembut.
Arkaan juga menganggap isakan lirih yang berasal dari bibir si gadis begitu merdu dan Indah.
"Dokter Arkaan.. Sakit"
Bukannya kasihan dan berhenti saat mendengarnya, Arkaan justru bergerak semakin cepat untuk menustaskan hasratnya.
Arkaan melihat kilau airmatanya meski tidak yakin tapi Arkaan merasa dadanya berdebar keras seolah ada sesuatu yang menancap ke hatinya.
Arkaan mencoba bergerak sepelan yang dibisanya.
Meski dia yakin gerakannya masih terlalu cepat dan kuat untuk seorang pemula seperti perempuan ini.
"Cukup.. Berhenti kataku" seguk nya.
"Aku benci Dokter yang jahat!!" caci si perempuan yang bagi Arkaan sudah tak guna lagi menyesal.
Suara ini lebih terdengar seperti suara seorang gadis kecil daripada wanita dewasa yang menyerahkan dirinya pada si pria pujaan
Tapi para Wanita memang punya berbagai jenis suara saat mereka bercinta.
Beberapa kali Arkaan merasakan dan. Mendengar wanita ini tersentak dan terpekik namun itu tak membuat Arkaan berpikir untuk berhenti.
Dia justru menambah tempo dan tak sabar meraih Puncak.
Ketika penisnya kian membengkak dan makin sensitif, Arkaan menghentak kuat mengejar kenikmatannya dan tanpa berpikir langsung melepaskan cairannya dalam diri si wanita yang kejang menerima semburannya.
Arkaan melenguh nikmat sedang si Wanita merintih halus membuatnya merinding.
Arkaan rebah di atas tubuh si Gadis yang sepertinya untuk sejenak kehilangan kesadarannya. Arkaan merasa sangat mengantuk tapi dia masih bisa berpikir kalau tetap seperti ini akan menyakitkan bagi mereka berdua.
Perlahan dia merapikan pakaiannya dan si gadis ala kadarnya, mengendong Si gadis yang terkulai ke dalam pelukannya meski langkahnya goyah lalu menidurkannya di ranjang yang terletak tidak jauh dari mereka.
Arkaan ikut Berbaring di sebelah si Gadis yang kini bernapas samar pelan dan samar.
Dipeluknya tubuh si gadis, seolah tak mau ini semua berakhir.
Arkaan ingin bicara pada si gadis layaknya dua orang kekasih yang baru selesai bercinta.
Rambut sebahu yang lembut itu, ditariknya ke depan hidungnya.
Tidak ada bau sampo atau apapun ditubuh perempuan ini.
Tapi itu justru membuat Arkaan menyukainya sebab sekarang aroma tubuhnya lah yang melekat ke tubuh wanita ini.
Untuk terakhir kalinya Arkaan menyempatkan diri memberikan kecupan pelan di kening sang Gadis sebelum dia tertidur.
Arkaan sendiri kaget dengan hal yang terkesan terlalu sentimentil ini tapi bukannya menjauh dia malah tersenyum dan semakin erat memeluk tubuh yang masih belum diam tak Bergerak tersebut.
Arkaan jatuh tertidur dengan posisi seperti sedang melindungi sang Gadis dari segala rasa sakit dan derita.
dua hal yang takkan berhenti mengusik hidup si gadis setelah ini!!
*******************
(13012019) PYK.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top