Jika Aku Sudah Tiada

Jika Aku Sudah Tiada


Jika aku sudah tiada di dunia

Entah karena apa

Apa yang akan kalian lakukan?

Semenit setelah kepergianku


Aku ingin melihat siapa saja yang menangis

Siapa saja yang tersenyum licik?

Siapa saja yang tertawa bahkan bersyukur?

Siapa saja yang berteriak keras?


Usai napas yang telah berakhir

Banyak sekali kemungkinan kejadian yang terjadi

Seperti ponselku yang tergeletak di kamar

Atau digunakan keluarga untuk mengabari teman-temanku


Teman media sosialku, apakah mereka akan tahu kematianku?

Siapa yang mengabarinya?

Apakah aku akan dikenang baik?

Apakah aku sudah menuliskan sejarah diriku sendiri?


Apakah aku bisa bergentayangan sementara?

Untuk melihat apa yang ingin kulihat

Untuk melihat berapa banyak duka yang ada

Untuk melihat wajahku sendiri saat itu


Bagaimana kondisiku terakhir kali?

Apakah jasadku masih utuh?

Apakah aku tersenyum?

Atau meneteskan air mata?


Apa kabar puisiku?

Apa mereka akan bergentayangan di hari kematianku?

Dan beberapa hari, minggu, bulan setelahnya?

Aku ingin tahu


Apa kabar puisiku?

Apa mereka cukup memotivasi manusia?

Apa mereka akan menjadi sampah digital?

Atau dibiarkan begitu saja?


Pertanyaan tidak berguna terus menggerus kepala

Bagaimanapun nantinya, aku ingin sesuatu yang baik terjadi

Kematianku, kamu, kita, itu pasti

Jalani sisa hidup dengan sepenuhnya


Achmad Aditya Avery

Tangerang, 31 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top