Pernikahan Terpaksa

VERSI LENGKAPNYA, SILAKAN DOWNLOAD FIZZO. CARI JUDUL 'PENGANTIN BUNIAN SANG TAIPAN' JANGAN LUPA, ADD LIBRARY, BACA SAMPAI HABIS, DAN KOMEN YA KAWAN-KAWAN. TERIMAKASIH!

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Air mata Keyra luruh seketika, kedua tangannya mencoba mencengkeram spery yang ada di bawahnya. Lelaki dengan suara yang begitu mirip dengan calon mertuanya itu telah melakukan hal yang benar-benar tidak pantas kepadanya. Lelaki itu telah melakukan hal yang sangat melecehkan dirinya. Keyra hanya bisa menahan napas, ketika rasa geli yang membuat perutnya terasa aneh itu terus merayapi tubuhnya secara berkala. Keyra memejamkan matanya, ketika jarik yang membalut tubuh bagian bawahnya itu dibuka, tanpa ada basa-basi sesuatu yang membuat Keyra kaget terasa begitu nyata.

Rasa sakit, dan perih semuanya tak bisa tertahankan sama sekali. Keyra hanya bisa menangis, menjerit pun dia tidak bisa sama sekali. Keyra sama sekali tidak merasa jika riwayatnya akan berakhir di sini.

Hancur, adalah hal yang dirasakan oleh Keyra sekarang, bagaimana tidak, jika harga diri dan nuraninya menjadi satu hal yang telah direnggut dengan cara paling menjijikkan di dunia. Dia diperkosa, dia dilecehkan dan harga dirinya direnggut dengan nyata, terlebih bukan orang lain yang melakukannya, sebab Keyra yakin sosok yang kini tengah berada di atasnya itu adalah calon mertuanya sendiri.

Napas Keyra terasa sesak, lirihan itu pun lolos dari mulutnya dengan sempurna, seperti kiamat telah menyelimutinya, dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

Kini, apa yang bisa Keyra lakukan? Apa yang bisa Keyra pertanggung jawabkan? Bahkan sepertinya Keyra sendiri tidak tahu harus mengatakan apa kepada Dimas, dan juga orangtuanya setelah semua hal yang terjadi kepada dirinya.

Air mata Keyra terus mengalir, dia bahkan tidak tahu apa saja yang telah lelaki biadab itu lakukan kepada tubuhnya. Yang ada di dalam bayangan Keyra hanyalah Dimas, kemudian orangtuanya, yang pasti akan sangat hancur dan malu mengetahui jika dirinya sudah dinodai dengan cara paling menjijikkan seperti ini.

Kamar yang seharusnya menjadi kamar special buat Keyra, ranjang yang seharusnya menjadi saksi cinta Keyra dan Dimas saat keduanya akan melakukan malam pengantin nanti, semuanya telah hancur sirna, semuanya telah hancur berkeping-keping, hingga menyisakan rasa sesak yang paling dalam yang tidak akan pernah tertahankan bahkan oleh siapa pun juga. Keyra hari ini sudah mati, Keyra hari ini sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk diperjuangkan dalam hidupnya.

Sementara itu, Adrian tampak terus menekankan ritmenya dengan begitu cepat, hingga dia mencapai puncak dan mengeluarkan miliknya di dalam rahim Keyra, sejenak Adrian tertegun melihat tubuh polos Keyra dana pa yang dia rasakan. Dia pernah memiliki istri, dan Adrian tidak bodoh, jika jawaban atas pertanyaannya sudah menjadi jelas dan nyata.

"Maaf, Tuan Adrian. Bisa dipastikan Nona Keyra memang masih perawan, dan saya juga yakin jika Tuan Adrian pun menyadari hal itu saat berhubungan dengan Nona Keyra," jelas wanita tua yang sedari tadi menyaksikan apa yang telah dilakukan Adrian kepada Keyra.

Setelah menyelesaikan semuanya, Adrian pun bangkit, merapikan pakaiannya kemudian dia kembali memandang Keyra yang masih terkapar tidak berdaya. Matanya sembab, air matanya luruh begitu saja dengan sempurna. Namun, Adrian sama sekali tidak merasa iba, hingga kemudian Adrian melirik wanita tua yang masih berdiri di sudut ruangan itu lagi.

"Ambil beberapa foto, kemudian ganti semua spray dan bakar spray itu, suruh salah satu pelayan mencetak foto itu dan suruh tunjukkan kepada Dimas, agar Dimas tahu betapa rendahannya calon istrinya itu. Dengan demikian, mau tidak mau Dimas pasti akan melupakan Keyra, dia akan membenci Keyra lebih dari apa pun juga," perintah Adrian, dia pun langsung keluar, membuat wanita tua yang disebut Nyi itu pun bergegas mendekati Keyra.

Tubuh wanita tua itu agaknya bergetar hebat, air matanya pun luruh seketika. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika dia harus menjadi saksi atas semua kekejaman yang terjadi ini, seorang anak manusia yang dia tahu begitu polos dan lugu, bahkan dia sudah berkali-kali mencoba menjelaskan kepada Adrian jika Keyra adalah perempuan yang baik, perempuan paling baik di wilayah ini. Namun, Adrian adalah Adrian, Adrian tidak akan pernah percaya apa pun ucapan orang lain sebelum dia melihatnya sendiri dengan mata dan kepalanya.

"Maafkan Nyi, Nona Keyra. Aku sama sekali tidak ingin melihat hal ini terjadi. Malang sekali nasibmu, bagaimana bisa tepat di hari pernikahanmu, kamu malah dinodai oleh calon mertuamu sendiri. Sekali lagi, maafkan aku karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongmu, hanya bisa menjadi penonton yang paling bodoh yang pernah ada, maafkan aku, Nona Keyra. Maafkan aku," lirih Nyi tersebut. Nyi yang bernama Painem itu pun membantu Keyra membersihkan tubuh, kemudian dia kembali merapikan pakaian Keyra. Keyra masih seperti seseorang yang lumpuh, hingga Painem membutuhkan beberapa orang untuk membantunya.

Pelan-pelan, Keyra mulai bisa menangis, dan tangisan itu adalah hal yang pertama yang Keyra lakukan. Keyra menjerit sekuat tenaga, sambil terus merusak riasan dan sanggulan yang ada pada dirinya, Keyra memukul-mukul tubuhnya, membuat Painem bergegas memeluk tubuh Keyra dengan sempurna.

"Nyi, apa yang terjadi kepadaku, apa yang terjadi kepadaku?" histeris Keyra. Painem masih tetap diam, mulutnya terasa kelu melihat penderitaan yang dirasakan oleh Keyra sekarang. "Aku sudah tidak perawan lagi, Nyi! Kesucianku sudah direnggut! Bagaimana semua ini bisa terjadi, Nyi. Bagaimana? Lantas ... lantas apa yang harus aku katakan kepada Mas Dimas, lantas apa yang harus aku katakan kepada orangtuaku, Nyi. Apa!" lanjut Keyra lagi.

Painem masih memeluk Keyra dengan sempurna, hingga perempuan cantik itu langsung kembali pingsan. Pilu, itulah yang dirasakan oleh semua orang yang menyaksikan semua ini, mereka tampak saling pandang dengan sempurna.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya salah satu pelayan keluarga Subroto, Painem bangkit kemudian dia mengusap air matanya dengan kasar.

"Biar aku yang bicara dengan Tuan Adrian, jika memang Tuan Muda Dimas dilarang untuk menikah dengan Nona Keyra, seharusnya dialah yang akan menikahi Nona Keyra sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan ini,"

"Namun, Nyi, apakah kamu akan baik-baik saja?" pelayan lain tampaknya ragu. "Kamu tahu betul, kan, bagaimana tabiat dari Tuan Adrian. Seorang penguasa yang tidak akan pernah mau mendengar perintah dari seseorang, dia adalah penguasa yang kejam. Kalau sampai kamu bicara seperti itu, apa kamu yakin jika semuanya akan baik-baik saja? Aku yakin kamu malah akan dibenci oleh Tuan Adrian hanya karena masalah ini,"

Painem menggelengkan kepalanya, kemudian dia tersenyum mencoba untuk menenangkan teman-temannya. Sambil menahan napasnya dengan sempurna, Painem pun berkata, "biarlah aku, asal bukan kalian. Setidaknya aku bisa membalas rasa penyesalanku, dari apa yang telah aku lakukan. Menjasi saksi atas kekejaman dari Tuan Adrian dan aku diam saja, harus dibayar dengan sebuah permohonan, apa pun itu, Tuan Adrian harus menikahi Nona Keyra,"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top