iii. rutinitas pagi

Hari Jumat.

Cukup satu kata yang membuat pasutri penghuni rumah merasakan senam jantung di pagi hari.

Hari Jumat artinya giliran pasangan RioZia yang mendapat jatah memasak sarapan untuk seisi rumah. Sesi adu mulut antara Rio dan Vezia benar-benar membuat jantung pasangan JyuMina serta SamaRain berkerja keras.

Kini mereka sedang duduk bersama suami masing-masing di sofa. Empat pasang mata terarah pada dapur, tempat dimana perang mungkin saja terjadi setelah ini karena pasangan RioZia sudah berada di sana.

"Io, pokoknya gamau tahu, aku yang masak."

"Tidak, harusnya kau beristirahat saja, biarkan aku yang memasak."

"Enggak, Io lebih baik duduk diem aja sama yang lainnya, aku yang masak."

"Tidak mau."

"Io!"

Dua pasutri lain masih memantau.

"Oppa, kalau Rio menang, hari ini kita puasa saja ya? Hitung-hitung diet," ucap Mina mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Tak mau kalah, Rain juga memutar otak, mencari alasan supaya mereka bisa kabur nantinya kalau keadaan memaksa.

"Samatoki, bagaimana kalau kita makan di luar saja? Aku curiga dengan hasil pertikaian mereka."

Vezia dapat mendengar obrolan keduanya walau mereka berbisik. Dia berdecak, melipat tangannya dan memandang kesal suaminya.

"Aku yang masak," ucapnya memberi penekanan pada setiap kata.

Rio balik menjawab, "Tidak, aku yang memasak sarapannya."

"Aku!"

"Aku."

Vezia tersulut emosi.

Dari ruang tamu, dua pasangan lainnya bisa merasakan atmosfer di sekitar mereka mulai meninggi, menandakan akan adanya perang setelah ini.

Mulai panas saudara-saudara.

"Uhh, kalau begitu kita janken saja! Yang menang akan memasak, yang kalah boleh membantu memasak!"

Suara Vezia yang mengudara memacu keheningan sesaat, menyisakan jantung yang berdegup semakin kencang.

"Baiklah."

Vezia tersenyum senang. Oh tenang saja, dia cukup yakin akan keberuntungan yang melekat pada dirinya. Kalau hanya menyangkut batu-gunting-kertas saja, itu perkara mudah baginya.

"Sekali saja ya? Nanti kalau lama-lama kita malah enggak jadi makan."

Rio mengangguk. Keduanya kemudian berhadap-hadapan, mengambil posisi siapa untuk melakukan pertaruhan.

"Jan, ken, pon!"

SamaRain dan JyuMina perlahan membuka mata mereka yang tadinya tertutup, mulai mengintip hasil dari perang sengit pasangan RioZia.

Vezia mengeluarkan kertas dan Rio mengeluarkan batu.

Seketika serentak terdengar helaan napas lega.

"Yess, aku menang~!" Vezia tersenyum lebar tanda bangga. Perempuan itu kemudian melempar melempar tanda peace kepada dua pasangan lain yang telah menanti-nanti dirinya untuk menang—sekaligus sebagai peringatan agar tidak berani-beraninya meninggalkan rumah selagi mereka memasak.

"Oke, kalau begitu ayo kita mulai masaknya~"

Vezia berjalan riang menuju lemari pendingin, membukanya lebar-lebar untuk melihat bahan apa saja yang bisa ditemukannya di dalam sana.

"Hmm, karena bahan-bahan yang tersedia cocok dan bumbu pun ada, kita masak kare saja, ya?" Vezia mengusulkan pendapatnya pada Rio.

Rio mengiyakan. Dia lalu membantu istrinya mengeluarkan kentang, wortel, serta bahan-bahan lainnya dari dalam kulkas untuk dicuci dan dibersihkan. Sesudahnya, Rio menyerahkan bahan-bahan tersebut kepada Vezia agar bisa dipotong-potong.

Iris biru Rio mengikuti pergerakan tangan Vezia. Sang wanita yang biasanya nampak kekanak-kanakan tersebut entah mengapa rasanya berubah menjadi wanita dewasa sekarang. Jari-jari lentiknya sungguh lihai dalam bergerak dan memainkan pisau dalam genggaman. Sudah biasa Rio memperhatikan istrinya dikala memasak, namun kesan dewasa yang ditinggalkan Vezia terus memikat sang lelaki.

Diam lama memperhatikan, Rio jadi mengingat sesuatu. "Ah, sebenarnya tadi pagi aku sudah berburu di hutan untuk mencari bahan sarapan hari ini."

Rio lalu menyodorkan bahan-bahan yang telah didapatnya dari berburu. Vezia sempat ragu sesaat ketika mendengar kata bahan keluar dari mulut suaminya itu, dia memberanikan diri menoleh dan menengok demi melihat bahan apa saja yang disarankan oleh Rio.

Daging kodok, daging tikus, dan berbagai jamur yang diyakini Vezia sebagai jamur yang tidak layak dikonsumsi-alias beracun.

Wanita itu bungkam.

"ENGGAK BOLEH MASAK KARE PAKE BAHAN BEGINIAN ANJ—RIO!"

Vezia tersulut emosi (2).

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top