li-ma be-las [15]
"Kak..." panggil Rose.
"Hm?" tanya Jaehyun sambil memandang Rose dengan tatapan penuh tanya.
"Lo kenapa bohongin gue?"
"Bohong? Kapan aku bohongin kamu, Rosie?" tanya Jaehyun yang tambah kebingungan.
"Lo bilang waktu itu lo udah baikan sama Kak June, ternyata belum. Lo bilang kalo itu cuma salah paham biasa ke gue, tapi waktu lo sama Kak June, salah paham biasa itu kenapa bisa jadi masalah besar?"
"Jadi... June udah ngasih tahu semuanya ke kamu? Dia bilang apa sampe kamu bisa terpengaruh sama dia? Aku mau ingetin kamu, jangan deket-deket sama June atau kamu bakal kaya aku,"
Rose sedikit terkejut. Terlebih ekspresi Jaehyun menjadi lebih serius dan sangat berbeda dari Jaehyun yang biasanya, Jaehyun yang selalu tersenyum.
"Bukan aku yang terpengaruh tapi kamu, kak. Kamu sendiri di bilang apa sama kak Mingyu? Sampe kamu tega ngerusak persahabatan kamu sendiri?" balas Rose serius.
"Rosie, setelah denger kata kamu tadi, aku jadi tambah penasaran apa yang di bilang sama baxxngan itu sama kamu."
Plak!
Sebuah tamparan keras jatuh tepat di pipi kiri Jaehyun. Tamparan itu berasal dari Rose yang terlihat marah.
"Jaga cara bicara kamu, kak. Kamu harusnya gak di butakan sama orang yang udah jelas-jelas bohongin kamu!" ucap Rose.
"LO JUGA!! LO HARUSNYA GAK DIBUTAKAN SAMA OMONGAN JUNE SAMPE LO NAMPAR GUE GINI!!" teriak Jaehyun tepat di hadapan Rose. Jaehyun lalu pergi meninggalkan Rose dengan penuh kemarahan, sedangkan Rose masih mematung di tempatnya sembari merasa bersalah pada Jaehyun.
***
Rose masih berada di dalam kelas. Ia sama sekali takut keluar kelas. Takut kalau ia akan bertemu dengan Jaehyun. Sementara itu, ketiga temannya menatapnya dengan kebingungan.
"Ros? Kantin yuk!" ajak Lisa. Rose menggeleng.
"Lo semua duluan aja," balas Rose.
"Lo kenapa sih? Ada masalah ya?" tanya Jisoo. Rose menggeleng sekali lagi.
"Tentang Kak Jaehyun ya?" tebak Jennie. Rose tidak menggeleng tidak juga mengangguk. Ia menatap Jennie dengan tatapan yang mengartikan, gimana lo bisa tahu?
"Lo ada masalah sama Kak Jaehyun? Kalo dia nyakitin lo, bilang aja ke gue, gue bakal omelin dia habis-habisan!" kata Jisoo. Rose memegang lengan Jisoo sambil menggeleng.
"Jangan. Bukan dia yang salah, tapi gue."
"Kalo gitu, ayo kita temuin Kak Jaehyun! Lo harus minta maaf sama dia." Rose menggeleng untuk yang kesekian kalinya.
"Gue gak berani minta maaf ke dia. Gue rasa, kesalahan gue udah fatal."
"Gak. Gak bisa. Lo tetap harus minta maaf ke Kak Jaehyun. Ros, gue tau sifat lo. Lo kalo lagi ada masalah, bakal beda dari Rose yang biasanya. Sekali ini aja, lo nurut sama gue." ujar Jennie. Rose menatap sahabatnya ini dengan tatapan, gue beneran harus minta maaf ke kak jaehyun?
Entah karena insting yang kuat atau karena Jennie memang mengetahui apa yang ada di pikiran Rose, Jennie mengangguk mantap sambil tersenyum. Rose akhirnya yakin untuk meminta maaf pada Jaehyun.
Di kantin,
Rose melihat salah satu kerumunan dari banyaknya kerumunan di kantin. Yang pasti, di kerumunan itu ada Jaehyun. Jaehyun terlihat sedang tertawa bersama dengan teman-temannya.
Gue kagum sama lo, kak. Lo bisa nyembunyikan masalah lo dengan tawa dan senyum lo yang buat orang percaya kalo lo bener-bener lagi bahagia sekarang, batin Rose.
Jaehyun tanpa sadar menatap Rose yang ketahuan sedang menatapnya. Tapi itu hanya sekilas, karena Jaehyun langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain. Bukan hanya Rose yang menyadari tatapan Jaehyun padanya, tapi juga Jennie.
Jennie tiba-tiba saja berdiri dan berjalan menuju ke kerumunan Jaehyun.
"Kak, bisa gue ngomong sebentar sama lo?" tanya Jennie pada Jaehyun. Jisoo dan Lisa terkejut dengan aksi Jennie, begitu juga dengan Rose.
"Iya, bisa. Kenapa, Jen?" tanya Jaehyun sambil tersenyum pada Jennie.
"Ehm.. Jangan disini, kak. Cari tempat lain," ujar Jennie lalu pergi menuju ke sebuah tempat yang tidak begitu jauh dari pandangan Rose dan diikuti dengan Jaehyun yang berjalan santai di belakangnya.
"Kenapa, Jen?"
"Kak, lo ada masalah apa sih sama Rose?"
"Gak ada. Lo salah paham kali, hehe"
"Kak. Gue. Serius."
"Gue juga serius, Jen. Gue gak ada masalah sama Rose."
"Kenapa Rose bisa sampe ngerasa bersalah banget sama lo kalo emang diantara kalian berdua gak ada masalah?" tanya Jennie. Entah pertanyaan itu ditujukan pada Jaehyun atau pada dirinya sendiri. Jaehyun mengedikkan bahunya.
"Beneran gak ada masalah apa-apa, Jen. Kemarin sempet salah paham aja gue ke Rose. Tapi sekarang udah baikan kaya biasa kok santuy"
Jennie hanya terdiam. Momen yang bagus bagi Jaehyun untuk keluar dari sini.
"Kalo udah, gue balik ke sana ya, temen-temen gue udah nungguin"
Jennie mengangguk lalu ikut kembali ke meja asalnya.
"Ros, kata Kak Jaehyun dia gak ada masalah apa-apa sama lo. Lo nya yang kebawa perasaan aja kali Ros." ucap Jennie.
Rose hanya mengangguk lesu.
Lo emang pembohong yang hebat, kak.
***
June yang sedang belajar di kamarnya tiba-tiba saja menghentikan aktivitasnya tersebut karena mendengar suara perempuan yang menangis di luar. Terlebih lagi suara itu sangat mirip dengan suara Rose.
June bergegas keluar untuk memastikan apakah itu Rose atau bukan. Ternyata, itu memang Rose.
"Ros, lo kenapa nangis?"
Rose tidak menghiraukan pertanyaan June. Ia terlalu larut dalam tangisnya.
"Ros..." panggil June.
"Kak Jaehyun marah sama gue, Jun." kata Rose yang masih terisak.
"Gara-gara gue ya? Gue emang sumber masalah ya, Ros. Orang-orang yang deket sama gue dan gue sayangi, semuanya pasti kena masalah. Gue bagaikan sial di hidup mereka,"
Rose terkejut dengan pernyataan June barusan.
"Lo tenang aja, gue gak akan biarin lo kena kekesialan gue. Gue akan ngomong sama Jaehyun biar dia gak lagi marah sama lo. Dan gue akan jauhin lo biar Jaehyun mau nurutin perkataan gue,"
June lalu masuk kembali ke rumahnya tanpa mendengarkan apa yang Rose ingin katakan.
***
"Hyun, gue mau ngomong sama lo. Dan ini penting," kata June sambil menahan lengan Jaehyun.
"Apa lagi kali ini, Jun?" tanya Jaehyun dengan nada yang dingin.
"Kenapa lo jauhin Rose? Lo gak tau gimana perasaan dia?"
"Kenapa gue jauhin Rose? Harus ya lo tau apa alasannya? Gue kira lo udah tahu,"
"Gue emang udah tau, Hyun. Gue cuma coba buat mancing lo aja. Gara-gara gue kan? Udah ketebak kali, Hyun. Sekarang lo bebas berbuat sesuatu ke gue sekarang. Tapi, sebagai gantinya lo harus berhenti marah ke Rose. Lo bebas nonjok gue, tendang gue bahkan bunuh gue." tawar June. Jaehyun menatap June dengan penuh amarah seakan-akan setelah ini ia akan melahap June.
"Sorry, tapi gue bukan lo yang sampe berpikir sampe bunuh-bunuhan. Tanpa lo suruh, gue juga bakal baikan kok sama Rose. Tapi, makin bagus kalo lo juga ngejauh dari Rose. Gue takut nasib dia bakal sama kaya gue, Jun."
"Ngejauh doang kan? Oke. Gue akan ngejauhin Rose asal lo gak nyakitin dia. Kalo sampe lo nyakitin Rose, kata-kata ngejauh dari Rose bakal hilang buat selamanya."
Jaehyun tersenyum miring, seakan meremehkan ucapan June barusan. June hanya menatap Jaehyun kesal, tanpa bisa meluapkan amarahnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top