4.Masalah besar
"Kamu ada acara gak?" Kata doni di seberang sana.
"Gak ada kok, free nih" kata ku menjawab pertanyaannya lewat telpon.
"Aku jemput yaa, temenin jalan-jalan, mau gak?" Tanyanya
"Hmm mau gak yaa?" Tanyaku menimbang-nimbang pikir
"Mau aja dehh yaa naya , pliess" mohon doni kepada naya, andai saja mereka berhadapan mungkin doni memberikan mata memelasnya.
"Mumpung aku lagi baik hati, aku iya in deh" kataa naya dengan bangganya.
"Yaudah, siap-siap gih, ntar aku jemput" pinta doni
"Iya deh bawell" celoteh naya
"Jangan lama dandan nya apalagi bikin alisnya , jangan sampe aku lulus S2 baru kamu kelar bikin alis" godaa doni kepada naya.
"Maaf ya aku bukan tante-tante rempong" kata naya dengan nada yang sendu, sepertinya naya ngambek.
"Bercanda aja kok, dah sana siap-siap" perintah doni.
"Okeee captian"
Naya pun angkat pantat dari zona nyaman nya tadi dan ia pun beranjak ke kamar nya untuk bersiap diri.
****
"Aku harus dapetin tuh cewek malem ini juga" ucap suara serak dari seorang laki-laki.
"Yakin lo bisa dapetin" tanya teman dari laki-laki itu.
"Bukan doni nama nya kalau gak bisa naklukin bidadari gitu, bakal hilang tuh sayap!" Ucap nya sangat semangat
"Semerdeka elo aja deh, gue gak mau ikut campur" kata teman doni sambil menggaruk tekuk nya yang tak gatal. Ia tak mau ambil pusing atas tindakan yang sangat buruk dari teman nya yang satu ini.
"Guee cabut dulu" ucap nya sambil beranjak dari tongkrongannya.
*****
"Lama bgt sih doni" kata naya sambil menatap jam tangan mungil yang melingkar di pergelangan tangan nya.
Tak lama mobil doni pun sdh ada di pekarangan naya.
"Udah lama gak nunggu nya" kata doni sambil merapikan rambut naya. Naya terlihat imut malam ini. Ia mengenakan drees mocca dengan lengan pendek tas selempang senada dengan sepatunya yang berwarna putih.
"Kenapa dengan aku? Ada yang aneh?" Tanya naya bengong karena tatapan mata doni sangat lah tajam seakan-akan ingin memakan naya hidup-hidup.
Doni masih tak bergeming , ia tak menghiraukan pertanyaan naya.
"Hello doni" ucap naya dengan melambai-lambai kan telapak tangannya di depan wajah doni yang masih tetap menatap naya dengan tajam.
"Eeh iya naya, kenapa?" Tanya doni cengengesan.
"Aku yang hrusnya tanya kamu kenapa bengong
"Kamu terlalu cantik" kata doni jujur
"Makasih ya" naya pun salah tingkah.
"Yuk berangkat, mau kemana dulu" tanya doni
"Aku terserah kamu aja sih"
"Yaudah ayo" doni pun menarik tangan naya ke dalam mobil nya.
Di dalam mobil mereka bisu tanpa suara tidak ada yang mau angkat suara, mereka berdua larut dalam pikiran mereka masing-masing.
Doni pun membawa naya ke suatu tempat.
Tempat yang naya belum pernah datangi , Yaitu.....
"Aku takut di sini doni" ucap naya menggenggam erat tangan doni.
"Gak usah takut ada aku kok" bujuk doni.
"Aku gak pernah ke tempat ini, seriusan" naya menyakinkan doni. Karena naya sungguh sangat lah takut.
"Iya maka nya kamu gak pernah kesini maka nya kamu gak tau asik nya gimana"
Doni menyakin kan naya sekali lagi
Naya hanya bisa mendengus kesal, ia hanya pasrah dalam keadaan ini. Karena naya lah yang bilang tadi kepada doni untuk terserah saja membawa ia kemana.
Alunan musik yang sangat kencang dan di bawah lampu gemerlap semua orang ini berjoget ria serasa beban pikiran hilang. Tanpa di sadari naya ikut terbawa suasana yang baru ia rasakan ini.
"Mau minum?" Tanya doni sambil menyodorkan minuman kepada naya.
"Hmm boleh" ucap naya yang sedang asik dengan dunia nya.
Minuman itu habis dalam sekali teguk oleh naya. Naya merasakan panas di sekujur tubuh nya. Darah di dalam tubuhnya seakan menari-nari di dalam sana.
Doni membawa naya ke dalam pelukan nya. Dan naya pun berjoget semakin menjadi-jadi
"Rencana ku berhasil" batin doni.
Doni pun membawa naya ke dalam rangkulan nya.
"Naya ikut aku yaa"
Naya hanya menganggut-nganggut saja.
Doni pun membawa naya yang tak berdaya itu. Naya masuk ke dalam masalah besar.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top