Bab 32
Pam, aku punya kabar baik. “Gendis mengeluarkan sesuatu dari tasnya lalu menunjukkan ke Pamela dengan wajah berbinar indah.
“lo hamil? “ yang Gendhis beri adalah tespek, alat tes kehamilan yang menunjukkan garis dua. “selamat ya akhirnya lo bakal punya bayi. Udah kasih tahu Suami lo? “sayangnya Gendhis langsung menggeleng. Butuh nyali yang besar untuk melakukan itu.
“Gue takut. Gue belum berani bilang. Gur takut Bang Emran marah. Akhir-akhir ini dia banyak masalah, sejak gue menentang niatnya balas dendam jarak hubungan kita semakin jauh. Walau Bang Emran punya adek tetap aja dia mau balas dendam. “
Pamela tersenyum seolah paham apa yang tengah Gendhis gundahkan. “kalau punya anak mungkin dendamnya akan luntur. “
“itu yang gue harapin tapi ada yang paling gue takutin. Bang Emran gak mau menerima anak ini. “
Dulu keyakinan Pamela tidak begitu namun menurut kabar angin ada sesuatu yang membuatnya juga merasakan ketakutan tapi untuk berterus terang pada Gendhis ia tak sampai hati. “Ada suatu kabar yang gue dengar dari pelanggan salon gue. Kabar yang gak enak tapi ini kan juga belum tentu bener. “
“kabar apa? Kabar tentang gue ya? Pasti pelanggan lo nyangkanya gue selingkuhan Emran. Pasti ada yang lihat waktu gue liburan ke Makassar. “
Pamela mengibaskan tangan lalu bersikap lebih hati-hati. “Ih bukan. Ini bukan tentang lo tapi Emran. Orang sini pada tahu siapa pemilik beberapa gedung di sini. Gue denger sih Emran menjalin kerja sama dengan PT. Bumi Utama. “
Gendhis menghembuskan nafas lega. “Itu udah biasa. Bang Emran punya usaha banyak, kerja sama dengan beberapa perusahaan juga. “
“Eh tapi... ini kerja sama dengan kesepakatan gak biasa. Katanya Bang Emran sudah dijodohkan dan bakal bertunangan dengan anak Pemilik PT. Bumi Utama, yang janda ditinggal mati itu. Gue sih lupa namanya siapa. “
Hati Gendhis seolah rontok. Kabar ini Cuma isu namun kenapa hatinya begitu sakit seolah belati tajam sedang mengiris nadinya. “Itu gak mungkin kan. Bang Emran suamiku. “
Pamela berusaha tertawa untuk menghibur Gendhis padahal kabar itu begitu santer terdengar. “Iya gak mungkin. Itu Cuma gosip lagi pula Bang Emrna banyak dikabarkan dengan perempuan bahkan ada dari kalangan artis tapi semuanya Cuma isu. “
“Yang ini pasti juga. Meski pernikahan kami tidak terdaftar tapi hubungan kami sakral. Aku tidak pernah takut atau percaya jika Bang Emran memiliki perempuan lain. “ Gendis memaksakan senyum walau hatinya sudah diserang gelisah. Perkataan Ferdinant seakan menggema bahwa Gendhis pada akhirnya akan disingkirkan. Namun tepukan Pamela menariknya kembali ke kenyataan.
“Bang Emran kan setia. Anak Kalian akan merubah dia menjadi lebih penyayang dan lembut. Gak mungkin Bang Emran melirik perempuan lain kalau udah ada anak. “
Gendhis mengangguk yakin dan segera beranjak dari salon Pamela menuju ke tokonya. Dalam perjalanan ia melangkah pelan malah sapaan dari staf foodcourt depan tan ia hiraukan. Dalam hati ia meyakinkan diri jika Emran tak mungkin begitu, tak akan ada perempuan lain kini atau nanti. Setelah anaknya ada, pernikahan akan dilegalkan. Yang saat ini ia sangat butuhkan adalah segudang nyali untuk berterus terang tentang kehamilannya pada sang suami
)) ****
Di saat seperti ini Emran sulit dihubungi padahal Gendhis ingin mengatakan sesuatu yang penting. Ia sudah mengumpulkan cukup banyak nyali dan sering berlatih di depan kaca bersama Mitha. Sahabatnya itu setiap menggantikan mengurus toko, memberikan waktu agar Gendhis bisa berpikir tenang dan lebih bijak. Mitha tahu jika orang hamil tak boleh banyak beban pikiran.
“Bang Emran masih gak bisa ditelepon? “ Gendhis menggeleng lemah.
“Dia mungkin sangat sibuk. “ pikiran Gendhis menjadi melalang buana bagaimana jika yang dikatakan Pamela benar adanya. “mungkin gak sih kalau Bang Emran bosen sama gue? “
“Lo ngaco. Kalian tuh lama kenal, tumbuh bareng. Ibarat kata susah senang bersama, memulai semuanya dari nol saat gak punya apa-apa. Mana mungkin Bang Emran punya pikiran mendua setelah apa yang kalian lewati? “
Itu yang membuat Gendhis ragu. Emran yang ia kenal tak begitu, menyingkirkannya demi wanita lain itu gagasan konyol. Emran rela membuang Fiona demi Gendhis, masak Ia masih percaya kabar burung yang buktinya tak ada. “Betul juga sih. “
“Lagian dapat pikiran dari mana Bang Emran bakal Milih perempuan lain. “
“Pamela yang bilang. Pelanggan salonnya ngomong kalau Bang Emran bakal bertunangan dengan anak dari PT. Bumi Utama. Itu bentuk kerja sama mereka. “
Mitha yang sekarang memberengut. “Pamela aja lo percaya. Dia kan ngiri gak bisa hamil. Lo lagi hamil pikiran yang tenang. Suami lo di luar sana lagi nyari duit. Bang Emran selama sepuluh tahun nikah pernah mendua gak? “ Gendhis menggeleng.
“Bang Emran akan punya anak. Dia bakal fokus ke lo. Gak ada perempuan lain.”
Perkataan Mitha bisa menenangkannya tapi keduanya tiba-tiba tertarik dengan berita yang Televisi sampaikan. Wajah Emran ada di sana seperti biasa sebagai penyelenggara MMA. Emran di wawancara mengenai penyelenggaraan MMA yang akan melibatkan petarung dari Rusia dan Amerika. Gendhis bangga dengan pencapaian Emran. Ini alasan kenapa Emran sulit dihubungi. Pria itu sibuk mempersiapkan pertarungan akbar.
“Menurut kabar anda akan segera melepas masa lajang? “ pertanyaan itu membuat Emran tersenyum, Gendhis dan Mitha merasa ketar-ketir. Dalam hati Gendhis berharap bahwa sang suami mau membuka hubungan mereka padahal tak mungkin.
“mohon jangan bertanya masalah pribadi. “
“dengan ketenaran anda sekarang. ini bukan masalah pribadi malah sudah dikonsumsi publik. Menurut berita, anda akan bertunangan dengan Carissa Wibisono. Kembaran Kalina si model terkenal itu. Anak pemilik PT. Bumi Utama. Apa kabar itu betul? Gelanggang yang megah ini akan segera memiliki Nyonya? “
“Iya. Doakan semuanya lancar, “ jawab Emran sebelum membuka pintu lalu masuk ke mobil. Tak ia indahkan pertanyaan wartawan yang menanyakan kapan pertunangan itu terjadi.
Jawaban Emran berhasil membuat Gendhis kehilangan separuh nyawa. Wajah sahabat Mitha itu berubah sepucat mayat dengan mulut terbuka. “Yang TV bilang itu bohong kan Mit? “ Mitha tidak tahu harus bagaimana. Gendhis sudah menatapnya, meminta diyakinkan. “Bang Emran gak bilang iya kan? “Barulah Air mata Gendhis meluncur. Nafasnya tersengal. Seolah apa yang baru didengarnya adalah sebuah beling yang dimasukkan ke tenggorokan.
Mitha segera mematikan televisi lalu memilih memeluk Gendhis yang sekarang berdiri susah. Kaki sahabatnya goyah. “nyalakan TVnya Mit. Nyalakan.. berita itu belum selesai. “Gendhis meracau dengan mulut bergetar. Lalu mencoba meraih remot yang Mitha pegang walau sahabatnya ini tak berikan.
Gendhis tak kehilangan akal. Dia mencari ponselnya dengan mengobrak-abrik tas.
Dengan bersimbah Air mata dan tangan gemetaran. Ia mencari berita suaminya di sosial media. Mitha ingin meraih ponsel Gendhis namun Gendhis seperti kesetanan, berteriak meminta ponselnya dikembalikan. Mitha ikutan menangis namun memiliki menyembunyikan berbagai perangkat elektronik yang dapat membuat Gendhis histeris. Pamela datang tepat waktu dan langsung menyergap Gendhis yang sekarang sudah menangis histeris. Kekuatan Pamela lebih besar untuk menahan rontaan serta amukan namun ia tahu bahwa hati Gendhis jauh lebih sakit dari apa yang terlihat dari luar.
🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇
Yang di wattpad cukup sekian ya.
Kok gantung? Kan udah tamat di KBM dan Karya karsa jadi ke sana aja atau bisa beli pdfnya ke nomer 089653391827
Di karya karsa terdiri dari dua bagian part 33 sampai 35 dan 36 sampai sampai tamat, masing-masing harganya 20 ribu.
Atau di karya karsa ada fullnya. Di google play book tidak ada ya. Khusus karya karsa dan KBM
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top