Kau sebut hati adalah rumah
Penghuninya tak lain cinta
Walau sebentuk tenda kemah
Kau gelakkan sebagai istana

Bagiku hati adalah semesta
Cinta sebagai mataharinya
Terbit secerah-cerahnya
dan kau tersudut, meredup, dan sirna

Kau matahari petang
Remang
Gamang
Samar
Redup
Kemudian gelap
dan kelam

Di mana alamat rumahmu?
Ingin memulangkan rindu yang sudah bukan hakku

Di mana istana yang kau sebut itu?
Ingin kembalikan cinta yang sudah tak lagi nyatu

Di manakah kau sebenarnya?
Tinggalkan madu terasa jamu
Gatir
Pedar
Pudar
kemudian ambyar

Kaulah kepalsuan itu, bukan alamatmu!

Di pinggiran Tangerang setelah angin kencang dan sebuah pohon tumbang.
16 Desember 2018