Satu

Terlihat di sebelah kiri banyak yang melihat ke bawah. Bukan mengheningkan cipta, melainkan mereka sedang mencari jawaban. Ada juga yang lain, mereka saling berdiskusi. Atau yang menunduk ke bawah sedang melihat gawainya.

Begitulah keadaan di sini. Keadaan moral generasi bangsa yang beitu bobrok. Di sebelah kiri, kanan, depan pemandangan yang terlihat masih sama. Tapi tidak belakang. Karena ia duduk paling belakang. Pantas saja hampir semua orang begitu senang dan tenang melakukan kecurangan. Terlihat pengawas yang duduk di depan begitu nikmat tidur. Kadang melihatnya begitu miris. Sudah tak ada lagi nilai kejujuran pada generasi bangsa. Mungkin hanya beberapa yang masih mempertahankan nilai kejujuran dari 400 lebih siswa Madrasah Aliyah ini. Walaupun hasil yang didapat lebih rendah dari mereka yang curang, tapi mereka puas. Keyakinanlah yang membuat sebuah kepuasan, yakin bahwa Allah Maha Adil.

Salah satu dari anak yang masih menjaga nilai kejujuran adalah Ujang. Ia memang selalu sakit hati kalau melihat orang yang berbuat kecurangan.

"Apakah mereka tidak punya iman? Apakah mereka tidak yakin bahwa Allah Maha Melihat?" itulah pertanyaan yang selalu terbesit dalam pikiran Ujang. Tak henti-hentinya ia memikirkan hal tersebut.

"Sssstttt ... Jang, Ujang." Terdengar suara yang memanggilnya.

Ujang menoleh ke sebelah kiri, arah datangnya suara. Ternyata itu Neneng, siswi yang mendapatkan peringkat satu di kelas 10 IPA A. Neneng mengacungkan telunjuknya kepada Ujang pertanda ia menanyakan jawaban nomor satu.

Terjadi pergejolakan batin saat itu. Ia bingung, haruskah ia memberikan jawabannya? Kalau dia memberi jawaban berarti ia sudah berbuat curang. Sedangkan apabila ia tak menghiraukannya, maka teman-temannya akan menjauhinya.

Tapi, ia tetap teguh pendirian bahwa kecurangan dalam bentuk apapun harus dihapuskan karena merupakan sikap tercela. Walaupun resikonya ia dikucilkan oleh yang lainnya.
Ia tak pernah menyerah. Ia terus mengingatkan teman-temannya itu walaupun harus menelan berbagai bentuk cacian. Tapi, ia yakin bahwa yang dilakukannya benar dan akan mendatangkan kebaikan di masa depan.

Hai para pembaca setia!

Maafkan author yang sudah bikin cerita baru lagi padahal tiga cerita yang lain masih belum beres. Karena cerita ini adalah tugas dari WriterPlanet. Tugas absen 13 sudah ya, kak.

Btw, maaf kalo ceritanya masih kurang berkualitas soalnya aku bikin cerita ini dalam waktu yang terbilang singkat dan dalam keadaan sibuk. Jadi, ya ... Gk peduli bagus apa ngga yang penting tugas selesai.😅😅

Mungkin itu aja yang mau disampaikan author thanks atas perhatiannya. Semoga kalian suka bacanya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top