Tembok

Tembok


Tembok yang tinggi menghalangi aku

Tapi aku tahu bukan cuma aku

Orang lain mungkin dihadapkan pada tembok yang lebih tinggi

Dibanding aku


Aku berdiri mengerang

Kenapa tak juga sampai pada tujuan?

Garis akhir tidak terlihat

Kesejahteraan masihlah dongeng belaka


Aku berdiri mengerang

Bersama langkah yang patah-patah

Kudekati tembok

Kudorong lalu kutendang sekuat tenaga


Retak atau hancur tujuanku

Agar aku bisa melewatinya

Dan melihat tembok-tembok lain

Yang tak kalah besar


Aku yakin tembok-tembok itu akan selalu ada

Aku yakin aku tidak akan menemukan akhir perjalananku

Mimpi ini tak berujung

Dan aku bisa mati lebih dulu


Mati itu urusan nanti, bukan?

Meski harus dipersiapkan, tapi perjalanan tetaplah perjalanan

Kita tidak bisa duduk merenungi mati

Dan bersandar menunggunya tiba


Achmad Aditya Avery

Tangerang, 17 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top