Already Gone
Grey duduk seraya menyandarkan punggungnya yang rapuh ke sandaran sofa. Bermanja senyaman mungkin di sana seperti yang biasa Sarah lakukan setiap sore. Ia tahu betul bagaimana memposisikan diri seperti yang gadis itu lakukan. Bantal kecil yang sengaja Sarah letakkan di atas sofa menambah kenyamanan posisi duduknya.
Jendela yang terbentang di depannya terbuka lebar dan menampilkan sebuah pemandangan hujan. Tak begitu deras. Hanya saja langit yang berwarna abu-abu pucat menandakan bahwa hujan akan bertahan sedikit lebih lama. Tanpa petir maupun kilat.
Sarah selalu seperti ini setiap sore saat menunggunya pulang. Gadis itu akan mengarahkan matanya keluar jendela dan meratapi kesukaannya pada hujan. Entah apa yang membuatnya betah berlama-lama menatap hujan.
Sarah dan segenap kepolosannya kerap singgah di kepala Grey. Gadis itu berhasil mengacaukan hidupnya setelah ia memutuskan untuk pergi dan tak kembali lagi.
Kenapa?
Satu pertanyaan yang tak pernah bisa ia temukan jawabannya. Dulu, ia pernah tak menganggap kehadiran Sarah. Gadis itu berada begitu dekat dengannya, tapi, Grey malah melarikan hatinya sejauh mungkin. Terbang bersama angin dan enggan untuk hinggap di hati Sarah. Padahal gadis itu selalu ada di sisinya. Ia memberikan segala yang ia punya, hati dan cintanya. Tapi, Grey selalu mengingkarinya. Ia terlalu takut untuk mengenal hati gadis itu. Karena Sarah tidak sesempurna gadis impiannya.
Tetapi, penyesalan tetaplah sebuah penyesalan. Ratapan, rasa bersalah, bahkan doa sekalipun tetap tak bisa mengubah takdir. Takdir jua yang merenggut hidup Sarah. Gadis itu harus berpulang dan beristirahat di tempat yang seharusnya, di sisi Tuhan.
Meski Tuhan pernah memberikan dua kali keajaiban bernama kesempatan bagi Grey, tapi, kali ini Tuhan benar-benar mengambil Sarah. Sebuah kecelakaan pesawat telah membuat gadis itu harus kehilangan nyawa. Meninggalkan semua kenangan yang pernah ia ciptakan untuk Grey.
Sarah. Sebuah nama yang akan dikenang Grey selamanya. Sampai kapanpun meski penantiannya hampa belaka. Gadis itu tak akan pernah kembali. Sekalipun Grey yang memintanya. Sekalipun penyesalan di hatinya meluap ruah tak bersisa. Ia tak akan pernah kembali. Selamanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top