Tanda Kepemilikan Laze
Kelanjutan cerita yang sebelumnya kepotong... biar ga gantung... hehehe
Yuk langsung aja ke bagian 'beeepp' nya... hahaha... ternyata tidak ahli karena masih polos loh... hehehe
Met baca..
------------>>>>>>
Kein P.O.V
Aku menatap mata merah indah milik Laze. Mata merah yang sangat memikat. Aku menyukainya. Aku pun mengecup kedua mata indah itu dengan lembut. Membuat Laze menutup matanya rapat-rapat. Aku tersenyum dibuatnya. Kulihat pipinya yang berona merah. Aku menyukainya. Lalu ku kecup pula pipinya itu. Bibir merah dan tipis milik Laze yang sangat menggoda. Ku tatap matanya...
"Laz seperti apa rasanya berciuman dengan orang selain aku?" Ucapku. Kulihat wajahnya memerah.
"Itu pertama kalinya aku berciuman... rasanya..." ucap Laze sambil menatapku takut.
"Iya... katakan saja..." Ucapku
"Rasanya... aneh... aku ga ngerti..." ucap Laze memilih kata yang tepat.
"Enak?" Ucapku lagi sengaja untuk menggodanya.
"E...enak..." jawabnya terlihat merasa bersalah.
"Aku akan memaafkan kamu Laz. Jika kamu menciumku." Ucapku sambil menunjuk bibirku.
Kulihat Laze yang ragu membuatku tidak tahan untuk menggodanya. Aku pun memajukan wajahku agar lebih dekat dengan Laze yang ada di bawahku. Kulihat wajahnya yang makin memerah. Dengan ragu Laze pun memajukan kepalanya dan menyentuhkan bibirnya dengan bibirku. Laze hanya menempelkan bibirnya dan bibirku membuatku sedikit kecewa. Tapi aku maklumi karena mungkin ini pertama kalinya Laze mencium orang.
Aku pun mengambil inisiatif untuk melumati bibirnya. Membuat Laze terkejut ketika aku menciumi ... melumat bibirnya dengan ganas. Membuatnya susah bernapas.
"Mmmfffhhh..." Laze mendesah disela ciumanku. Setelah merasa puas aku pun melepaskan ciumanku. Kelihat nafasnya menderu, wajahnya memerah, dan matanya sayu. Aku rasa Laze mulai terangsa karena kurasa bagian bawah Laze mulai mengeras saat ku sentuh bagian bawahnya itu. Membuat Laze mendesah karenanya.
"Ternyata kamu menyukai ciumanku... apa seperti itu rasanya dengan Luca?" Ucapku pada Laze yang langsung menggelengkan kepalanya. Akupun mengelus bagian bawah Laze yang sudah menegang sekarang.
"Keluarkan lidahmu Laz... aku akan membuatmu merasa lebih nikmat." Ucapku. Laze pun menurutiku. Aku pun menghisap lidahnya. Membuatnya mendesah bukan hanya karena hisapanku tapi juga karena tanganku yang terus menggodanya dibawah sana. Kurasa Laze sudah sangat tegang dan cairannya keluar sangat banyak.
"Aahhhh..." badan Laze gemetar karenanya. Aku pun berhenti menghisap lidah Laze... berfokus untuk mendengar suara Laze...
"Akkhhh... hhh..." Laze terus mendesah.
"Panggil namaku Laz..." Ucapku sambil terus menggerakan tanganku dibawah sana ... kurasakan Laze yang mulai berkedut ditanganku.
"Ke...in... Aakkkhhh...." desah Laze semakin menjadi. Rasanya menyenangkan mendengar suara orang yang kita sukai... terutama pada saat seperti sekarang ini.
"Aaaaakkhh.. hhhh.." Laze pun mencapai klimaksnya yang kedua. Aku pun berhenti menggerakan tanganku disana. Kutatap tanganku yang basah karena cairan klimaksnya Laze. Aku pun menunjukannya pada Laze. Kulihat Laze wajahnya bertambah merah. Aku pun mengolesi cairan itu ke seluruh tubuh Laze. Sehingga Laze terlihat seperti hidangan istimewa dengan topingnya. Aku ingin sekali mencicipi Laze secepatnya.
"Laze duduk lah." Ucapku sambil mendudukan Laze didepanku. Aku pun membuka baju Laze yang masih terpakai. Sekarang Laze benar-benar telanjang bulat. Setelah itu akupun membuka celana panjangku sehingga sekarang kami berdua bisa melihat tubuh kami.
+++
Laze P.O.V
Kutatapi tubuhku yang telanjang. Jujur saja selama ini aku tidak pernah melihat tubuhku sendiri. Rasanya aneh ketika ku perhatikan dengan seksama tubuhku yang penuh dengan luka.
Aku pun melihat tubuh Kein yang berisi dan... aku tidak bisa mengatakan seperti apa. Tapi aku rasa itu adalah hal yang menakjubkan yang pernah aku lihat. Tubuh seseorang yang menyelamatkanku dan aku inginkan.
Sampai aku melihat kebawah Kein tepat di antara kakinya kulihat benda sangat besar dan panjang disana yang terlihat sangat tegang. Membuatku menelan ludah dan melihat punyaku sendiri yang jelas lebih kecil dari punya Kein.
"Kenapa Laz?" Ucapnya.
"Tidak." Ucapku sambil memalingkan wajahku yang terasa panas.
"Besar kan? Lihat punyamu telihat imut bukan dibanding punyaku?" Ucap Kein membuat wajahku bertambah panas.
"Boleh aku mulai sekarang." Ucapnya. Aku pun mengangguk pasrah.
"Aku tidak akan segan-segan lagi." Ucapnya kulihat sesuatu mulai berubah. Taringnya mulai memanjang. Matanya berubah menjadi merah sepertiku. Dan ada sesuatu yang membuatku takut pada Kein entah apa itu.
Kein pun mendorongku dengan kuat membuatku kembali tidur dikasur. Kein memegang kedua tanganku dengan kedua tangannya dengan sangat kuat membuatku sedikit kesakitan terutama karena kuku jarinya yang panjang menggores tanganku. Setelah itu Kein pun mulai menyeringai. Lalu dengan paksa menantapkan taringnya di bahuku dengan kasar. Membuatku merasa dirobek olehnya..
"Aaaakkkhhh... " teriakku tanganku meronta karena kesakitan tetapi tidak berhasil karena tertahan oleh tangan Kein yang kuat. Kein pun melepaskan gigitannya pada pundakku dan mulai menggigitku dibagian lainnya. Kein terus melakukannya pada seluruh tubuhku membuatku berteriak tidak ada hentinya.
Setelah hampir seluruh tubuhku penuh dengan gigitannya. Tubuhku terasa sakit berdenyut tidak ada hentinya dan membuatku lemas karenanya. Akhirnya Kein pun berhenti menggigitku dan mulai melepaskan tanganku yang sudah lemas.
"Laz..." panggilnya kutatap mata merahnya. Rasanya badanku ngilu tapi aku menginginkan Kein... Kein...
Aku pun berusaha menggerakan tanganku yang terasa lemas lalu memeluk punggungnya. Kein pun tersenyum lalu mulai menciumiku dengan ganas membuatku tidak bisa bernapas. Sedangkan tangannya mulai mengangkat kedua kakiku dan mengarahkan punyanya yang besar itu padaku. Aku menginginkannya. Kein berusaha memasukan dirinya padaku sedikit demi sedikit setelah masuk sedikit Kein pun menghentakkannya dengan sangat kuat. Membuat diriku berteriak dalam mulutnya yang masih melumat bibirku dengan ganas. Sekarang miliknya yang besar itu sudah sepenuhnya berada di dalamku, membuatku merasa penuh.
Kein pun melepaskan ciumannya lalu mulai menggerakkan pinggulnya dengan sangat cepat membuatku merasa sakit tidak terhingga dibawah sana.
"Kein... akkhh... ahhh.. sa...kitt" Ucapku.lalu Kein pun merangkulku untuk menenangkanku. Perlahan rasa sakit itu menghilang berganti dengan denyut yang membuat tubuhku ngilu.
"Ahhh.. ahh..." aku merasa tubuhku mulai terasa menegang. Aku mulai mendesah tidak karuan ketika Kein mulai menekan miliknya pada bagian dalam tubuhku yang sensitif. Kein terus melakukan itu membuatku tidak kuat.
"Kein... hh... Kein... aaaaakkkhhhh!" Aku mencapai klimaksku.
"Uuggggghhhh" tubuhku kembali menegang. Kein terus menggerakan pinggulnya didalamku. Membuatku terus mendesah dan sekali lagi aku mendapatkan klimaksku. Tetapi Kein masih tegang di dalamku. Jujur aku sudah tidak sanggup lagi. Tapi aku harus bertahan.
"Bertahan lah Laz... sebentar lagi." Ucap Kein sambil terus menggerakan pinggulnya. Sampai akhirnya aku merasakan cairan panas mengisi seluruh tubuhku begitu banyak. Membuatku memegang dan aku pun mencapai klimaksku yang kesekian kalinya.
+++
Kein P.O.V
Aku melihat tubuh Laze yang lemas karena perbuatanku. Begitu banyak luka dan lebam karena perbuatanku. Aku terlalu kasar padanya. Tetapi itulah aku... aku dengan binatang buas yang ada dalam tubuhku. Aku ingin Laze menerima aku yang seperti ini.
"Laz... maafkan aku..." ucapku sambil menarik miliki dari dalam Laze yang masih memelukku erat. Menurutku ini pertama kalinya aku menikmati saat-saat bercintaku seperti ini. Laze benar-benar menerimaku seutuhnya membuatku bahagia.
"Kein..." Panggilnya kulihat Laze sudah setengah sadar. Aku rasa aku harus membiarkan Laze istirahat.
"Ya... sayang... tidurlah... " ucapku lalu memindahkan diriku disamping Laze yang tertidur setelah mendapat ijinku. Aku pun memeluknya. Membuat Laze mengeluh dalam tidurnya karena aku menyentuh lukanya.
Kulihat seluruh tubuhnya. Lebam luka itu semua adalah tanda kepemilikanku atas dirimu Laze. Untuk selamanya kamu hanya milikku.
---------->>>>>>
Akhirnya lanjutan cerita yang sebelumnya selesai juga... hehehe
Mungkin terlalu banyak adegannya ya...
Tunggu ya lanjutannya...
ZenoYuichi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top