sem-bi-lan [09]
"Jun, gue mau ngomong sama lo."
Yeri menarik tangan June lalu membawanya ke belakang sekolah. Anak-anak iKon menatap June dan Yeri penuh tanda tanya, begitupun juga dengan Rose.
"Mau ngomong apaan, Yer?" tanya June.
"Lo ngerasa gak sih kalo akhir-akhir ini kita gak deket lagi kaya dulu?"
"Hmm... Mungkin,"
"Mungkin? Gue gak lagi bercanda, Jun" protes Yeri.
"Yang bilang lo bercanda siapa sih, Yer? Lo lucu deh," ucap June sambil mencubit pipi Yeri.
"Sakit tau, Jun! Jawab dulu pertanyaan gue!" suruh Yeri.
"Menurut gue kita biasa-biasa aja deh, Yer. Kita tetep kaya gitu-gitu aja,"
"Lo sekarang agak berubah sama gue, Jun. Dulu, lo selalu ada kalo gue butuh. Tapi, sekarang lo hilang gitu aja"
"Bukannya lo udah punya si Jungkook?"
"Kok jadi bawa-bawa Jungkook sih? Ini itu salah lo ya, Jun. Jangan bawa-bawa Jungkook!" ucap Yeri kesal.
"Lo itu sahabat gue, Yer. Gue harap lo bisa ikut bahagia kalo gue bahagia. Setiap manusia berhak buat bahagia. Pernah lo pikirin gimana perasaan gue pas lo nyuruh gue buat nungguin lo sama Jungkook yang lagi nge-date? Lo sama Jungkook canda-candaan bareng. Pas gue mau ngomong ke lo, lo ngacangin gue. Gue udah kaya patung aja tau, Yer" jelas June.
"Jun, gue putus sama Jungkook. Lo pasti belum tahu kan? Lo kan sekarang udah berubah, gak kaya June yang dulu lagi"
Yeri merendahkan suaranya.
"Gue tahu kok, Yer. Gue akuin, gue emang berubah. Jujur aja, gue capek Yer, bikin orang lain bahagia, tapi gue sendirinya gak bahagia"
"Maksud lo?"
"Gue selama ini selalu berjuang biar lo bahagia. Tapi, pas lo udah bahagia, lo lupain gue Yer. Lo malah asyik jalan-jalan sama cowok lain"
"Jun, lo cemburu?"
"Enggak. Gue cuma ngerasa sedih aja, perjuangan gue buat bikin lo bahagia, itu gak pernah dihargain sama sekali,"
"Gue mohon Jun, lo jangan berubah gini. Gue ngerasa ada yang hilang kalo gak ada lo. Gue rasa.... Gue suka sama lo Jun,"
June terdiam sejenak sambil menatap Yeri intens. Mana mungkin sahabatnya ini menyukainya? Padahal, ia sendiri sudah menaruh sedikit hatinya pada perempuan yang lain. Di lain sisi, ia juga tidak mau membuat Yeri terluka, karena itu sama saja merobohkan bangunan kebahagiaan Yeri yang sudah di bangun June dengan susah payah.
"Gue tau Jun, lo sekarang lagi deket sama Rose. Tapi, lo gak suka sama dia kan? Lo sukanya sama gue kan?"
June menunduk sambil berpikir dan mencerna perkataan Yeri. Apa ia menyukai Rose atau tidak? Apa ia menyukai Yeri atau tidak? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut, June masih belum bisa menemukannya.
"Gue kemarin gak sengaja nemu Buku Diary lo. Gue juga minta maaf, kalo gue gak sopan karena gue buka isinya. Tapi, gue gak nyangka, lo ternyata suka sama gue pas kita pertama kali ketemu. Gue langsung minta putus ke Jungkook waktu itu"
"Yer, gue gak nolak lo, tapi gue juga gak nerima lo. Gue sendiri masih bingung sama perasaan gue."
"Oke. Gue ngerti. Tapi, lo harus cepet-cepet nentuin keputusan lo itu sebelum semuanya terlambat. Karena baik gue ataupun Rose, pasti gak suka nunggu sesuatu yang belum pasti"
Yeri lalu pergi meninggalkan June yang masih berdiri mematung. Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada yang mendengarkan percakapan mereka. Seorang pria, dengan rambut yang berantakan dan baju yang tidak rapi. Setelah melihat June dan Yeri pergi, pria itu lalu melompat dari genteng --tempat ia secara tidak sengaja menguping pembicaraan-- kemudian membuang putung rokok yang baru saja dihisapnya.
Pria itu tersenyum miring lalu pergi.
---
June merasakan sesuatu yang bergetar dari sakunya. Ia lalu merogoh sakunya dan mendapati satu pesan baru dari seseorang.
Anonymous: Yeri bakal jadi milik gue. Selamat datang kembali ke ruang bk, Musuh tersayang.
"Musuh tersayang?" June langsung teringat kepada seseorang. Orang yang dulu pernah menjadi musuh bebuyutan June saat sekolah dasar.
Yeri bakal jadi milik gue.
Kata-kata yang sukses membuat June khawatir dengan Yeri. June ingin melindungi Yeri, tapi ia masih belum menemukan cara yang tepat untuk itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top