Part 6

Happy Reading guys, semoga suka dengan alur ceritanya  🥰🥰

❤️❤️❤️❤️❤️

Satu minggu sudah Kanaya mengurung diri dikamarnya semenjak kejadian diruangan Sean waktu itu, Kanaya keluar dari rumah hanya untuk kuliah dan setelah kuliah dia akan langsung pulang dan kembali mengurung diri dikamarnya ditemani Novel-novel kesayangan nya, ia malas untuk pergi keluar meski hanya untuk jalan bersama Aleta, bahkan Aleta memohon pada Kanaya agar kembali ceria dan pergi Hangout bareng dengannya, tapi Kanaya menolak dengan alasan sedang ingin istirahat saja dirumah menghabiskan waktu bersama Bundanya. 

Kanaya kini tengah duduk santai disofa kesayangannya sambil membaca Novel ditemani teh madu hangat dan sepotong brownies favoritnya, karena memang hari ini Kanaya tidak ada kelas jadi Kanaya menikmati hari liburnya dengann bersantai dan membaca novel, saking asiknya membaca Kanaya sampai tidsk mengetahui kalau Nania Bundanya memasuki kamarnya. 

"Sayang hari ini gak kuliah yah?," Tanya Nania sambil memegang pundak putrinya karena saat ini Nania sudah duduk disamping Kanaya, yg sedang fokus pada Novelnya. 

"Astaga Bunda, sejak kapan Bunda disini?,"Tanya Kanaya yg langsung menutup buku novelnya dan menaruhnya di meja.

"Baru saja sayang, Naya hari ini gak kuliah kah..?," Tanya Nania sambil tersenyum.

"Nggak Bun, hari ini Naya gak ada kelas jadi free," Jawab Kanaya sambil bersandar disandaran sofa dan sesekali memejamkan matanya.

"Bagus kalau gitu, Bunda minta tolong antarkan makan siang Ayahmu yah sayang, hari ini Bunda harus menemani kakak mu yg sedang demam, dari semalam suhu badan nya tinggi, jadi Bunda gak tega ninggalin kakak kamu sendirian, karena baru saja mendingan dokternya bilang kalau kakakmu harus ada yg menemani, takut tiba-tiba demamnya tinggi lagi," Ucap Nania yg terlihat agak sedih karena putri sulung sedang sakit.

"Tapi Bun, Naya sedang tidak ingin kerumah sakit," tolak Kanaya yg kini mulai duduk tegap disamping ibunya.

"Ayo lah sayang, Bunda benar-benar tidak bisa kerumah sakit untuk hari ini, Arletta sangat membutuh kan Bunda, dan Ayah mu tidak akan mau makan kalau bukan masakan Bunda, kamu tahu kan Ayahmu punya penyakit lambung yg tidak boleh telat makan, apa kamu tidak kasian pada Ayahmu nak, Bunda mohon bantu Bunda nak, cuma mengantarkan Makan siang untuk Ayah mu, setelah itu kalau kamu mau pulang dan tidak mau menemani Ayah mu makan siang tidak apa-apa," Ucap Nania, yg langsung menyerahkan paper bag pada Kanaya.

"Baiklah demi Bunda dan kak Letta juga kesehatan Ayah, sudah Bundanya jangan sedih lagi, kanaya siap-siap dulu belum waktunya makan siang kan?, masih ada waktu satu jam lagi," Ucap Kanaya yg mengambil paper bag dari ibunya dan kembali meletakan nya dimeja, lalu Kanaya pun bersiap untuk kerumah sakit. Nania hanya mengangguk lalu tersenyum putrinya memang sangat baik meskipun kadang keras kepala.

*******

Kanaya pun sudah sampai dirumah sakit, dia langsung menuju keruangan Ayahnya, dan tanpa diduga, kini Kanaya berpapasan dengan Sean di lorong Rumah sakit, menuju Ruangan Ayahnya, namun tak ada sapaan dari Kanaya gadis itu hanya tersenyum lalu melewatinya tanpa menyapa Sean seperti biasanya, Sean pun hanya menatap datar pada Kanaya tanpa senyuaman. Setelah berada jauh dari Sean sesekali Kanaya menghembuskan nafasnya yg tak beraturan karena menahan degup jantungnya yg terus berdetak tak beraturan. 

"Oh God ini benar-benar menyiksaku, saat melihat wajahnya aku hampir tak sanggup menahan diri untuk menyapanya, tapi kau harus bisa Naya dan harus terbiasa tanpanya " Gumam Kanaya sambil sesekali mengehapus air mata yg sebentar lagi akan menetes, akhirnya Kanaya pun sampai diruangan Dave, disana ada Kayla yg sedang sibuk dngn layar komputernya. 

"Siang Kak Kayla," Sapa Kanaya yg baru saja sampai di meja kerja Kayla. 

"Eh Naya, siang juga, tumben dateng?," Tanya Kayla sambil terseyum pada Kanaya 

"Iya nih Bunda yg nyuruh, kak kay gak makan siang?," Tanya Kanaya. 

"Bentar lagi Nay, ini mau selesaiin kerjaan dulu dikit lagi," Jwb Kayla.

"Oh, Ayah ada kak?," Tanya Kanaya sambil menatap dengan senyumam pada Kayla 

"Ada, sedang ngobrol dengan dokter Al, masuk aja Nay, pasti bapak sudah nunggu jatah makan siangnya," Ucap Kayla juga dengan senyumannya. 

"Baik, Naya masuk dulu ya kak," Ucap Kanaya lalu dia pun masuk keruangan Dave tanpa mengetuk pintunya lebih dulu. 

"Ayah Naya bawa makan siang Ay-yah," Ucap Kanaya tiba-tiba matanya membulat saat Kanaya melihat Alvino ada di ruangan Ayah nya sedng mengobrol. 

"Ka Alvin!!," Pekik Kanaya yg terkejut karena ada Alvino diruangan Ayah nya. 

"Kanaya Flowers kan?, astaga jadi Kanaya itu putri dari om Dave," Ucap Alvino yang sama-sama terkejut. 

"Iya Vin, dan jangan bilang kalau gadis yg kamu ceritakan itu putri Om, Kanaya," Sambung Dave sambil menatap Alvino dan Kanaya secara bergantian, Alvino hanya nyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal dan tersenyum pada Kanaya, sedang Dave Hanya menggelengkan kepalanya, lalu menatap putrinya yg masih terdiam dan terlihat kebingungan dngn apa yg Alvino dan Ayahnya bicarakan. 

"Naya kemari  nak, mana Bundamu tumben kamu yg kesini?, biasanya bundamu," Ucap Dave dngn menatap lekat putrinya dan menepuk sofa yg kosong disebelahnya. 

"Bunda sedang menemani kak Letta yah," Ucap Kanaya yg kini duduk didamping ayahnya sambil memberikan paper bag pada Ayahnya yg berisi makanan dr Bunda nya. 

"Oh, tapi Letta sudah membaik kan nak?," Tanya Dave sambil mengeluarkan makanan nya. 

"Makan siang bersama ya Nay," ajak Dave sambil tersenyum saat melihat makanan kesukaannya.

"Iya yah Nay temani Ayah makan siang," Jawab Kanaya yang kini sudah duduk disamping Ayahnya. 

"Kamu juga Vin, temani om dan Naya makan siang," Ucap Dave sambil mengeluarkan semua makanan nya. 

"Kamu harus nyoba masakan tantemu," Sambung Dave, yg sudah tidak sabar memakan masakan istrinya itu. 

"Oke lah om, aku tidak bisa menolak apalagi makannya ditemani bidadari secantik princess Flowers," Ucap Alvino dengan menyebut nama belakang Kanaya.

Tuk, tiba-tiba botol minum mendarat di kepala Alvino, dan pelakunya adalah Dave Ayah Kanaya.

"Jngyn menggombali putri ku Vin, lebih baik kau jangan ganggu putri ku, dia masih harus konsen dengan kuliahnya sampai dia jadi Sarjana kedokteran," Ucap Dave sambil menyendok makanan ke piringnya. 

"Sudah jngn menatap putriku terus ini makan dulu setelah makan kau harus kembali keruangan mu," lanjut Dave, sementara Kanaya hanya terkekeh melihat argumen kedua pria dihadapannya, lalu mengambil piring dan memgambil makanan karena lumayan lapar. Kini mereka bertiga pun memakan makanan yg Kanaya bawa. 

"Wah makanannya sangat lezat om, makasih yah udah ngajak makan siang dan mencicipi masakan tante Nania, dan ditemani bidadari secantik Kanaya 

"Alvino Adrian, sudah selesai makannya, kembali ke ruangan kamu sekarang," Ucap Dave yg tidak Terima melihat Alvino terus menggombali putri bungsunya, karena Dave tahu kalau Alvino itu seorang player. 

"Ok.. Ok Om, Alvin balik dulu yah, sampai jumpa Princess Flowers," Ucap Alvin sambil nyengir kuda.

"Alviiiino!!," Teriak Dave, dan kali ini teriakan Dave membuat Alvino ngacir keluar ruangan dngn tawanya. 

"Sampai jumpa princess Flowers " Teriak Alvin setelah berada di luar ruangan Dave. 

"Ayah sudah lah, jangan terlalu ditanggepi, Naya yakin dia cuma becanda, dan hanya ingin menggoda Ayahnya," Ucap Kanaya sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat ayahnya yg terlihat emosi karena ulah Alvin. 

"Ingat Nak, kau jangan sampai terayu oleh bujukannya," Ucap Dave memperingatkan putri kesayangannya. 

"Iya Ayah sayang," Ucap Kanaya yg mulai menenangkan sang Ayah, lalu mereka pun mengobrol mengalihkan emosi ayahnya yg sempat meluap karena Alvin. 

Semetara itu di ruangannya Sean terlihat melamun, memikirkan pertemuannya dengan Kanaya setelah kejadian seminggu yg lalu, dia sedikit terkejut dengan sikap cuek Kanaya padanya. 

"Harusnya aku senang karena gadis gila itu tidak mengangguku lagi, tapi kenapa sekarang hidupku serasa hampa, apalg saat dia hanya diam saat bertemu denganku, kenapa rasanya ada yg Aneh arrrggghhh.... Ntah lah, aku tidak mau ambil pusing, bukankah itu bagus kalau dia tidak menganggu hidupku, dan hidupku akan kembali normal," Gumam Sean sambil sesekali mengusap kasar wajah. 

********

Kini Kanaya tengah duduk dikursi taman rumah sakit, memperhatikan orang-orang yang ada disekitarnya yg tengah menikmati keindahan taman rumah sakit yg dirancang sedemikian rupa agar pasien tidak merasa bosan saat harus dirawat dirumah sakit itu, mereka bisa menikmati keindahan taman di rumah sakit itu. Sesekali Kanaya tersenyum saat melihat Seorang gadis kecil yg sedang bermain dengan perawatnya, gadis itu sangat lucu dan menggemaskan, membuat Kanaya terus tersenyum. 

"Hay Cantik, sedang apa?, kenapa senyum-senyum sendiri," Tanya seorang pria yg kini duduk disamping Kanaya tanpa sepengetahuan Kanaya. 

"Eh kak Alvin, dari sejak kapan kakak disini?," Ucap Kanaya yg terkejut karena tiba-tiba ada Alvino disampingnya. 

"Baru saja, kamunya asik ngelamun sambil senyum-senyum sendiri, ampe gak tahu kalau aku datang, hati-hati loh senyum-senyum sendiri ntar dikira orang...." Ucapan Alvin terjeda dengan kekehannya. 

"Orang apa kak?," Tanya Kanaya penasaran sambil menatap Alvino penuh tanda tanya.

"Itu cantik-cantik ntar dikira kayak orang gila karena senyum-senyum sendirian," Ucap Alvino sambil kembali terkekeh. 

"Iiiihh kak Alvin jahat, masa Naya dibilang kayak orang gila sih," Rajuk Kanaya dengan bibir mungilnya yg mengerucut, dan bagi Alvino itu sangat lucu dan menggemaskan membuat Alvino kembali terkekeh. 

"Ka Alvin ngeselin," rengek Kanaya sambil sesekali memukul lengan Alvino. 

"Gemesin banget sih," Ucap Alvino sambil mencubit gemas pipi chubby Kanaya.

"Iihh lepasin sakit tau gak," Ucap Kanaya yang kini masih merajuk, Alvino pun melepaskan cubitan nya pada pipi chubby Kanaya. 

"Aku tidak menyangkan kalau kamu putri dari om Dave, aku kira saat kita bertemu ditaman ini, kamu cuma keluarga dari salah satu pasien dirumah sakit ini, tapi ternyata putri dari pemilik rumah sakit ini yaitu om Dave, pantas saja kau sangat cantik, ternyata perpaduan dari Om Dave dan tante Nania," Ucap Alvino sambil kembali tersenyum. 

"Mau pulang?," Tanya Alvino sambil tersenyum pada Kanaya. 

"Dasar tukang gombal, hmm....Iya kak aku mau langsung pulang ada tugas kuliah, yg belum aku kerjakan dan harus dikumpulkan besok," Jawab Kanaya sambil membalas senyuman Alvino, meski tadi sedikit kesal tapi Kanaya tau, Alvino hanya ingin menemaninya dan menghiburnya.

Sedang kan dari jarak lumayan jauh, ada seseorang yg memperhatikan Kanaya dan Alvino yg sedang asik mengobrol dan sesekali tersenyum dan tertawa, tanpa sadar tangan orang itu mengepal dan sorot matanya yg tajam seakan menyiratkan kemarahan, setelah melihat kepergian Alvino dan Kanaya, orang itu pun pergi meninggalkan tempat itu. 

"Makasih ya kak udh nganterin Kanaya," Ucap Kanaya yg kini sudah sampai di depan rumahnya. 

"Sama-sama Nay, jangan sungkan, aku iklhas kok nganterin princess Flowers yg cantik bagai bidadari ini," sahut Alvino dengan senyuman menggoda.

"Udah ah gombal mulu nih, mau mampir gak kak?, Bunda ada kok dirumah siapa tahu mau ketemu sama bunda," Ucap Kanaya.

"Nggak usah deh Nay, lain kali aja sekarang masih ada operasi satu lagi nanti jam 5 sore, salamin aja buat tante Nania," Ucap Alvino dengan cengirannya. 

"Ok kalau gitu, ya udah aku masuk dulu ya kak bye sampe jumpa lain kali, hati-hati bawa mobilnya," Ucap Kanaya lalu keluar dari mobil, dan melambaikan tangannya pada Alvino kini Alvino pun mengalajukan mobilnya meninggalkan Kanaya yg masih berdiri didepan gerbang rumahnya, namun tiba-tiba ada sebuah mobil yg berhenti di hadapan Kanaya, membuat Kanaya kebingungan, karena tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.

TBC

Yang udah penasaran sama lanjutanya, Monggo silahkan mampir ke E-booknya ya guys 😊, Linknya juga ada di Bioku ya bagi yang berminat 😉

Jangan lupa mampir juga ke e-booknya'Penantian Kanaya Season 2' ya guys, biar bisa baca gimana bucinnya Sean ke Kanaya dan gimana gemesinnya anak Sean dan Kanaya 🤭😉, harganya murah meriah kok 🙈🙈


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance#sad