Siksaan Tiada Henti
Akhirnya dah Masuk kebagian 20 cerita ini. Moga semuanya seneng baca nih cerita.
Yuk kita lanjut aja.
Met baca semuanya...
-------->>>>>>
Author P.O.V
"Makanan! Makanan!" Teriak Laze histeris sambil berontak berusaha melepaskan diri dari ikatan yang Mika ikat ditangannya.
"Bersabarlah Laz... Makananmu akan segera datang!" Ucap Mika sambil menyeringai dan meninggalkan Laze yang sudah kehilangan kendali.
"Keadaannnya... begitu buruk... aku tidak menyangka Laze menjadi seperti itu... uuhh... terlihat menjijikan!" Ucap Nort sambil bergidik pada Mika.
"Oya... bagaimana kabar penyusup kita?" Ucap Mika pada Nort. Nort menyeringai pada Mika. Sepertinya merasa kepuasan akan sesuatu.
"Aku tidak menyangka... ternyata selama ini kamu menyimpan barang bagus. Aaahhh... kamu tidak tau seperti apa rasanya dia... rasanya...nikmat sekali. Baru kali ini aku merasa yang seperti itu selain dengan Laze." Ucap Nort sambil menjilati bibirnya. Mika melirik Nort sambil menyeringai.
"Bawa aku kesana." Ucap Mika yang penasaran melihat nasib menyusup itu.
Beberapa saat kemudian
Nort mengajak Mika kesebuah ruangan yang jaraknya cukup jauh dari ruangan Laze. Nort pun membuka pintu ruangan tersebut. Disana terlihat sosok lelaki yang tergantung berdiri. Kedua tangannya dirantai diatas kepala. Tubuhnya penuh dengan luka gigitan dan cambukan. Selain itu tidak ada sehelai kain pun di tubuhnya.
"Mika..." ucapnya lirih sambil menatap Mika.
"Jadi... kamu... mengikutiku?" Ucap Mika.
"Kenapa kamu bersama dengan mereka?" Ucap lelaki itu pelan tetapi terdengar nada tak percaya disuaranya.
"Mmm... mereka adalah sekutuku." Ucap Mika sambil menghampiri sosok lelaki tersebut.
"Sekutu?! Jadi kamu... jangan-jangan Laze juga... ini semua rencanamu Kak!" Ucap lelaki itu tidak percaya lalu berusaha melepaskan rantai yang membelenggunya.
"Ya... ini semua rencana yang aku buat sejak dulu... Luca..." ucap Mika sambil mengelus pipi lelaki yang ternyata Luca.
Luca hanya bisa menatap kakaknya tidak percaya. Dia mengikuti Kakaknya entah beberapa jam yang lalu. Luca sama sekali tidak percaya kakaknya berbuat seperti ini.
Flashback
"Hei... tunggu dulu... apa aku sudah melewati perbatasan?" Ucap Luca ketika melihat penjagaan ketat didepannya. Tidak sengaja Luca melihat Mika yang sedang mengobrol akrab dengan penjangga perbatasan tersebut.
Hal itu membuat Luca gelisah. Apa yang dilakukan Kakaknya diwilayah perbatasan bangsa kegelapan yang lainnya? Kenapa Kakaknya terlihat dengan mudah melewati penjagaan tersebut? Itu lah yang di pikirkan oleh Luca saat itu. Sampai akhirnya Luca merasakan firasat buruk dan segera berbalik arah untuk menyampaikan apa yang dilihatnya. Tapi sebelum itu terjadi. Bugggh! Sesuatu yang keras membentur kepalanya. Luca pun kehilangan kesadaran.
.
.
.
Luca pun tersadar dari pingsannya. Didapati dirinya dalam keadaan terantai dengan posisi berdiri dan tidak berbusana.
"Sudah sadar ya?!" Ucap Nort yang berada didepan Luca. Terlihat seringaian dibibir Nort membuat Luca bergidik melihatnya.
Luca terdiam mencerna semuanya. Ya... Luca tertangkap oleh penjaga wilayah bangsa kegelapan yang lainnya.
"Kenapa kamu memasuki wilayah kami?" Ucap Nort sambil memgelilingi Luca dengan tangan yang membawa cambuk.
"Dimana Mika?!" Ucap Luca mengucapkan pertanyaan yang terbesit dikepalanya.
"Kamu mengenal Mika? Kamu mengikutinya sampai kesini?" Ucap Nort berhenti tepat didepan Luca lalu menatap Luca penasaran.
Luca hanya terdiam sambil menatap tajam Nort. Hal itu membuat Nort kesal dalam sekejap. Nort melayangkan cambuk pada kulit punggungLuca yang mulus. Darah pun menetes dari bekas cambukan dikulit Luca.
"Siapa namamu?" Ucap Nort lalu menjilati luka yang berdarah di punggung Luca. Lagi-lagi pertanyaan Nort tidak di jawab oleh Luca.membuat Nort benar-benar murka.
Nort pun terus mencambuk Luca yang terdiam sedari tadi dan tidak berteriak ketika merasa sakit. Nort terus mencambuknya sampai akhirnya Nort kelelahan.
"Kau memang penyusup yang hebat! Lihat tubuhmu sekarang penuh dengan darah dan lemah. Katakan siapa kau sebenarnya? Dan apa hubunganmu dengan Mika?" Ucap Nort sambil menyeka keringat yang mengalir di dahinya. Tetapi lagi-lagi Luca tidak menjawabnya. Nort pun memghela napas panjang.
"Kamu tau... sekarang Mika sedang bersenang-senang dengan Laze..." ucap Nort kali ini berhasil memancing reaksi Luca. Itu membuat Nort menyeringai senang. Nort pun bergerak kebelakang Luca. Secara tiba-tiba menancapkan taringnya di punggung Luca. Membuat Luca melenguh lemah.
"Laze? Dimana Laze?!" Ucap Luca histeris.
"Kamu... oohh... pasangannya ya? Kein? Luca? Lupakan saja Laze... dia sedang bersenang-senang dengañ Mika..." Ucap Nort mengetahui Luca.
"Ayo kita juga bersenang-senang... mmm..." ucap Nort diantara giginya yang menancap di punggung Luca. Lalu mulai memasukkan jarinya dibelakang Luca.
"Aakkhh... apa yang kamu lakukan?" Ucap Luca kaget dengan apa yang Nort lakukan.
"Mmm... ketat sekali didalammu... ini pengalaman pertamamu? Biar aku yang menjadi pertama buatmu." Ucap Nort sambil memainkan jarinya didalam Luca. Lalu Nort pun memasukan dirinya yang sudah tegang kedalam Luca. Membuat Luca berteriak sekencang-kencangnya.
Luca meneteskan airmatanya. Harga dirinya sebagai lelaki telah dinodai oleh Nort.Nort terus bergerak seperti binatang liar tidak peduli dengan apa yang dirasakan Luca.
"Laz... maafkan aku..." ucap Luca lirih diantara rasa sakit dan terhina yang dia alami.
"Hahaha... untuk apa meminta maaf... dia juga sedang bersenang-senang dengan kakakmu." Ucap Nort sambil terus bergerak dibelakang Luca. Sampai beberapa waktu kemudian Nort pun mencapai klimaks didalam Luca. Lalu meninggalkan Luca dalam keadaan tidak berdaya.
"Aku akan membawa kakakmu kemari untuk melihat keadaanmu... hahaha" ucap Nort sebelum meninggalkan Luca sendiri diruangan tersebut.
Flashback End.
###
Luca P.O.V
"Lihat dirimu sekarang... bau mu seperti sperma... apa Nort melakukannya padamu? Gimana rasanya nikmat bukan?" Ucap Mika menyeringai sambil mengelilingiku.
Aku hanya terdiam menanggapi hinaan yang dilontarkan oleh Kakakku itu.
"Lihat.. kamu menangis?" Ucap Mika terkekeh memergokiku meneteskan airmataku. Lalu menghapus airmataku dengan jarinya. Apa yang sebenarnya dia inginkan? Aku tidak tahu... aku merasa sangat terhina sekarang... aku...
"Nort... bawa dia keruangan Laz..." ucap Mika sambil menyeringai. Laz... katanya? Laz ada disini? Membuatku tersadar ini bukan saatnya aku terpuruk. Aku harus menyelamatkan Laz...
"Mmm... jadi ini makanannya?" Ucap Nort terkekeh. Sambil menurunkan rantaiku membuat aku jatuh tersungkur.
"Ya... dia sudah sangat kelaparan... aku sampai kewalahan tadi." Ucap Mika. Nort pun mulai menyeretku keluar dari ruangan itu bersama dengan Mika.
Aku tidak mengerti apa yang bicarakan. Tapi sepertinya ini mengenai keadaan Laze... semoga Laze baik-baik saja.
Beberapa saat kemudian.
Kami sampai didepan sebuah ruangan. Bau anyir berhembus dari ruangan tersebut. Apa yang terjadi pada Laze?
Nort pun membuka ruangan tersebut. Bau anyir semakin menyeruak dari ruangan tersebut. Nort terus menyeretku masuk kedalam ruangan tersebut bersama dengan Mika yanh mengikuti dari belakang.
Aku melihat seseorang disana...
"Laz..." panggilku.
"Makanan!" Ucap Laze histeris melompat memghampiriku.
Aku terkejut melihatnya. Laze... ya... orang didepanku adalah Laze... tubuhnya begitu kurus, tangannya yang terikat penuh dengan luka bekas gigitan dan perutnya membesar.
"Laz..." ucapku tidak percaya lalu menghampirinya Nort dan Mika membiarkanku. Mika membukakan ikatan tangan Laze. Lalu mereka pun meninggalkanku berdua didalam ruangan tersebut.
"Makanan!" Teriak Laze histeris lalu menyerangku. Membuatku terbaring dilantai. Apa Laze sangat kelaparan?
Aku tak kuasa melihat Laze. Membuat airmataku menetes. Làze mulai menggigiti tubuhku hingga mengeluarkan darah yang dia butuhkan. Kubiarkan Laze melakukannya hingga rasa dahaganya terpuaskan.
Beberapa waktu kemudian setelah mengambil begitu banyak darahku.
"Lu... maafkan aku... aku tidak bisa berhenti" ucap Laze mulai mendapatkan dirinya kembali. Laze kembali menghisap darahku.
Kutatapi wajahnya yang pucat itu. Kain pengikat matanya basah oleh airmatanya. Aku ingin memeluknya. Tetapi tubuhku tidak punya cukup tenaga untuk melepaskan rantai di tanganku.
"Laz... hisaplah sampai dahagamu terpenuhi. " ucapku pada Laze membuat laze terisak.
"Maafkan aku Lu... Maaf..." ucap Laze sambil terus menghisap darahku.
Aku harus memikirkan cara untuk keluar dari sini.
------------->>>>>>>>
Akhirnya.... nyampe juga nih bab... walaupun kayaknya ceritanya acak-acakan hahaha... meskipun gitu moga semua pada suka hehe.
Yooo... jangan lupa Vomentnya ya... jangan boen nunggu nih cerita ya... hehehe
Makasih dah baca.
See you next story
ZenoYuichi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top