Part 9
Happy Reading ya guys 😊, semoga suka dengan alur ceritanya 🥰
❤️❤️❤️❤️
Malam pun berganti pagi, namun Sean dan Kanaya masih terlelap dalam tidurnya, bagaimana tidak semalaman tenaga mereka terkuras karena pergulatan yg berakhir dengan penyatuan dua insan yg tengah diliputi kebahagian itu, karena status baru mereka sebagai sepasang pengantin baru, dan begitulah akhirnya mereka terlelap karna terlalu lelah.
Kini Kanaya pun membuka mata indahnya, dia tersenyum saat melihat Sean yg tertidur lelap dengan memeluk tubuhnya dengan erat, dia tersenyum dan baginya itu seperti mimpi karena kini dia dan Sean sudah benar-benar bersatu sebagai suami istri seutuhnya.
"Udah puas lihatin aku nya Honey?!," Ucap Sean masih dengan matanya yang terpejam, namun ucapan itu membuat wajah Kanaya merah merona, tiba- tiba Kanaya meringis kesakitan saat dia ingin bangun.
"Awww.." Tiba-tiba Kanaya meringis kesakitan karena merasa sakit disekitar area sensitif nya, dan itu membuat Sean kaget dan langsung terbangun.
"Ada apa sayang?," Tanya Sean yg mendengar rintihan Kanaya, dia pun terduduk dan menatap Kanaya yg masih meringis kesakitan.
"Anu.. Itu mas, mm..itu..itu ku perih dan sangat sakit hiks," Ucap Kanaya sambil menunjuk kearah yg menurutnya terasa perih dan sakit, dan membuat Kanaya menangis, melihat itu sean hanya tersenyum dan menatap lekat manik mata Kanaya membuat wajah Kanaya lalu menghapus air mata Kanaya.
"Maaf Nay, Memang mau kemana sayang?," Tanya Sean dengan masih menatap Kanaya dengan tatapan lembut yg membuat Kanaya menghentikan tangisannya, saat melihat tatapan hangat Sean.
"Emm.. Kekamar mandi mas, aku-aku mau mandi mas, badanku terasa sangat lengket," Ucap Kanaya yg masih tertunduk malu, dan itu membuat Sean gemas melihat tingkah istrinya, yg memang sangat menggemaskan bagi Sean, kini Sean pun tersenyum dan tiba-tiba.
"Kyaaaa.." Kanaya berteriak, saat tiba-tiba Sean menggendong Kanaya dan membawa Kanaya ke kamar mandi, lalu mendudukkan nya di diatas kloset, lalu Sean pun mengisi air hangat dibathab, lalu setelah itu dia menggendong Kanaya dan meletakannya dibathtab/bak mandi, yg sudah diisi air hangat oleh Sean, untuk merendam Kanaya, agar mengurangi rasa sakit yg Kanaya rasakan dibagian sensitif nya, kini Kanaya pun hanya tersenyum menatap Sean yg memperlakukan nya dengan sangat manis.
"Bagaimana sakitnya sudah mendingan hmm..?, apa perlu aku temani sayang, kita mandi berdua itu ide yg bagus bukan," Ucap Sean dengan seringai nakalnya.
"No...!," Tolak Kanaya.
"Keluarlah mas, aku bisa mandi sendiri, dan pakailah baju mu dulu!," Ucap Kanaya yg melihat Sean masih dalam keadaan Naked, Sean yg menyadari itu pun hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya.
"Yakin tidak mau ditemani, ayo lah nona Flowers aku sudah melihat semuanya dan bahkan sudah menikmatinya semalam, jadi tidak perlu malu lagi. Mulai sekarang kamu harus terbiasa dengan melihatku seperti ini dalam keadaan Naked honey," Goda Sean dengan seringai nakalnya, karena ingin menggoda istrinya itu.
"Mas Seaaaan...!!" Terak Kanaya yg terlihat kesal karena Sean terus saja menggodanya membuat wajahnya yg bersemu merah karena ucapan Sean yg sedikit vulgar dan selalu bicara frontal
"Hahahaha.. Iya--iya aku keluar sayang," Ucap Sean lalu pergi dengan tawa kecilnya dia senang karena berhasil menggoda istrinya. kanaya.
"Nampaknya kini aku mempunyai hobby baru sekarang yaitu menggoda Kanaya si gadis agresif..emm bukan-bukan dia sudah tidak gadis lagi sekarang, karena dia sudah menjadi wanitaku," lanjut Sean dengan senyuman merekah dibibir tipisnya, lalu sean pun mengenakan bajunya sambil mengulum senyumnya, tidak pernah terpikirkan olehnya kalau dia akan menikah dengan Kanaya, dan akan sebahagia ini. Padahal dulu dia selalu menghindar dari Kanaya karena sikap agresif Kanaya yg benar-benar menganggu hidup dan ketenangannya, tapi entah kenapa lambat laun dia mulai terbiasa dengan kehadiran Kanaya dengan segala kelakuan Kanaya yg kadang membuatnya stres.
Beberapa menit kemudian, Kanaya keluar dengan menggunakan handuk sebatas dadanya, meski dia ragu-ragu untuk keluar dari kamar mandi, tapi karena bajunya ada diluar jadi mau tidak mau Kanaya hanya mengenakan handuk saat keluar kamar mandi, Sean yg tengah mengotak ngatik ponselnya pun teralihkan saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, dia menatap Kanaya yg hanya mengenakan handuk dengan memegang handuknya karena takut akan lepas.
"Sayang, apa kamu sedang menggodaku," Ucap Sean yg sedang duduk diranjang sambil menyilangkan tangan didadanya.
"Emm....ti--tidak mas, aku hanya ingin mengambil bajuku, jadi jangan berpikiran yg tidak-tidak," Ucap Kanaya gugup yg langsung mengambil baju di kopernya.
"Benarkah?!" Ucap Sean yg kini mendekati Kanaya dan sudah berada dibelakang Kanaya, namun saat Sean ingin memeluknya, tiba-tiba Kanaya dengan sigap menghindar dari Sean dan langsung berlari ke kamar mandi dengan membawa bajunya yg asal karena terburu-buru.
"Dasar Dokter mesum...!" Teriak Kanaya yg kini sudah berada didalam kamar mandi tentu saja dia tidak lupa mengunci pintu kamar mandi itu.
"Ayo lah Nay, setidaknya berikan kiss morning untukku," Ucap Sean setengah merajuk seperti anak kecil sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, dan itu membuat Kanaya terkekeh karena ulah Sean yg kini tiba-tiba berubah mesum setelah menikah.
"Tidak mas, ini masih pagi dan kita harus pulang untuk menemui orang tua kita di rumahku. Dan setelah itu kerumahmu untuk bertemu orang tuamu," sahut Kanaya masih didalam kamar mandi karena baru saja selesai mengenakan dress selutut yg dia ambil terburu-buru tadi, karena menghindar Sean yg ingin memeluknya.
"Baiklah kali ini aku menyerah, tapi nanti malam kau harus memberikan hak ku lagi Sayang!" Ucap Sean yg kini mengambil baju gantinya dengan santai di dalam koper yg sama dengan koper baju Kanaya.
"Tidak janji mas, lihat nanti kalau seharian ini kamu bersikap manis dan tidak membuatku kesal, itu bisa dipertimbangkan, kamu tahu bekas semalam saja rasanya masih sedikit perih dan sakit, kamu terlalu semangat melakukannya," Ucap Kanaya dengan senyuman manisnya saat keluar dari kamar mandi, lalu memberikan handuknya pada Sean, yg kini menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sambil nyengir kuda saat mengingat aksinya tadi malam pada istrinya Kanaya.
"Ayolah jangan menyiksaku, Flowersku sayang, berikan kiss morning sedikit saja," Ucap Sean setengah memohon pada Kanaya.
"No..Mas, tidak ada kiss morning, dan tentang mas meminta jatahmu, Aku pertimbangkan, dengan melihat sikapmu seharian ini oke! gak ada kata protes ya mas! ayo sekarang mandi dan bersiap kita akan pulang, sebelum bunda dan mommy meneleponku lagi, dan tidak ada penolakan titik!" Ucap Kanaya, dengan sedikit kesal Sean pun memasuki kamar mandi dengan bibir mengerucut, karena merasa kesal keinginannya tidak terpenuhi, Kanaya yg melihat itu pun lagi-lagi terkekeh, dia merasa senang Sean yg dulu angkuh, dingin dan datar menjadi manja dan Romantis dan satu lagi dia menjadi penurut, dan Kanaya sangat bahagia sekarang.
"Aku jadi rindu dengan Kanaya yg agresif dan kadang bersikap agak sedikit gila," Gumam Sean yg kini sedang berada dikamar mandi, dia pun tersenyum mengingat Kelakuan Kanaya saat masih mengejar Sean untuk mendapatkan cintanya, bagi Sean itu pengalam buruk tapi juga menyenangkan untuknya, karena tidak ada gadis yg senekad dan seberani Kanaya yg kini telah ia miliki seutuhnya.
"Wanitaku yg agresif dan lucu, aku janji akan terus berusaha mencintaimu, sampai cintaku sepenuhnya milikmu Kanaya Flowers, dan aku akan terus membahagiakanmu semampuku," Ucap Sean dengan senyuman yg tak luntur dibibir tipisnya.
TBC
Bagi yang udah penasaran sama lanjutanya akan semenurut apa Sean pada Kanaya, udah ada e-booknya loh guys, jadi silahkan mampir ke E-booknya di Playstore dan Playbook, Linknya juga ada di Bioku ya biar lebih gampang tinggal klik Linknya di Bioku dengan judul Link 'Penantian Kanaya' dan ada juga e-book-ebook ceritaku yang lainnya siapa tau minat 😊🤭
Dan dibawah ini 👇 penampakan Covernya ya guys
😊😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top