•Payne Sister•Another Bonus Chapter and FunFact

(Nah, karena waktu itu banyak yg komen like 'lha ni dua anak udh nikah, thor?' jadi kusimpulkan banyak yg bingung soal niall yg tiba2 nikah sama Alexa, so I decided to make this, ehe)

"🎶Because Im happy clap along if you feel like a room without the roof 🎶"

Suara nyaring milik Bree adalah satu-satunya suara yang terdengar dari ruangan kecil bernama tempat karaoke ini. Aku hanya memandang temanku itu dengan bosan dan melirik ke arah kekasihnya, George, yang nampak sama bosannya denganku dan lebih memilih di mana saja asalkan bukan di sini. Aku tidak bisa menyalahkan George karena yang benar saja! Aku harus mendengar suara nyaring Bree yang sangat tidak enak didengar dari sejak tiga puluh menit lalu dan parahnya, sejak tiga puluh menit lalu juga gadis itu terus menyanyikan lagu Happy seolah hanya ada lagu itu di dunia ini!

"Kapan ini selesai?" gumamku sambil menaruh kepala di atas pundak Niall.

Ini sudah setahun lebih sejak Niall kembali ke London juga sudah setahun lebih kami menjadi sepasang kekasih. Aku tidak menyangka, seseorang yang dulu kukira hanya menjadi guru gitarku kini menjadi kekasihku.

"Kenapa kita tidak pergi saja?"

Aku menggeleng. "Ini ulang tahunnya, Niall, aku tidak mau mengecewakan temanku yang satu ini."

"Baiklah."

Ini bukan kali pertama Niall mengatakan keinginannya untuk pulang atau pergi dari tempat ini. Sungguh, aku tidak mengerti ada apa dengan Niall, maksudku, oke aku tahu Niall kesal terhadap Bree karena gadis itu sempat menendang bokongnya saat dia baru kembali dari Irlandia, tapi apa harus sampai seperti ini?

Aku mengarungi dua jam waktuku terus menerus mendengar suara Bree menyanyikan lagu Happy, tapi beruntung di menit-menit terakhirnya Bree sempat menyanyikan lagu lain, Marry You dari Bruno Mars. Sepanjang menyanyikan lagu, temanku yang satu itu tak henti-hentinya memasang cengiran aneh yang membuatku mengerutkan kening.

Ada apa?

Kami kemudian pulang, aku ikut dengan mobil Niall untuk menuju ke rumahku. Perjalanan dari tempat karaoke menuju rumah hanya diisi oleh lagu-lagu milik Demi Lovato.

"Alexa," panggil Niall.

Aku menoleh ke arahnya. "Ada apa?"

"Will you marry me?"

Dan aku hanya bisa membulatkan mataku, bukan karena terkejut ia akhirnya melamarku, namun lebih ke karena, serius? Dia melamarku dengan seperti ini? Di sebuah mobil? Tanpa kata-kata romantis? Di tengah-tengah Demi Lovato menyanyikan Let It Go? Apa dia mencoba untuk membohongiku?

"Aku serius! Apa kau mau menikah bersamaku? Sebenarnya aku mau melemarmu lusa tapi Bree bilang aku harus melakukannya sekarang karena hari ini ulang tahunnya, aku tidak mengerti apa korelasi dari ulang tahunnya dan aku yang melamarmu, tapi dia bilang bahwa aku tidak perlu memberinya kado lagi karena ini kadoku untuknya, jadi kuturuti saja."

Tuhan! Kenapa kau harus mempertemukanku dengan pria oh-sangat-tidak-romantis ini?!

"Ya, aku mau," akhirnya aku menjawab sambil melihat ke luar jendela.

"Baiklah, aku akan bicara dengan Liam."

Sisa perjalanan hanya diisi oleh suara-suara Demi Lovato. Tidak ada teriakan 'Hore!' atau 'yes!' dan sejenisnya. Hanya hening.

Kurasa tidak ada laki-laki yang lebih tidak romantis dan lebih tidak aneh dari Niall.

[FUN FACT-I REALLY DON'T KNOW WHO WANT TO READ THIS, BUT I STILL WRITE THIS ANYWAY EHE]

1. Ini adalah buku pertama yang bisa aku selesaikan sampai tuntas tas tas.

Dulu, waktu aku masih aktif nulis di blog, aku cuma nulis oneshot, ficlet, drabble, flash fiction, vignette, aku nggak pernah nulis cerita bersambung, sempet sih dulu tapi ide stuck di tengah jalan jd cuma sempet nulis sampai 3 chapter doang. Jujur, aku speechless waktu sadar aku akhirnya bisa berkomitmen sama sebuah cerita bersambung sampai sejauh ini.

2. Aku hampir update tiap hari dulu

Aku nggak tahu kenapa. Mungkin waktu itu aku excited to the max sampai akhirnya update cerita ini terus hampir setiap hari

3. Ide rambut Alexa warna hijau datang dari guruku

jadi waktu itu aku masih kls 10, guru biologiku yang suka cerita tentang kehidupannya mulai cerita soal anaknya, dia bilang anaknya sempet cat rambut dan kalau nggak salah dia bilang gini ke anaknya, 'cat aja rambutmu jadi hijau biar dikira rumput sama kambing'

4. Im a Niam shipper

Jd alasan kenapa di sini Niall dan Liam pemeran utama cowoknya karena aku Niam shipper, makanya kalau bisa aku akan selipin bromance antara Niall-Liam ehe

5. Ada satu chara yang seharusnya muncul, nggak jadi dimunculin

Jadi ada satu chara, aku lupa namanya, tapi yg jelas chara ini seharusnya jadi temen Alexa yang nggak dianggep tmn lagi sama Alexa krn Alexa mikirnya si temennya ini berubah. Nah temennya Alexa ini seharusnya jd character baik di sini, dia yg seharusnya kasih tahu ke orang-orang kalau Lilly itu fake friend-nya Alexa dan Harry cuma manfaatin Alexa. Tapi setelah berbagai pertimbangan, aku hapus chara yg satu ini.

6. Versi asli dan versi revisi jauh berbeda

Seharusnya Harry bukan pengedar video porno, dia itu merkosa Alexa terus mau bunuh si Alexa atas permintaan si Lilly, tapi krn aku rasa bakal aneh kalau Harry tiba-tiba merkosa Alexa, akhirnya di bagian revisi ini aku ganti, biar nggak plot hole gitu :v

7. Tulisan ini seharusnya isinya slice of life, tentang seseorang yg menghadapi orang-orang disekelilingnya yang nggak menghargai apa yang dia lakukan, tapi nggak tahu kenapa ujung-ujungnya jadi gini, jauh dari planning awal

8. Tulisan ini dibuat karena kekesalanku terhadap penindasan yg masih marak terjadi di luar sana, dan fake friend. Aku korban fake friend dari sd dan aku nggak ngerti kenapa aku selalu terjebak fake friend. I hope I'll find my real friend like Alexa find Bree.

9. Seharusnya Cass anak baik-baik, nggak tahu kenapa ujung-ujungnya dia begitu

10. Keberadaan si anak jepang yg ambil dompetnya Bree itu terinspirasi dr novel Akiyoshi Rikako yang judulnya Girls in The Dark (di sana ada ceritanya orang Bulgaria yg ke Jepang buat nuntut ilmu, jadi di sini kuganti orang Jepang ke Inggris buat nuntut ilmu) dan dramkor The Queen's Classroom (I really love that drama, ehe) di bagian itu aku nggak berniat jelekin Jepang, I really love Japanese culture, mungkin Indonesia kulturnya lebih bagus, tapi kalau ditanya kultur luar mana yg kusuka, aku bakal bilang Jepang tanpa pikir panjang ehe

11. Payne Sister adalah FF 1D pertama yang kubuat

12. Seharusnya ini Horan Sister tapi karena aku melihat Liam sebagai sosok yg bijak aku akhirnya bikin Payne Sister

13. Karakter Alexa bisa dibilang terinspirasi dari karakter Marsha di FF 'Marsha and The Boys' yang bisa kalian temukan di wattpad (ada di reading listku yang 'f a v o r i t e  f a n f i c t i o n'. I really love that FF, btw (sengaja nggak tag penulisnya karena malu)

14. Seharusnya ada 5/4 1D di sini tp krn aku nggak butuh chara lagi, jadinya nggak jadi .-.

15. Royal Academy terinspirasi dari judul cerita wulanfadi. Aku payah kalau disuruh bikin nama sebuah tempat jadi pake itu ehe. Maaf ya ><

16. Payne Sister berasal dari kepayahanku dalam bikin judul plus aku mau jebak pembaca, biar mereka mikir kalau ini ceritanya tentanh bro complex atau sis complex padahap ini jauh dari itu. (Niatnya bikin plot twist gitu, tp nggak wkwk)

Hmm ... apalagi ya? Itu doang kayaknya. Ehe.

Terima kasih sudah membaca cerita ini, memberi vote, memberi komentar, memasukkan cerita ini ke reading list. Ini bener-bener berarti buat aku. Maaf jarang bales komen, ketahuilah, aku bingung balesnya gimana .-. Terima kasih udah dukung aku.

Eheheh.

Makasih banyak. Makasih. Makasih. Maksih.

Kalau ada waktu bisa cek FF aku yg lain ehe.

Bye~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top