#31. Titik Terang ⚡

Haloo ...

Ayooo toss dulu 👋👋

..
...
.....

Sore hari awan hitam menggantung dibawah langit cakrawala. Suara gemuruh langit saling bersahutan. Langit seolah memberikan sebuah pertanda akan turunnya hujan.

Keyla berjalan ke halaman rumah untuk menutup pintu gerbang. Ibunya hari ini tidak ada di rumah. Tadi saat perjalan pulang kerja, ibunya menelepon. Katanya ia sedang membantu membuat kue untuk orang hajatan.

Sepertinya Keyla akan makan indomie saja malam ini. Dia malas masak sesuatu kalau sendirian.

Keyla tiba-tiba mendapati motor Farel tepat berhenti di depannya. Jantungnya lagi-lagi bergemuruh. Luka di wajah Farel membuat hatinya ikut ngilu.

Seharusnya dia tidak ada sini sekarang. Beberapa hari ini Keyla berhasil untuk tidak melihat Farel di hidupnya. Ia menghindar demi proses melupakan semua tentang Farel. Tapi kenapa hari ini Farel datang? Apakah begini cara takdir mempermainkan hidupnya?

Keyla segera masuk rumah. Dia tidak mau usahanya melupakan Farel sia-sia.

"Keyla! Dengerin gue!" teriak Farel sambi mengejar Keyla.

"Udah, Rel. Kita ngga ada urusan lagi!" Suara Keyla terdengar menahan tangis. Ia jelas masih ingat video terakhir Nessa yang ia upload saat itu. Takdir seolah menertawakan kebodohan Keyla karena sudah menaruh hati pada Farel.

"Lo ngga bisa menghakimi gue kayak gini. Gue juga perlu didengar."

Keyla hendak menutup pintu rumahnya. Namun Farel mendorongnya dengan sangat kuat.

"Kita ngga ada urusan. Lo mau pacaran sama Nessa gue nggak peduli!"

"Keyla, jangan kayak gini pliss." Farel berusaha mendorong pintu tersebut.

"Gue bisa lupain lo dan lo akan lebih bahagia. Itu cara gue sekarang. Tolong jangan bikin semua usaha gue sia-sia."

"Segininya lo menghindar? Sampai-sampai nggak mau denger penjelasan gue?"

"Lo pulang aja! Gue bener-bener nggak mau ada urusan lagi sama lo. Udah cukup hidup gue makin berantakan, Rel!"

"Gue harus apa biar lo mau denger gue!"

"PULANG, REL! PULANG!" teriak gadis itu pada akhirnya. Ia melepaskan pegangannya pada knop pintu.

Keyla terisak. Dia sudah cukup lelah dengan semua yang ia rasakan. Kenapa sulit sekali melupakan laki-laki satu itu. Kenapa Farel terus mengejarnya?

"Nggak!"

"Pulang! Sekarang mau hujan. Lo nanti bisa sakit!"

"Gue cuma butuh lo dengerin gue."

"Pulang dan obati luka lo! Nanti bisa infeksi."

"Bukan gue yang nulis komentar di instagram Nessa!"

Keyla terdiam. Farel mau membuat alasan apa lagi?

"Udah 3 bulan akun gue dihack. Gue nggak bisa log in karena  salah masukin password. Sumpah, gue udah nggak pake akun itu udah lama."

"Ngga masuk akal banget," ucap Keyla menggebu-gebu.

"Tolong percaya."

"Foto berdua di Bali?"

"Itu Foto reunian rame-rame! Dia yang corp. Gue  bisa tunjukkin yang asli."

"Video kalian di reels Nessa?"

"Itu video lama. Mungkin dia masih nyimpen."

"Lo pikir gue bisa dibodohin?"

"Gue ngga bodohin lo."

"Lo pulang aja!"

Keyla membanting pintu sekeras mungkin. Tidak lagi mau mendengar Farel. Pasti akan ada kebohongan lagi yang tercipta.

Keyla tidak mengerti kenapa hatinya bisa se cemburu ini hanya saat melihat Farel berinteraksi di sosial media dengan Nessa. Semestinya hatinya tidak merasa seperti itu.

Tubuh Farel merosot di depan pintu. Apa ia memang harus menyerah? Seberapa keras ia menjelaskan. Keyla tidak akan mau mendengar.

"Lo mau gue nyerah?" tanya Farel di balik pintu. Tidak ada Jawaban.

"Ya udah kalo emang itu mau lo, mulai saat ini gue nggak akan ganggu hidup lo."

"Jaga diri, Key. Gue harap lo selalu bahagia."

"Gue sayang sama lo."

Farel berbalik badan dan berjalan dengan tatapan kosong. Langit makin menggelap. Suara gemuruh di langit semakin berdatangan.

Beberapa langkah ia berjalan dari rumah Keyla, Hujan akhirnya turun sangat lebat. Partikel air berjatuhan menghujam  permukaan terbuka.

Hari ini, Farel sepertinya memilih menyerah. Menyerah akan semua perjuangan. Ia rasa semua akan sia-sia jika hanya dilakukan satu pihak.

Tubuh Farel menggigil. Sekujur tubuh basah oleh derasnya hujan.

Duduk di atas motor dengan sorot mata sendu, tiba-tiba Keyla datang sambil memberikan payung yang ia pegang. Farel menoleh, menatap Keyla dengan tatapan penuh arti.

"Gue kan bilang jangan kehujanan! Kalo sampe lo sakit gue yang repot." Suara Keyla terdengar bergetar menahan tangis.

"Keyla.... "

Gadis itu memberikan sebuah payung pada Farel, "Besok balikin. Itu payung kesayangan gue!" katanya sambil berbalik.


Farel malah membuangnya ke sembarang arah. Ia menarik tubuh Keyla mendekat. Lalu menangkup kepala Keyla dengan erat. Di bawah guyuran hujan itu, kedua bibir saling bertaut. Dengan mata terpejam, keduanya memagut bergantian. Tangan Keyla bergelayut pada leher Farel. Menciptakan suasana Romansa yang begitu menghangatkan hati.

Apa yang Keyla lakukan membuat Farel seolah ingin menghabiskan Keyla keseluruhan. Jika bibir Keyla adalah gula-gula, maka Keyla sudah habis dari tadi.

Saat ciuman terlepas. Keyla menatap Farel dengan perasaan bahagia. Air mata bahagia terurai bersama dengan tangisan langit.

"Jangan nyerah buat gue!"

"Percaya kalo gue sayang sama lo?" tanya Farel.

Keyla menggangguk. Tangannya mengusap lembut pipi Farel .

"Percaya kalo gue nggak ada hubungan apa-apa sama Nessa?"

Keyla mengangguk.

"Jadi lo milik gue mulai sekarang!"

"Farel..."

"Jadi pacar gue. Nggak nerima penolakan."

Keyla menatap Farel dengan senyum bahagia. Binar-binar wajahnya teramat kentara akan sarat kebahagiaan.

Farel kembali melumat Bibir milik Keyla dengan lembut. Keduanya memejamkan mata menikmati setiap decapan bibir.

*******

Saat masalah sudah menemui titik terangnya, kini tidak lagi ada kesalahan pahaman. Keyla sadar, ia terlalu takut kalau Farel mempermainkan hatinya. Ternyata ia menemukan kejujuran dan kesungguhan.

Saat Farel berada di bawah guyuran hujan, Keyla sengaja memeriksa instagram Farel. Dan kebetulan akunya saat itu sedang live dengan latar belakang gelap. Padahal faktanya Farel tidak sedang keadaan memegang HP.

Farel membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Tidak ada air Hangat. Kamar mandi Keyla bukan seperti punya Farel yang bisa mengatur suhu.

Farel keluar kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang basah.

"Key, ada baju cowok?"

Keyla yang sedang membuat kopi terkejut saat Farel berdiri di belakangnya. Sontak ia menutup rapat wajahnya dengan kedua tangan.

"Farel..."

"Kenapa sih?"

"Lo mau bikin jantungan? Aurat lo tuh!"

Farel malah terkekeh, "Ya ini lagi mau nanya. Ada baju cowok nggak?"

"Pake aja daster."

"Biar kayak apa gue pake daster?"

"Nggak papa. Kan lucu."

"Terus gimana?"

"Gue nggak ada Baju cowok, Rel."

Farel terbengong. Tidak mungkin ia pulang dalam keadaan seperti ini? Pasti dia langsung disoraki layaknya orang gila.

Lalu Keyla mengingat-ingat. Sepertinya dalam lemari ia menyimpan jaket Hendery. Itu ia bawa beberapa minggu yang lalu dan belum sempat dipulangkan. Keyla juga punya celana training. Mungkin pas sama Farel.

Setelah mengganti baju, Farel keluar kamar. Aroma pekat kopi panas menyeruak masuk ke hidung.

"Masih hujan. Tunggu reda aja hujannya," kata Keyla sambil memberikan secangkir kopi. Farel ikut duduk di sofa samping Keyla duduk.

Tiba-tiba suasana canggung. Mereka sama-sama diam karena sibuk dengan pikiran masing-masing. Setelah semua ini apa mereka tetap orang yang sama? Yang selalu beradu argumentasi Setiap berbicara?

"Lapar,Nggak?" tanya Keyla tiba-tiba.

"Lumayan."

"Mau indomie?"

"Mau di pesenin Grabfoob, nggak?" Farel malah bertanya balik.

"Indomie aja biar cepet."

"Makan nasi!"

"Mie instan juga kenyang."

"Nggak bagus kebanyakan mie. Mau udang pedas manis, nggak?"

"Itu kan menu restoran lo." Keyla berdecak.

"Iya. Mangkanya gue kasih gratis."

"Jangan kasih bon, ya."

"Ya enggak lah. Sama pacar masak gitu."

"Emang kapan kita pacaran?"

"Bisa-bisanya ngomong gitu? Kode minta dicium nih?" kata Farel mendekatkan wajahnya.

"Rel, lo kok bisa babak belur gini?"

Farel mengalih muka sambil tersenyum. Keyla sedang mengalihkan topik.

"Bilang dulu i love you, nanti gue kasih tahu."

"Nggak jadi nanya."

"Seseorang yang bikin gue jadi kayak gini."

"Kenapa nggak melawan."

Farel membelai Puncak kepala Keyla seraya berkata, "soalnya ini luka perjuangan buat dapetin Keyla Elfara Azalea."

Wajah Keyla merona merah. Penuturan yang membuat Keyla berdebar.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top