•Payne Sister•Part 16
Sebelumnya, ini pernah aku hapus (dan mendapatkan protes dari berbagai pihak termasuk teman aku sendiri .-.) Nah, karena protes itu akhirnya aku putuskan untuk upload ulang. Aku coba cari draft part ini di laptop dan di hp,tapi nggak ada (mungkin kehapus juga secara aku pernah melakukan penghapusan data besar-besaran tanpa mikir-mikir dulu) .-. Kerangka cerita ini juga nggak ada karena waktu itu aku nggak bikin outline samsek. Jadi, mungkin hasil upload ulang ini akan jauh berbeda dari versi asli, tapi insyaallah intinya masih sama (karena aku masih inget dikit-dikit alur part ini)
Pokoknya, selamat membaca dan semoga kalian nyaman sama ceritanya (gaya bahasa part ini mungkin jauh berbeda dari gaya bahasa Payne Sister biasanya)
Maaf, ini pendek, panjangan AN-nya XD
---
"Alexa ... dia ... sedang dalam bahaya...," kata Lilly, ia menundukkan wajahnya dan kembali menangis.
Baik Niall dan Liam segera menoleh, menatap satu sama lain dengan ekspresi bingung bercampur khawatir. Apa maksud Lilly? adalah sesuatu yang sekarang terngiang-ngiang di dalam kepala mereka.
"Kalian harus segera ke flat Harry! Laki-laki itu tengah memanfaatkan Alexa!"
Niall mengangkat satu alisnya. "Maksudmu?"
"Harry ... dia seorang pengedar video dan dia ingin memanfaatkan Alexa untuk menjadi model di sana tanpa bayaran, kau harus ke sana sebelum terlambat! Aku dengar dia akan melakukannya pagi ini."
Niall menggeleng-geleng, dia benar-benar masih tidak bisa mempercayai info yang baru ia dapatkan dari Lilly mengenai Alexa. Niall melirik ke arah Liam yang kini mengeraskan wajahnya sambil mengemudikan mobil, menuju gedung flat tempat Harry dan teman-temannya sering menghabiskan waktu secara diam-diam--setidaknya, itulah yang Lilly katakan.
Mobil berhenti tak lama kemudian di sebuah basement, dengan cepat dua pemuda itu melompat turun dan memasuki gedung, menaiki sebuh lift dan kembali berjalan mengitari lantai 4, mencari flat milik Harry dan kawan-kawannya.
Sesaat setelah menemukan pintu itu, keduanya segera mendobrak, tidak bisa menahan amarah yang sontak meluap-luap.
"Hei! Apa ini?!" seorang pemuda berkata, dia memiliki rambut pirang platinum dan nampak tengah menikmati satu batang rokok.
"Di mana Alexa?!" Liam bertanya sambil menendang tidak cukup pelan sebuah meja tempat rokok, gelas minuman dan bungkusan yang asing untuk Liam berserakan.
Dua pemuda yang tengah duduk di ruang itu tak segera menjawa, mereka saling menatap sebelum melemparkan tawa seolah Liam tengah membuat sebuah lelucon. Sontak, hal ini membuat Liam benar-benar kesal, ia hampir kembali menendang meja jika saja suara tapakan kaki yang terburu-buru tidak terdengar.
Liam menoleh dan menemukan beberapa orang berseragam polisi masuk dengan senjata di tangan mereka. Polisi itu mencondongkan pistol-pistol mereka pada dua pemuda itu yang sontak mengangkat tangan mereka dengan ketakutan.
Salah seorang polisi masuk ke ruangan lainnya, polisi itu kemudian diikuti oleh Niall dan Liam sedangkan beberapa polisi lain nampak menggeledah barang-barang di flat itu dan beberapa mengamankan dua orang pemuda tadi yang nampak benar-benar menakutkan.
Liam membuka dengan kasar salah satu pintu. Harry sudah ada di sana dengan camera dan sebuah tripod sedangkan Alexa sendiri terbaring tak sadarkan diri di atas kasur. Mendengar suara berisik, Harry yang tadinya sibuk mengatur posisi kamera sontak menoleh, matanya membulat saat menyadari Liam, Niall dan seorang polisi sudah memasuki ruanganny.
"Apa yang kalian lakukan di sini?!"
"Kau sudah terkepung, angkat tanganmu dan pergi ke depan!" kata polisi itu, tangannya mengacungkan pistol.
Bukannya ketakutan, Harry justru menendang perut polisi tersebut, membuat pistol di tangannya lantas terjatuh menimbulkan suara bedebam keras. Tidak terima, polisi itu balas memukul Harry dan baku hantam tak bisa lagi mereka hindari. Niall buru-buru mengambil pistol yang tadi terjatuh sedangkan Liam memukul keras punggung Harry dengan tangannya.
Mendengar suara ribut, beberapa polisi bergerak masuk dan mengacungkan pistolnya pada Harry. Merasa tak lagi berguna jika melawan, Harry mengangkat tangannya dengan napas tersenggal-senggal.
Selagi para polisi mengurus Harry dan kawan-kawannya serta mencari lebih banyak barang bukti, Niall dan Liam bergegas menghampiri Alexa yang mulai terbangun, terbukti dengan mata gadis itu yang mengerjap.
"A-apa yang terjadi di sini?" tanya Alexa sembari berusaha merubah posisinya menjadi duduk.
"Kau baik-baik saja?" tanya Liam, dia menatap intens adik tirinya itu, mencari apa ada luka di sana.
"Ya, hanya sedikit pusing, mungkin karena aku menegak sedikit minum kemarin malam. Kenapa kalian ada di sini? Dan kulihat ada juga polisi di sini."
Niall menghela napas. "Yang terpenting saat ini kau baik-baik saja, ceritanya sedikit panjang."
Alexa memandang keduanya aneh dan dalam hati membuat janji untuk menanyai detailnya kepada dua pemuda itu.
TBC
FEELNYA NGGAK DAPET YA? HUHUHUU :"( :"( :"( :"(
CERITANYA ANEH YA? MAKSA YA? :"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top