Chapter 4

PEEK A BOO

Chapter 4

Pencarian 1

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

--- Pencarian 1 ---

.

.

Pipi Sasuke memanas, memandang onyx lain dengan tatapan yang sama murkanya. Sasuke merasa dihakimi atas kesalahan yang tidak pernah dibuat olehnya. Lalu matanya melirik sang ibu yang sedang menangis di pelukan kakaknya. Sang kakak hanya memandangnya penuh prihatin.

"Kau tau peraturannya kan?" dengan nafas yang tersenggal-senggal, Fugaku menatap benci pada anak bungsunya. Sama sekali tak ada raut bersalah saat tangan kasarnya menampar darah dagingnya sendiri. Inilah sifat alamiah seorang Uchiha. Keras dan tunduk terhadap kehormatan.

"Dan aku tak melanggarnya!" tak kalah nyaring suara Sasuke. masa bodoh dengan sopan santun kepada orang tua. Ayahnya lah yang salah di sini. Tanpa mau mendengarkan penjelasannya, malah langsung menamparnya tanpa belas kasih.

Apa ayahnya lupa jika Sasuke juga adalah putranya?

Meski sebenarnya Sasuke sangat siap dengan hal seperti ini. Semenjak bangun dengan keadaan polos dan lengket dua hari yang lalu, Sasuke tau... akan ada masalah untuknya nanti. Hanya saja tidak menyangka.. jika yang dilakukan si jalang licik itu lebih dari pada ekspetasinya. Sasuke berfikir masalah akan datang sekitar satu atau dua bulan lagi, saat perempuan itu datang dan mengaku hamil anaknya. Tapi apa ini? Seperti punya dendam padanya, si jalang kecil malah membuat berita spektakuler yang menjadikannya seperti lelaki brengsek. Tanpa malu menghumbar video mereka berdua. Perempuan itu benar-benar tidak punya harga diri. Yah, meski video itu tidak lengkap dan terkesan dipotong.

Pemerkosaan pada gadis oleh salah satu penerus Uchiha. Begitulah beritanya.

"Tidak bersalah eh? Lalu apa kau bisa menjelaskan siapa laki-laki bejat di video itu?" terimakasih kepada kekuasaan Uchiha yang bisa memberhentikan edaran video dan berita hanya dalam hitungan beberapa jam. Mengancam beberapa orang yang berani menyimpan atau memperedarkan video itu lagi. Meski begitu, tersebar tetaplah tersebar, semua orang tau kenyataannya. Kenyataan jika keluarga Uchiha sudah tercoreng. Dan ini semua ulah sang putra yang belum pernah melakukan skandal sekalipun.

Sasuke tau, bahkan sebelum dirinya dipanggil ke mansion utama. Sahabat dobenya yang gila akan status di media social tentu saja tidak akan melewatkan berita spektakuler perihal sahabatnya. Menelfon Sasuke secepat kilat dan membuat Sasuke sedikit membatu dan marah.

Jalang sialan!. Dimanapun perempuan itu berada, Sasuke akan mencarinya sampai mati.

"Aku dijebak... Tousan" kali ini suara Sasuke sedikit tenang. Meski begitu, Fugaku tetap tidak peduli dan tidak puas dengan jawaban sang anak.

"Anata, lebih baik dengarkan dulu penjelasan anak kita" Mikoto mulai berjalan menengahi, mengelus sayang lengan milik Fugaku. Dalam hati, Sasuke berterimakasih kepada sang kaasan yang selalu mendukung dan mempercayainya. Namun melihat bekas air mata di pipinya, Sasuke bersumpah akan membuat perhitungan dengan perempuan berambut pirang dalam video itu.

Menghela nafas, akhirnya Fugaku bisa mengendalikan dirinya lagi. "Baiklah.... Jelaskan apa yang bisa kau jelaskan. Jika aku tidak puas, maka kau angkat kaki dari sini, dan hapus margamu" Sasuke menelan ludahnya dengan susah payah, melihat sang tousan yang berujar dingin benar-benar menaikan rambut-rambut halus di sekitar lehernya. Menghapus marga Uchiha adalah mimpi buruk untuknya.

"Aku dijebak, Tousan... ada yang memberikan obat perangsang pada minumanku" Sasuke berkata jujur, Mikoto dan Itachi bisa menangkap itu. pun dengan Fugaku, tapi tetap.. kepala keluarga itu tetap mempertahankan egonya.

"Kau tetap salah disini. Sudah kubilang, jika ingin mabuk atau minum-minum,... lakukan di apartemenmu. Untuk apa kau pergi ke bar?" Sasuke menggeram. Ayahnya sangat keras kepala... bagaimanapun Sasuke menjelaskan, Fugaku pasti akan selalu mendapat celah kesalahannya. "Lagipula... bukankah kau sudah biasa dijebak seperti ini? Obat perangsang? Aku tau kau bisa berkelit dari itu? kenapa kali ini kecolongan?" lanjut Fugaku. Sasuke diam. kenapa kecolongan? Karena si jalang ini menggunakan metode yang lebih ekstrim. Menggunakan parfum yang mengandung bahan perangsang. Sasuke yakin itu, karena libidonya langsung naik ketika mencium aromanya.

"Bukan hanya minuman, Tousan... perempuan itu juga menambah aroma perangsang pada tubuhnya" lagi, Sasuke berkata jujur. Meski Sasuke kurang yakin, apakah aroma bunga adalah salah satu aroma perangsang "Dan aku tidak mabuk, Tousan.... Saat itu aku hanya minum soda, bukan minuman beralkohol" lanjutnya mengkonfirmasi.

"Huh! Tidak masuk akal" Fugaku mendengus. Sekarang dirinya mulai bingung untuk mengambil keputusan. "Lagipula, untuk apa kau memilih tempat seperti bar casseno? Bukankah aku juga mengatakan untuk menjauhi lokasi-lokasi kumuh? Kau tetaplah bersalah! Kau harus tau bagaimana rentannya kehormatan Uchiha!" lagi, Sasuke hanya meringis. Inilah yang dia benci ketika terlahir dari keluarga yang terlalu kolot yang menjunjung tinggi kehormatan dan kesucian.

"Itu salahku tousan.... Tapi bukan keinginanku untuk mengunjungi bar itu. aku hanya memenuhi permintaan Ino" lagi, Sasuke menjelaskan keadaanya tanpa berbohong sedikitpun.

"Apa?" ini bukan suara Fugaku, tapi suara milik Mikoto. Dirinya cukup terkejut ketika Sasuke membawa-bawa nama Ino. Sungguh, Mikoto sudah terlanjur suka dengan Ino. Perempuan itu baik dan juga selalu berusaha keras. Saat Sasuke membawanya ke mansion utama, Ino sangat sopan dan santun.

"Aku rasa dia yang menjebakku" itu adalah perkiraan Sasuke, tentu Sasuke tidaklah bodoh ketika tiba-tiba Ino mengajak bertemu di tempat yang tidak biasa, lalu menyuarakan kalimat putus, pergi mendadak, dan tiba-tiba Sasuke terbangun dengan hasrat yang terpuaskan. Apa itu? tentu saja Ino pasti terlibat di dalamnya.

"jadi menurutmu perempuan dalam video itu adalah Ino-chan?" lagi, Mikoto bertanya sedikit antusias. Jika memang Ino, maka tidak akan ada masalah setelah ini. Mudah saja,... nikahkan keduanya, maka semua masalah beres. Toh peredaran video dan beritanya sudah berhenti.

"Bukan...." Suaranya lirih tapi penuh keyakinan. Meski Sasuke tidak dalam keadaan sadar, tapi dengan melihat vidionya saja, Sasuke sudah tau jika wanita itu bukanlah Ino. Sasuke agak sedikit curiga. Videonya seperti berbeda dalam ingatannya. Entahlah... Sasuke merasa perempuan yang ditindihnya adalah perempuan berambut gelap. Entah hitam, abu-abu atau coklat.

"Tentu saja bukan.... Meski rambutnya sama-sama pirang, aku tau jika Ino memiliki rambut yang lebih Panjang" Fugaku kali ini berbicara, meski di video wajah perempuan itu di blur atau disamarkan, Fugaku masih bisa mengenalinya dari rambut pirangnya. Masih tersisa emosi dalam dadanya. Bukan hanya masalah video yang ditakuti Fugaku. Tapi hal kedepannya. Yang bisa merusak nama baik Uchiha lebih dari ini. "kudengar kau putus denganya.... Lihat! Pasti dia tau tentang kebrengsekanmu" mendengarnya membuat Sasuke marah. kebrengsekannya? Selama ini Sasuke sudah berusaha menjadi kucing penurut! Dan sekarang hanya karena masalah yang tidak sengaja dia buat, dia harus dihakimi seperti ini.

"Dia memutuskanku, sebelum insiden terjadi! Oleh karena itu aku curiga dengannya!" lagi-lagi Sasuke menaikan oktaf suaranya. Fugaku tidak masalah dengan itu, malah lebih merasa bangga. Seperti itulah seharusnya Uchiha... tegas dan ditakuti.

"Apa kau punya bukti Sasuke?" kali ini Mikoto yang tidak percaya. Tentu saja, Ino adalah salah satu orang yang dia sukai. Fugaku diam, dari cerita Sasuke, Fugaku juga bisa menyimpulkan jika Ino mungkin saja berperan penting dalam hal ini. Fugaku berbeda dengan Mikoto, Fugaku menggunakan akalnya, sedangkan Mikoto menggunakan perasaannya. "Coba pikirkan lagi? Apa untungnya Ino melakukan ini padamu?" Mikoto maju selangkah, mencoba mencari kebohongan sang putra.

'Balas dendam' ucapan itu hanya dalam hati sang bungsu Uchiha. Sasuke tidak mungkin bilang pada sang ibu jika mungkin saja Ino marah karena Sasuke tidak mau menikahinya. Rahasia yang selalu di sembunyikan Sasuke dengan apik. Sasuke selalu berkata pada ibunya, jika Ino lah yang tak mau menikah. Berkata jika Ino masih ingin bekerja menjadi desainer.

"Aku belum mendapatkan bukti" meski benci mengakuinya, namun Ino adalah perempuan yang cerdas. Mengajaknya ketempat yang langka dengan cctv adalah hal yang tak pernah terfikir oleh Sasuke. sebelum dipanggil ke mansion utama, Sasuke sudah mencoba mencari bukti dan lain-lainnya, Bersama Naruto dan Shikamaru sang sahabat dekat.

"cukup!" ucapan Fugaku kali ini menyentak kesadaran Sasuke. Sasuke tau, sang ayah sudah mengambil keputusan.

"Tousan" intrupsi dari Itachi. Tentu, Itachi tak mau adiknya ditendang dari Uchiha dan hidup bergelandangan. Yah meski Itachi akui, dengan wajah tampan adiknya,..... Sasuke bisa saja hidup dengan seorang janda kaya tanpa harus bergelandangan. "Kupikir kali ini Sasuke tidaklah salah. Tapi kita tidak bisa mengenyahkan Sasuke yang lengah. Alangkah baiknya kita lupakan kejadian ini, toh semua sudah kembali seperti semula. Kita juga harus mengingat jika selama ini sikap Sasuke selalu sempurna dan jauh dari skandal" demi sang adik, Itachi memutar otak dan berbicara Panjang lebar. Mencoba berani dengan menentang keputusan sang kepala Uchiha.

Hening. Fugaku diam, sepertinya usulan Itachi sangat berpengaruh besar pada keputusan sang ayah. "Baiklah!" kali ini Fugaku bersuara. Sasuke menunggu dengan cemas, begitu juga dengan Mikoto dan Itachi. "Kau tidak akan dikeluarkan dari Uchiha" Sasuke tersenyum lega. Begitu juga dengan Mikoto. "Tapi kau tidak akan lagi bekerja di perusahaan besar Uchiha" dan senyum Sasuke luntur setelah mendengar ucapan Fugaku selanjutnya. "jangan khawatir, kau akan kuberikan perusahan kecil di salah satu distrik kyoto" Sasuke diam, dia tidak puas dengan itu, perusahaan itu kecil dan tak terurus.... Bisa apa Sasuke disana. Ini sama saja seperti ditendang dengan uang saku yang tidak seberapa.

Tapi apakah Sasuke memiliki pilihan lain selain mengangguk? Sasuke harus puas dengan ini. Dibanding ditendang dari Uchiha,... ini seratus kali lebih baik. Sasuke menggangguk. Dan Fugaku merasa puas atas keputusan sang putra.

Sungguh bijaksana.

"Kau akan mendapatkan hak mu lagi di perusahaan besar Uchiha, jika dalam satu tahun ini tak timbul sebuah masalah" lanjut Fugaku.

Sasuke lagi-lagi mengangguk. Setahun diasingkan bukanlah masalah besar. Lagipula Sasuke mengerti masalah yang dimaksud oleh sang ayah. Adanya perempuan yang berkoar-koar mengandung anaknya. Jalang kecil itu harus ditemukan sebelum dia membawa berita buruk lagi nantinya.

"Kau boleh pergi" dan tanpa membuang waktu, Sasuke berdiri dan berjalan keluar ruangan pengadilan khusus Uchiha. "Tapi tidak denganmu, Itachi. Ada yang ingin kubicarakan" Itachi mendesah kecewa. Baru saja dia akan mengekori sang adik, lalu mengodanya dan memberikan selamat karena tidak ditendang. Tapi itu hanya jadi angan-angan saat titah sang ayah jatuh.

Sepeninggal Sasuke dari ruangan, Fugaku mulai berbicara. "Aku yakin Sasuke akan mencari wanita itu... dan melakukan apa yang harus dilakukan." Itachi mengangguk mengerti. Sedangkan Mikoto yang merasa sudah tenang, melanjutkan kegiatannya meminum teh melati kesukaannya. "Tapi kita tidak hanya bisa mengandalkan pencarian Sasuke. aku ingin kau diam-diam membantunya" Itachi mengangguk mengerti. Bukan perkara sulit saat Uchiha mencari identitas seorang perempuan. "temukan perempuan itu sebelum dua bulan. Dan bawa dia kehadapanku" suruhan yang terdengar tegas, membuat itachi mematuhinya tanpa bertanya lebih lanjut.

"Apa yang akan kau lakukan, anata?" meninggalkan teh melatinya, Mikoto berjalan menghampiri Fugaku. Ada rasa was-was di hatinya.

"Jika dia tidak hamil, aku akan membiarkannya. Tapi jika dia hamil, maka perempuan itu harus rela kehilangan anaknya" tegas dan tak berperasaan. Mikoto membelalakan matanya.

"Apa? Apa kau tega membunuh cucumu?"

"Cucuku hanya lahir dari anak-anakku yang menikah"

"FUGAKU!" tak ada lagi panggilan anata. Menandakan jika Mikoto sedang marah pada suaminya. Tega sekali melakukan itu. tentu saja Mikoto lebih memilih mengurung mereka dan membiarkan mereka hidup.

"Kaasan, tenanglah.... Aku yakin perempuan itu tidak akan hamil" Itachi segera mengambil tindakan, sebelum Fugaku harus tidur diluar kamar malam ini.

"Kenapa begitu?" dan sebagai Uchiha tentunya mikoto perlu penjelasan yang logis.

"kurasa kaasan juga menyadarinya...... dalam video itu, kita tau jika perempuan itu juga dijebak. Terlihat sekali jika dia berusaha lari dan menolak perbuatan Sasuke....

.... Aku yakin dia bukanlah perempuan yang suka mencari masalah dengan kita. Aku yakin dia dia pasti akan meminum obat pencegah kehamilan, jikapun dia hamil... aku yakin dia akan mengaborsi anaknya" ucapan Itachi yang mau tidak mau disetujui oleh Mikoto. Tentu saja, dari gerak-gerik perempuan dalam video itu, Mikoto tau jika perempuan itupun dijebak, tidak hanya sang putra, Uchiha Sasuke saja yang dijebak. Mikoto menoleh kearah Fugaku. Dan Fugaku hanya menganggukan kepala. Fugaku juga berfikiran sama dengan Itachi. Dari gerak geriknya, perempuan di video bukanlah perempuan yang berani mencari sensasi dan masalah.

Mikoto mulai tenang. Meski begitu ada satu hal yang mengganjal dalam hatinya.

Mikoto masih tidak mengerti dengan perkataan sang putra bungsu.

Jika perempuan dalam video itu tidak menjebak sang putra, lalu kenapa dia menggunakan parfum perangsang untuk menjebak Sasuke?

.

.

.

...

.

.

.

Hinata memandang takjub apartemen barunya. Pemberian dari Ino. Hinata bingung apakah dia harus berterimakasih atau malah tetap memarahi perempuan itu. baiklah! Lupakan Ino, Hinata akan mulai hidup tentram disini. Video skandalnya sudah menyebar luar, dan pada hari itu juga Hinata memutuskan untuk pergi ke kirigakure. Hinata bersyukur Ino menepati janjinya, video yang dipertontonkan benar-benar di edit dengan apik... tubuhnya tidak terekspos dengan berlebihan. Hanya tubuh telanjang bagian belakang saja yang telihat. Sedangkan bagian depan, masih menjadi asset rahasianya. Oh dan Sasuke jika lelaki itu mengingatnya.

Hinata sangat berharap jika Sasuke tidaklah mengingat apapun. Dengan begitu, Hinata bisa tetap hidup tenang, toh dalam video wajahnya disamarkan dan dia masih mengenakan wig priangnya. Tentu saja, Ino juga tidak akan mengambil resiko dengan memperlihatkan adegan bercinta Hinata dan Sasuke, yang pada saat itu wignya sudah terlepas.

Uchiha Sasuke terlalu ganas.

Mengingat lagi membuat wajah Hinata memerah. Tidak menyangka orang yang memerawaninya adalah pria yang dipuja hampir oleh satu penduduk jepang.

Tentu Hinata akan hidup tenang, tak akan lagi terikat dengan masalah ini. Hinata sudah meminum pil pencegah kehamilan untuk meminimalisir kemungkinan buruknya.

Setelah selesai berberes, Hinata menatap puja pada rekeningnya yang mendadak menggedut. Ino benar-benar memberikan uang dengan jumlah nominal yang banyak. Hinata mulai berfikir, apa yang perlu dilakukan untuk memutar uang ini? Hinata ingin berwirausaha.... Namun jika ditelik lagi Hinata hanya memiliki kemampuan memasak dan bersih bersih rumah saja. hmm... menjadi maid bukanlah pilihan bagus untuknya. Dengan uang sebanyak ini, Hinata bisa membuat toko sendiri.

Setelah beberapa jam berfikir, akhirnya Hinata memutuskan untuk membuat toko bunga. Toh dirinya pernah bekerja di toko bunga, sedikit banyak Hinata sudah mengerti tentang bunga, dia akan lebih mendalaminya saat sudah berkecipung di dalamnya. Toh Hinata juga suka bunga. Berkerja dengan perasaan senang adalah hal yang terbaik.

.

.

.

...

.

.

.

"kau benar-benat tidak ingat apapun, Teme?" ucapan Naruto membuat Sasuke menggeram kesal. Tentu saja tidak ingat! Jika ingat, Sasuke pasti sudah bisa menemukan perempuan itu. "aku lelah Teme... tidak ada hasil yang pasti! Kita hanya tau satu hal saja. namanya Shion si rambut pirang! Selebihnya tidak ada data dan keterangan lebih lanjut" Naruto kembali menjelaskan.

Shion sialan! Sasuke menggeram marah. ini sudah satu setengah bulan Sasuke, Shikamaru dan Naruto mencari. Dan tidak membuahkan hasil sama sekali selain nama dari jalang licik itu. Sasuke harus mengapresiasi kehebatan Ino dan jalang itu. bukan hanya sasuke dan teman-temannya, bahkan sang ayah juga tak mendapatkan apapun. Tidak ada bukti yang menunjuk ke Ino, ataupun bukti perihal identias lengkap si jalang Shion. Sasuke sempat berfikir, mungkinkah Shion adalah kembarannya Ino? Tapi, setelah ditelisik,... Ino hanyalah putri tunggal dari keluarga Yamanaka.

Sialan!

Beberapa hari ini Sasuke sudah sulit tidur, Sasuke sudah mulai was-was. Ini adalah waktu waktu dimana perempuan itu bisa saja hamil dan membeberkan segalanya. Sasuke yakin, jika sebentar lagi perempuan itu akan muncul dan mengklain jika Sasuke adalah ayah dari anak yang dikandungnya, maka Fugaku tidak segan-segan untuk menendang Sasuke dari Uchiha. Sekarang kehidupan Sasuke sudah mulai normal. Dia berhasil memajukan perusahaan kecil yang diberikan oleh ayahnya. Saat itu Sasuke masih bernegosiasi dengan sang ayah, bahwa Sasuke meminta bawahan - bawahan yang bekerja dengannya untuk membantunya mengurus perusahaan. Dan lihatlah.... Kinerja Karin, Suigetsu dan Juugo berhasil membuat perusahan kecil ini menjadi lebih baik, padahal baru hitungan minggu tapi kemajuannya cukup pesat. Perusahaannya ini dimakanan dengan Taka Corp.

Sasuke tersenyum bangga. Tapi akan beda cerita jika Shion sialan itu akan muncul dengan berbadan dua.... Impian Sasuke akan hancur saat itu juga. Sasuke yakin sang ayah akan menarik taka corp dari genggamannya. Meski Sasuke tau, ayahnya juga sedang membantunya mencari si Shion jalang ini. Ino sukses besar dalam rencana bodoh dan tak bermutunya. Sasuke berharap bisa menemukan Shion lebih dulu dibanding sang ayah. Tentunya bukan untuk melindungi Shion, Sasuke akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dipikirkan sang ayah. Yaitu menggugurkan janin jika Shion benar-benar hamil. Persetan dengan darah dagingnya. Ini semua salah Shion bodoh itu yang mencari perkara dengannya. Sasuke ingin menemukannya duluan agar dirinya bisa membuktikan kepada sang ayah, jika Sasuke bukanlah pecundang dan bisa diandalkan.

Ah ya... mengenai pamor, jujur saja, pamor Sasuke justru malah naik. Bukannya dibenci oleh perempuan-perempuan di luar sana, Sasuke malah menambah jumlah fans. Inilah dosa memiliki wajah yang tampan, tak akan pernah salah dimata perempuan. Tapi tetap saja, Sasuke makin kerepotan dengan para perempuan di luar sana. Banyak perempuan yang mulai menjebak lagi dirinya dengan obat perangsang, dalam satu bulan ini, dirinya dijebak selama 4 kali berturut-turut. Untungnya Sasuke bisa berkelit. Dan sekarang, Sasuke lebih memilih menegak alcohol di apartemennya dan makan direstoran dengan cctv yang lengkap. Ditambah kabar putusnya Sasuke dengan yamanaka ino, membuat para perempuan yang tak tau malu diluar sana semakin beringas. Sasuke harus rela mengganti nomer ponselnya beberapa kali. Mereka benar-benar menghantuinya.

Dengan adanya video itu, mereka yakin sasuke adalah pria normal dan mudah di jebak.

Oh sayangnya sasuke tak bisa dijebak. Hanya shion sialanlah yang bisa melakukannya!.

"Coba kau ingat-ingat lagi.... Masa tidak ingat sama sekali! Oh.... Kau tau, perempuan dengan rambut pirang diluar sana banyak sekali! Bahkan mantan kekasihmu juga berambut pirang!" Naruto merutuk... agak Lelah Naruto dan Shikamaru harus membantu Sasuke. tentu saja Naruto tidak mau temannya jadi gelandangan bekas buangan Uchiha.

"Entahlah Naruto.... Aku sering bermimpi perempuan berambut gelap sedang mendesah.... Mungkinkah jika Shion tidak berambut pirang?" ucapan yang agak vulgar, Sasuke merutuk dalam hati, sungguh malu saat mengatakan itu pada Naruto. Entahlah... memimpikan bercinta dengan wanita samar setiap malam pasti lah terdengar cukup mesum.

"Gelap? Kau gila!!! Shion itu berambut pirang! Bahkan aku menonton video kalian berkali-kali" ucapan Naruto yang mendapatkan delikat tajam Sasuke. sialan! Siapa yang tidak marah jika video mesummu ditonton terus menerus oleh sahabatmu sendiri?. Sadar dengan ucapannya barusan, pipi Naruto berasa panas. "lagipula, jika benar rambutnya gelap, bukankah akan lebih sulit mencarinya? Mayoritas manusia di bumi itu berambut gelap!" Naruto dan segala mulut besarnya. Sasuke diam merenung. seharusnya Sasuke bersyukur karena Shion berambut pirang, akan lebih sulit mencari perempuan dengan rambut gelap. Itu seperti Sasuke akan mencari jarum di tumpukan jerami.

Tak mendapatkan jawaban dari Sasuke, membuat Naruto bersungut-sungut kesal tak jelas. "Ah lupakan!!! Sekarang mau bagaimana Sasuke? jika perempuan itu tak muncul bahkan saat kau mendapatkan hak Uchihamu, apa kau akan berhenti mencarinya?" Naruto sudah tak mau mencari-cari seperti ini, karena ini sudah sangat jelas.... Perempuan itu pastilah bersembunyi.

Sasuke diam. Shion yang tak akan muncul belum terfikirkan olehnya. Selama ini Sasuke selalu berfikiran negative jika Shion akan muncul di media dengan perut yang sudah membuncit. Sasuke mendesah. Mungkin benar ucapan Naruto perihal Shion yang berambut pirang. Mungkin saja perempuan berambut gelap dimimpinya bukanlah Shion, bisa jadi perempuan berambut gelap adalah perempuan yang belum pernah ditemui oleh Sasuke dan menjadi suatu tanda dari kami-sama perihal jodohnya.

"Kurasa aku akan tetap mencari Shion, dobe"

"kenapa??" Naruto berteriak heboh. Dan Sasuke sudah biasa menerima teriakan itu.

"Aku tidak akan tenang sebelum memastikan jika Shion tidaklah mengandung anakku... setahun, dua tahun...... aku akan tetap mencarinya, tidak ada bedanya kan jika perempuan itu muncul ke media dengan membawa seorang anak yang mirip denganku? Itu sama saja dengan muncul ke media dengan perut yang membesar" Naruto diam, menyutujui ucapan Sasuke. yah, mau anak itu dalam kandungan ataupun sudah lahir, tetap saja akan mengancam sang sahabatnya untuk di tendang dari Uchiha.

"kalau begitu, kau tidak akan bisa menikah dan hidupmu akan selalu dibayang-bayangi oleh Shion" Sasuke mengangguk setuju dengan perkataan Naruto yang cukup cerdas. Jarang sekali ucapan Naruto itu berbobot dan cerdas. Tentu saja Sasuke tidak akan bisa menikah. Akan gawat jika Sasuke menikah dan tiba-tiba Shion muncul menghancurkan segalanya. Menghancurkan pernikahannya. Sasuke benar-benar harus mendapatkan kepastian masalah kehamilan Shion.

"oleh karena itu dobe, sampai mati.... Kau harus tetap membantuku mencarinya. Bahkan kau tidak boleh menikah sebelum kita mendapatkan si jalang Shion ini" ucapan Sasuke yang membuat bola saphire melebar.

"Kau Gila!!" percaya tidak percaya, Naruto sudah didesak oleh kaasannya untuk memberikan seorang cucu. Coba bayangkan jika Shion sudah mati tanpa sepengatuhan Sasuke? maka sudah dipastikan Sasuke dan Naruto akan melajang seumur hidup! "kalau begitu, Shikamaru juga tak boleh menikah!" lanjut Naruto.

Ucapan Naruto sukses membuat Shikamaru yang tadinya tertidur di sofa segera bangkit. Naruto sialan! Kenapa menyeret-nyeretnya? "Ck! Merepotkan!.... lagipula sasuke, kau kenapa kau bisa terjebak bodoh seperti ini sih? Bukankah kau sudah terbiasa menghindari perempuan dengan obat perangsang?" pertanyaan shikamaru menohoknya lagi. Kenapa semua orang berkata demikian?

Naruto menatap sasuke. benar juga.... Naruto jadi penasaran, kenapa sasuke bisa kecolongan kali ini? Mungkinkah karena Shion sangat cantik? Uhhhh andai wajahnya tak di samarkan, sudah pasti akan menjadi video porno kesukaannya.

Sasuke diam, lalu tak lama mulutnya bergumam. "Bunga" jawaban singkat Sasuke yang tidak nyambung. Membuat Naruto malah berteriak frustasi dan shikamaru yang mengernyit bodoh.

.

.

.

...

.

.

.

Badan Hinata gemetaran, pandangannya kosong, tak lama satu tetes air mata terjatuh dari matanya. Baru saja Hinata ingin menata kehidupan baru dan layak, namun lagi-lagi masalah pahit muncul dikehidupannya.

Hinata menatap kosong ponselnya yang tergeletak di lantai. Ponsel yang masih menyala dan menampilkan pesan Yamanaka Ino padanya.

"Hyuuga-san, sepertinya rencana kita gagal. Skandalnya denganmu membuat kehidupan Uchiha Sasuke tidak hancur. Dia tidak ditendang dari keluarganya, beberapa orang tetap mendukungnya, bahkan para wanita malah gencar mengincarnya. Awalnya kupikir kau akan baik-baik saja karena Sasuke bekerja diperusahaan kecil. Tapi aku tak menyangka perusahaannya melesat sangat bagus. Ada beberapa orang yang mulai mencarimu, teman-teman Sasuke dan mata-mata Fugaku. Aku sangat menyesal, dan aku sudah melakukan yang terbaik untukmu saat ini. Kau harus bisa menyembunyikan dirimu dengan baik. Jangan sampai ketahuan.... Karena aku takut terseret ke dalamnya"

Bukan. Bukan pesan dari Yamanaka Ino lah yang membuat Hinata ketakutan sekarang ini. Matanya beralih kebenda yang lain. Hinata sudah curiga beberapa hari belakangan ini. Hinata sedikit takut meski selalu menyangkalnya. Bagaimana bisa terjadi?

Testpack dengan dua garis itu lagi-lagi membuat Hinata menangis.

Kenapa bisa begini? Hinata mengakuinya saat melakukan itu dengan Sasuke, dirinya memang dalam masa subur. Tapi Hinata sudah mencegahnya dengan meminum obat pencegah kehamilan. Hinata merutuki kesuburan Uchiha Sasuke dan dirinya.

Oh kami-sama,.... Rencana apalagi dari-Mu kali ini?

Haruskah Hinata menggugurkannya? Sebelum benar-benar menjadi janin?.

"A-aku tidak percaya ini....

,..... A-aku hamil?!..

.....A-apa yang ha-harus ku.....kulakukan?!!"

.

.

.

TBC

Loh... kok si Hinata malah tekdung?!

Jadi kelihatan mainstream dan terlalu biasa ya? hahahahaha gapapa.....Kuharap kalian tidak semakin penasaran dan menghantuiku menagih-nagihkan story huhuhu

Sekedar mengingatkan, Hamil diluar nikah adalah hal yang tidak diperbolehkan dan dosa besar. cerita ini berlatarkan di Jepang yaa..... jadi jangan samakan dengan budaya di Indonesia. kuharap kalian bisa bijak dalam memilah-milah mana yang positive dan mana yang negative.

Oh iya, mohon maaf, sistem polling cerita saya hapuskan karena kalian nagih GOD lagi T.T, heran saya mengapa bisa begitu :") padahal GOD romancenya ga terlalu kental. Membuatku sedikit pusing memikirkannya :-D .... Aku harus mikir dan mengumpulkan mood and feel dulu sebelum membuat GOD.  Nah sekarang, konsumsi dulu nih Peek A Boo...... aku cekokin! :-p

.

.

.

Signature,

Lavendark (01 Februari 2019)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top