1 - Holiday is done

Kota harapan
Kota impian
Kota perjuangan
Definisi Surabaya versi Wilda...

Wilda, nama kecilku. Memasuki tahun ketiga menapaki Kota Surabaya. Entah mengapa menjatuhkan pilihan kota pahlawan sebagai batu loncatan menempuh pendidikan strata 1 di kampus daerah Surabaya bagian barat.

Hari ini memasuki awal semester lima setelah melewati liburan yang panjang. Tidak ada yang istimewa, karena statusku yang jomblo sejak lahir jadi liburan atau tidak tetap sama saja.

Oke, disini rada nyesek.

Hari senin biasanya penuh aktifitas kini sedikit berbeda. Jam masih menunjukkan pukul tujuh dan masih bergemul dengan selimut warna pink motif hello kitty kesukaanku. Jangan tanya baunya, karena kemarin baru diambil dari laundry. Jangan salah juga, karena Aku cukup perfeksionis dalam hal kebersihan.

Drrrr drrrr

Ponselku bergetar

Mencari keberadaan benda pipih persegi panjang sembarangan sambil mengembalikan kesadaran khas bangun tidur.

"Hallo... Wilda" sapa suara dari seberang dengan nada sedikit keras memekikkan telinga.

"ampun deh, gendang telinga Gue bisa rusak denger teriakan Elo" sambil menjauhkan ponsel dari telinga

"yaaa kali jam segini belum Ngampus, jangan bilang Lo masih tidur dan berencana nggak masuk dihari pertama kuliah" dengan nada nyinyir dari telepon seberang.

"Ngawur, mau cari mati Gue? Yaa nggaklah. KRS an kemarin Gue ambil matkul jam siang buat hari senin. Makanya jangan sok tau" jelasku tidak kalah nyinyir dari emak emak komplek.

"masa' iya sih?" tanya kembali dengan ragu.

"Jelas Iya, Gue sendiri yang yang ngisi KRS kok" kataku sambil mengucek mata.

"kok Elo dipanggil Pak Satya?"

"hari senin Gue uda antisipasi nggak ambil Matkul tuh Dosen Nyebelin" kataku dengan mendengus sebal.

"tapi di daftar kehadiran ada nama Elo. Sumpah deh!" jelasnya kembali "Btw Gue tutup dulu, Pak Satya uda dateng. Bye, siap siap kena SP diawal semester"

Tut tut tut, sambungan terputus.

"Asemmmm Nadia, malah nyumpahin kena SP. Tapi bentar, Kayaknya Gue emang nggak ambil Matkul tuh dosen hari senin deh"

Mengingat jadwal kuliahku di semester ini sambil membuka website kampus, log in dan masuk akun untuk melihat jadwal Online miliknya.

Setelah terbuka halaman yang menampilkan tabel berupa jadwal perkuliahan selama satu semester kedepan.

"astaga...?" pekikku sambil menepuk pelipis.

1 New Massage

Nadia Syantiq : Tamat Riwayatmu, jam 9 Lo ditunggu Pak Satya yang terhormat di kantor Ka. Prodi.
Kabar baiknya, mulai semester ini Pak Satya jadi Ka. Prodi jurusan 😘 kurang apa Dosen kesayangan Gue?

"OhLord..." Rintihku pelan

📔📔📔

Sekilas tentang Nadia, bertemu ketika yang sama sama tidak mempunyai kenalan ketika baru saja mengikuti ospek jurusan. Suka ceplas ceplos dan supel membuat nyaman berteman dengannya.

Gadis asal Yogyakarta dengan perawakan tinggi semampai, kulit sawo matang membuat manja mata lelaki ketika menatapnya.

Selesai mandi super kilat, berganti menggunakan celana jeans navy dengan atasan tunic sifon warna tosca. Meraih flat shoes dan tas jinjing asal serta memasukkan binder dan beberapa peralatan yang lain.

Semuanya kulakukan tanpa jeda dalam lima menit.

Mengambil kunci sepeda matic dan segera keluar dari kamar kosan setelah mengunci sebelumnya.

Ketika tiba di parkiran kosan...

"Tck, ya ampun, kok bisa lupa yaaa... Nih motor udah lama nggak dipakai pasti susah di starter"

Tanpa pikir panjang segera mengambil ponsel dan mengetik pesan kemudian mengirimnya pada seseorang yang paling bisa kuandalkan ketika dalam posisi kepepet seperti sekarang. Setelahnya menunggu dikursi panjang dekat parkiran sepeda.

1 menit
2 menit
3 menit

5 menit

10 menit

"Wooooiii" suara dari depan gerbang kosan. Menuju arah sumber suara dengan senyumku mengambang dan segera bangkit mendekatinya.

"Lo emang the best yang bisa Gue andalin" kataku dengan mengacungi kedua jempol padanya.

"Lo selama liburan jarang sms Gue, sekali sms dengan nada ngancem gitu. Astaga Wild, kalo nggak karib uda Gue sentilin dah"

"omongan Lo panjang bener, uda ah ceramahin Gue lanjut nanti aja. Waktunya mepet nih, bisa bisa kena SP Gue"

Segera naik di bagian belakang jok sepeda sambil memakai helm merah bergambar hello kitty miliknya.

"perasaan lebih banyak Lo ngomong deh"

"udah Ren, cepetan jalan. Yuk!" lanjut Wilda sambil menepuk bahu Rendi.

Satu lagi karibnya Wilda, Rendi. Masih seangkatan namun beda fakuktas. Rendi mengambil fakultas peternakan, sedangkan Wilda dan Nadia FEB.

📔📔📔

Sempainya di kampus, segera turun dari motor menitipkan helm kepada Rendi dan berlari menuju gedung fakultas.

"ehhh buset nih anak, uda maksa minta jemput. Sekarang titip helm kitty pula" gumam Rendi terdengar saat aku berjalan semakin menjauhinya.

Jam menunjukkan pukul 09.02

Tot tok tok

"masuk" suara dari dalam kemudian kubuka pintu kaca yang terlihat jelas dari depan siapa sosok yang menjawab dari dalam ruangan tersebut.

"permisi Pak, Bapak memanggil saya?" tanyaku dengan hati hati

"duduk" perintahnya.

Ia segera duduk di depan meja yang terdapat papan nama 'Ka. Prodi FEB Rakasatya Wijaya, MM'.

Fixed, jantungku berdegub semakin tak beraturan.

Suasana masih terasa hening karena sosok di depanku masih sibuk dengan lembaran yang menumpuk di meja kerja. Sedangkan aku hanya bisa diam menunggu instruksi darinya tanpa berani membuka suara.

Sosok itu merupakan Dosen muda, usianya bisa ditaksir belum menyentuh kepala tiga. Tinggi, Rupawan, cerdas, karir yang cemerlang serta disegani terutama kalangan Mahasiswi, termasuk Nadia. Bisa dibilang semua mahasiswi mengidolakan Kecuali Gue, catet 'Kecuali Gue'. Karena Gue lebih memilih jadi haters dari pada sekedar mengaguminya.

"kamu telat dua menit" kata selanjutnya dari Pak Satya yang membuatku menghela nafas. Sempat sempatnya ngitungin Gue telat, dua menit pula.

"Maaf Pak, saya agak kesulitan berangkat karena sepeda macet. Jadinya agak lama menunggu ojek" jelasku kepada Pak Satya yang terhormat.

"saya tidak butuh alasan"

Deg...
Bener bener siap SP awal semester

"Maaf" hanya itu kata yang dapat keluar dari mulutku.

"kamu tidak lihat jadwal atau sengaja tidak masuk diperkuliahan pertama saya?" tanya Pak Satya sambil fokus penuh kearahku.

Terasa menyelidik dan membuatku salah tingkah. Ya ampun, Ayah Bunda...

"jujur saya agak bingung Pak, kemarin ketika KRS'an saya nggak ngambil Mata kuliah Bapak dihari senin. Saya ambilnya nanti pukul satu siang, tapi ketika saya lihat jadwal tadi pagi kok bisa berubah?" memberanikan diri untuk memberikan pejelasan kepada Pak Satya.

"jadi kamu baru lihat jadwal kuliah tadi pagi" jawabku mengangguk "Astaga Wildiana" kulihat Pak dosen memijit ujung hidungnya pelan, ya ampun tuh hidung kayak prosotan TK banget, mancungnya nggak ketulungan. Ehhhh

"oke saya jelaskan. Kamu berada diurutan terakhir ketika memilih diperkuliahan jam siang, itu sudah melebihi kuota dan masuk daftar tunggu kelas selanjutnya. Jadi ada beberapa mahasiswa termasuk kamu yang dipindahkan jam pagi. Dan cuma kamu satu satunya mahasiswa yang tidak tau akan hal itu sekaligus satu satunya mahasiswa yang absen dalam perkuliahan pertama saya" jelas Pak dosen panjang kali lebar.

Oke double fixed, disini Gue yang teledor berkepanjangan.

"Iya Pak, saya salah karena tidak melihat jadwal terbaru" sambil memilin bajuku untuk menghindari kegugupan "tapi saya nggak kena SP Kan Pak?" lanjutku memberanikan diri bertanya.

"bersyukurlah karena saya belum masuk materi, jangan sampai melakukan hal yang sama di kelas saya lusa depan" jelas Pak dosen yang membuatku teramat lega.

"kamis ada jam mata kuliah Bapak, saya usahakan datang lebih awal. Bisa jadi lebih awal saya datang daripada Bapak" jelasku tidak kalah PeDe yang membuat sosok didepanku tersenyum remeh.

"saya pegang janji kamu, sekarang bisa keluar"

📔📔📔

Kulangkahkan kaki semakin menjauhi kantor Ka. Prodi menyusuri lorong kelas yang terlihat lengang.

"Wildaaaaaaa" teriak seseorang dari ujung, kulihat sumber suara dan benar saja, Nadia.

"kangeeeeen" lanjutnya sambil memelukku.

"Lo temen Gue nggak sih? Tega bener ngasih info yang telat banget" sergahku dengan menolak pelukannya.

Kam to the pret, memang. Ya kali ngasih info yang kadaluarsa.

"ya Maaf, kemarin kan Lo bilang kalau senin nggak ambil kuliah pagi" katanya tanpa bersalah.

"tapi yaaa tetep aja usaha Gue sia sia dengan kekuasaan Pak Satya yang terhormat" kataku menggebu.

"Gue makin tergila gila sama tuh dosen, uda cakep dan mempesona. Sekarang jadi Ka. Prodi? Paket lengkap deh" jelas Nadia dengan gaya centilnya

"serah Lo aja deh Nad. Pusing Gue!" menghempaskan tanganku kearahnya

"jangan ngambek gitu, Gue traktir Nasi pecel langganan mau? Belum sarapan kan?" sambil nyenggol lenganku.

"tau aja Gue belum sarapan, yaudah Yuk. Ajak Rendi sekalian"

Kami berdua keluar berjalan kaki menuju warung pecel langganan yang tidak jauh dari kawasan kampus.

-----------------------------------------------------------------

Akhirnya selesai revisi bagian pertama.

Tenang, gak banyak yang dirubah kok.

Cek ombak dulu gais... Adakah pembaca lama disini? Yuk mari kita bernostalgia bersama halu halu club...

With Love 💕
-Ayaya-
Revisi - 14 Mei 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top