du-a be-las [12]
Rose, Jisoo, Jennie dan Lisa tengah berada di kantin. Lisa memesan makanan sementara Jisoo,Jennie dan Rose duduk sambil menunggu Jisoo kembali.
"Eh, rombongannya Kak Hanbin kenapa cuman 6 orang doang yak? Kak June kemana? Gak masuk lagi? Seharian ini gue belum ketemu sama dia sumpah," ucap Jennie mengawali percakapan.
"Mungkin dia lagi bareng sama Kak Yeri," jawab Rose.
Jisoo menepuk jidatnya dan menatap Jennie geram. Bukankah seharusnya Jennie tidak membicarakan tentang June di depan Rose? Apalagi sedari tadi Rose tidak menampakkan senyuman hangat khasnya. Dan itu semua karena kabar June dan Yeri yang menghebohkan satu sekolahan mulai dari murid-murid sampai ke guru-guru termasuk Rose.
"Mereka pacaran ya?"
Jisoo menatap Jennie kesal. Bagaimana bisa Jennie dengan bodohnya menanyakan hal itu? Sebegitu tertutupkah Jennie sampai-sampai ia tidak mengetahui berita tentang June dan Yeri yang sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah.
"Iya, gue denger kemarin mereka pacarannya." jawab Rose lagi.
Rose menunduk. Sedangkan Jisoo memberi sebuah tanda-tanda kepada Jennie karena ia ingin bicara suatu hal dengan Jennie.
"E-Eh Rose, gue sama Jennie mau nyamperin Lisa bentar ya. Gue gak jadi pesen es teh, gue baru inget kalo gue lagi flu jadi gak boleh minum es," ujar Jisoo berbohong. Rose masih menunduk sambil mengangguk.
Jisoo menyeret Jennie ke tempat yang lumayan jauh dari tempat Rose duduk.
"Jen, lo kenapa tanya tentang Kak June di depan Rose? Rose jadi sedih lagi kan,"
"Sorry, Jis. Gue kan gak tau apa-apa tentang Kak June. Gue cuma ngasal tanya aja. Maafin gue,"
"Sekarang mendingan kita harus buat Rose bahagia lagi. Tapi, gimana caranya?"
"Ajakin ke taman bermain? Ajak ke kebun binatang?"
"Itu udah terlalu maenstream, Jen. Masa iya orang dewasa mainnya ke taman bermain sama kebun binatang? Yang bener aja lo,"
"Ehehehehe" Jennie hanya tertawa canggung.
"Aduh!" rintih Jisoo saat ada seorang murid perempuan yang tidak sengaja menabraknya.
"So-sorry!" ucap murid perempuan itu sambil berlari. Jisoo menatap kepergian murid perempuan itu sambil menahan sakit.
"Balik, yuk! Kasihan Rose kita tinggal sendirian," ajak Jennie. Jisoo hanya mengangguk sambil mencoba menggerakkan lengannya yang terkena tabrakan dengan murid perempuan tadi.
"Hai, Ros, Lis. Gue sama Jisoo lama yak?"
"Enggak kok. Gue sama Rose baru nungguin lo selama ayam beranak!" jawab Lisa kesal.
"Aduduh... Si adek kecil marah, ahahahaha" canda Jisoo.
"Itu rame-rame ada apaan sih? Bagi-bagi makanan gratis?" tanya Lisa saat melihat ada banyak sekali murid-murid yang mengerubungi meja nomor 7. Rose menatap meja itu sekilas lalu mengalihkan pandangannya pada makanan di depannya.
"Bukan. Biasa lah, itu si kapten basket lagi makan di kantin. Jadi degem - degemnya pada nempel - nempel." jawab Jennie dengan sedikit gaya bicara yang di buat-buat.
"Kapten basket? Maksud lo s--"
"EH ITU ORANGNYA KESINI!!" teriak Lisa histeris hingga memotong kata-kata Jisoo. Rose menutup kedua telinganya dengan tangannya, kemudian menatap orang yang di maksud Lisa menuju ke meja mereka.
"Hai, Kak Jaehyun" sapa Lisa.
"Hai juga" jawab murid laki-laki yang dipanggil Jaehyun oleh Lisa itu.
"Cantik, mau gak makan bareng gue disana?" tawar Jaehyun. Jisoo, Jennie dan Lisa mengikuti arah pandangan mata Jaehyun, arah pandangan matanya menuju ke Rose.
"S-Siapa kak yang lo maksud?" tanya Jennie.
"Rose?" tanya Lisa. Jaehyun tersenyum lebar. Lisa, Jisoo dan Jennie tahu maksud Jaehyun. Sedangkan Rose, yang merasa namanya di panggil, menoleh ke arah Jaehyun yang sedang tersenyum ke arahnya, bukan ke arah Lisa yang menyebutkan namanya.
"Ayo, nanti makanannya keburu dingin!" ajak Jaehyun sambil menghampiri Rose dan mengulurkan tangannya pada Rose. Rose mendongak ke atas dan lagi - lagi ia mendapat senyuman gratis dari Jaehyun. Rose akhirnya menerima uluran tangan Jaehyun, kemudian berdiri sambil membawa makanannya ke meja nomor 7 yang dijanjikan Jaehyun.
Rose sejujurnya tidak merasa nyaman, terutama dengan para murid - murid perempuan yang mengerubunginya dan Jaehyun sambil berbisik - bisik membicarakannya. Jaehyun yang melihat gerak - gerik Rose, langsung mengerti dengan keadaan Rose.
"Guys, ini kan istirahat, kenapa kalian semua gak makan makanan? atau baca buku di perpus mungkin?" tanya Jaehyun dengan ramah. Tapi, tampaknya para murid - murid itu malah menganggap itu sebagai sebuah usiran dari Jaehyun. Mereka dengan sendirinya, pergi dan meninggalkan Jaehyun dengan Rose.
"Sekarang lo udah nyaman kan makannya? Cepet dimakan, gih. Sebelum waktu istirahatnya habis," ujar Jaehyun sambil tersenyum lebar pada Rose.
"Sorry ya kak, gara - gara gue, fans lo pada pergi semua."
"Hahahah, santai aja kali. Kan gue yang ngajak lo, bukan lo yang ngajak gue. Lagian, gue juga gak enak sama mereka, mereka ngeliatin gue makan, tapi mereka sendiri gak makan."
"Btw, lo mau bicara sesuatu apa sama gue kak?"
"Bicara? Emang gue bilang kalo gue mau bicara sesuatu?" Jaehyun bertanya, masih dengan senyuman di bibirnya.
"Lo ngajak gue makan di meja ini bareng lo, karena lo mau ngomong sesuatu kan?"
"Hahaha, enggak kali. Gue mau kenalan aja sama lo, dari sekian banyak adek-adek kelas, gue rasa gue cuma gak kenal sama lo."
Rose hanya mengangguk pelan.
"Besok sabtu gue ada tanding basket sama sekolah sebelah. Lo mau gak nyemangatin gue?"
"Mau - mau aja sih kak. Lagian hari Sabtu gue juga lagi gak ada kegiatan apa - apa,"
"Oke sip. Jangan lupa hari Sabtu ya! Gue tunggu suara lo teriakin nama gue." ujar Jaehyun.
"Hahaha, kalo bisa gue bawa banner nama lo."
"Beneran nih? Haha,"
"Enggak lah. Nanti orang - orang mikirnya gue orang gila kak."
"Lo bukan orang gila tapi orang yang buat gue gila,"
Tawa Rose tiba - tiba terhenti, diikuti dengan tawa Jaehyun yang juga berhenti.
"L-Lo gila gara-gara gue? Emang gue ngapain lo kak?"
"Lo bikin gue gak bisa tidur gara - gara mikirin wajah lo. Lo juga bikin gue bingung, gimana cara gue bisa deket sama lo. Lo bikin gue bimbang dan takut waktu gue mau add id line lo. Kalo gitu gue duluan ya, Cantik." ujar Jaehyun sambil tersenyum lebar lalu berlari meninggalkan Rose.
Rose menatap punggung Jaehyun yang semakin menjauh. Sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya yang indah. Jaehyun sepertinya takut jika akan terjadi sebuah atmosfer canggung setelah ia mengatakan hal tadi, karena itu ia langsung pergi. Jika dilihat dari cara larinya yang lucu, orang - orang termasuk Rose tidak akan percaya kalau ia adalah kapten tim basket.
"Uhuk! Si Rose sama Kak Jaehyun ceritanya lagi uhuk-uhuk nih," teriak Jennie dari tempat yang agak jauh.
"Saking senengnya, sampe - sampe bel masuk dianggep angin yang berlalu," tambah Jisoo.
"Rose! Ayo masuk kelas! Jangan bengong aja disitu! Habis ini pelajarannya pak kumis, jangan sampe telat!" teriak Lisa.
Rose segera bangkit lalu berlari menyusul ketiga temannya yang sedang dalam perjalanan menuju ke kelas mereka.
•••
Part ini gak ada #JUNRI atau #JUNROS tapi #JAEROS
Baru setengah cerita sih, tapi gue mau nanya, kalian suka siapa? #JUNRI atau #JUNROS atau #JAEROS? '-'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top