Break Fast Creeperpasta

Partner ProjectWilliam_Most dan Hanfalis
Code Warna Ring: Nomor 9
Genre: Action
Periode: September 2024

🍀🍀☘️

Part 1 ditulis oleh: William_Most

Sebuah ember logam dibawa dengan digenggam tangan mungil, air isinya berguncang seiring pembawa melalui jalan setapak di pinggir sungai, menaiki undakan demi undakan, menuruni lereng, tampak ikan oranye bergaris putih di dalam ember berenang-renang panik. Begitu sampai pada depan bangunan kecil, ember itu berhenti bergejolak, pembawa melihat tampilan pada layar tabung yang menampilkan tayangan dari jarak jauh, "Inilah pahlawan kita semua, D'yolas D., yang telah mengalahkan Ender Dragon dan Wither berulang kali, serta membangun 5 beacon di wilayah kita sehingga kita semua bisa menyelesaikan tugas dengan cepat! Hore untuk pahlawan D'yolas D.! Hore untuk pahlawan D'yolas D.! Hore! Hore!" Saat itu, seekor makhluk hijau dengan kepala menggelembung berwajah jelek, berjalan tanpa suara masuk ke bangunan, tubuhnya berkedip-kedip, ember bisa melihat kehancuran sesaat ledakan tercipta, blok demi blok hancur, terbentuk lubang menganga, seluruh penghuni tewas terkena letupan, ember melayang-layang di udara lepas.

Saat diciptakan pertama kali, apa yang dipikirkan oleh setiap makhluk? Apa keinginan mereka, tujuan mereka, bagaimana mereka akan menjalani kehidupan, dan ingin seperti apa akhir hidupnya? Tidak ada satu pun yang bisa menentukan, karena semuanya sudah tertulis bahkan sebelum mereka lahir. Walaupun demikian, Creeper menginginkan satu hal: sebuah permintaan yang diajukan kepada Sang Pencipta, makhluk mungil berwujud seperti bakteriofag itu berseru dengan riang, "Aku ingin dikelilingi dengan kemeriahan dan kesenangan, aku mau mereka di sekitarku merasa seru akan kehadiranku! Tolong jadikan aku seperti itu!" Maka, Creeper diberkahi dengan kemampuan untuk meledakkan diri, sebagai satu-satunya sumber bubuk mesiu. Dia sering muncul dalam kelompok, dengan ledakan beruntun menyelinap diam-diam di belakang pemain, merasa senang. Creeper menjadi senang, seru. Kemeriahan sangat disukainya. Akan tetapi, para pemain sebaliknya, mereka marah dan mengutuk, mengatai dengan sumpah serapah, menyiapkan segala senjata untuk membasminya, menutupi kegelapan dengan obor guna mencegahnya lahir. Lagi pula, apa salah Creeper? Dia hanya ingin memeriahkan suasana. Maka, terjadi perseteruan antara kedua belah pihak bahwa pemain ingin dia musnah sedangkan Creeper berkukuh hendak hidup.

Dari sekian banyak Creeper yang memperjuangkan haknya, adalah Kriperwati, yang baru saja lulus sebagai syarat induk petelur, maksudnya akan mengandung banyak calon dan merawatnya sekaligus mengajari sebelum terjun ke Overworld. Kriperwati memiliki kepribadian yang mandiri dan pekerja keras, dia menyelesaikan banyak tugas dalam satu waktu dan suka mengerjakan hal bermanfaat di waktu luang. Berkat itu, dia lulus menjadi petelur terbaik serta mendapatkan gelar S3 Creeper Ph.D., mendaftar pula sebagai politikus yang menentang segala bentuk pelanggaran hak asasi Creeper, melakukan negoisasi dengan banyak pemain, negosiator yang netral dan menguntungkan kedua belah pihak, di antara itu yang paling menarik adalah perundingannya dengan pahlawan paling terkenal, D'yolas D., yang disaksikan banyak orang. "Apa yang diinginkan monster paling menjijikkan di Overworld dari pemain?" olok mereka, tetapi D'yolas D. menghargai lawan bicara dengan tidak menjatuhkan martabatnya, karena semua makhluk itu sama di mata Sang Pencipta, mereka memiliki harga diri. "Sebutkan satu tujuan yang Anda inginkan, Tuan Kriperwati," tanyanya, tetapi lebih terkesan menitah. "Saya ingin agar kita berdamai, mari hentikan peperangan ini, kami akan mengajukan hal tabu kepada Sang Pencipta, syaratnya tolong hentikan semua perselisihan ini! Tolonglah!" jawab Kriperwati berkukuh. "Hal tabu? Apakah itu?"

"Kami akan menghilangkan bubuk mesiu di diri kami."

Sontak segenap saksi tergemap tak percaya. Mereka saling buka mulut menanggapi ucapannya, ada yang heran, tetapi tak sedikit yang marah, lagi pula Creeper di mata pemain hanyalah alat, penghasil bubuk mesiu. Jika dihilangkan, di mana bisa didapatnya? "Apakah perkataan Anda bisa dipegang?" Tentu saja, Kriperwati tidak akan menarik kembali apa yang telah dia teguh hati, dia akan terus memperjuangkan sampai akhir, hingga saksi bahkan pihak seberang dibuat terkesima.

Negosiasi itu berakhir pada persetujuan.

Kini kedua belah pihak berdamai. Creeper dengan kemeriahan tanpa melukai pemain. Pemain dengan ketenangan dan tidak marah lagi. Sumber bubuk mesiu masih diperdebatkan, tetapi tidak ada yang mempermasalahkan asalkan masih ada Witch. Kriperwati sangat bahagia, tujuan hidupnya tercapai, kini dia tinggal di gubuk kecil dalam hutan, kehidupan nan damai bersama bayi-bayi Creeper di keranjang kecil. Mereka akan hidup bahagia selamanya. Suatu hari saat Kriperwati berdandan pagi sekali membawa tas dia berpamitan kepada bayi-bayi di ranjang akan ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-harinya. Kriperwati di jalan, bertemu pemain yang terhuyung dan tampak kesusahan. Nyawanya tinggal sedikit, ember air di genggaman. Dia menggumamkan tantrum. Sembari melangkah sempoyongan seakan kelaparan akan suatu hal, akan hal kepahlawanan, tidak terwujud, payah. Ini semua salah Creeper. Dia meledakkan rumahnya. Membunuh keluarganya. Meledakkan teman-temannya. Ini semua salah Creeper. Kriperwati kebingungan harus mengapakannya. Dia ditebas oleh pedang. Pemain itu menemukan gubuk kecilnya, memukul satu per satu bayi hingga menjadi bubur.

☘️☘️☘️

Part 2 ditulis oleh: Hanfalis

Menjadi satu-satunya dari bagian keluarga yang telah terbunuh itu sungguh menyakitkan baginya. Rasa dendam serta amarah tak terbendung itu bahkan terlihat sekarang di balik sorot tajam matanya.

Dengan sebuah alat peledak dan sebilah pisau dalam genggamannya, sang kriperwan hendak kembali mengambil jati dirinya. Semua yang akan ia lakukan ke depannya bukan hanya untuk memenuhi dendamnya semata.

Akan tetapi untuk menebus segala apa yang telah dilakukan oleh kekasihnya. Mengingatkannya pada masa di mana kekasihnya itu adalah seseorang yang dihormati oleh bangsanya sendiri.

Menjadi pendamping dari sosok hebat seperti itu tentu membanggakan, akan tetapi di sisi lain juga menjadi sebuah beban yang akan selalu membayangi dirinya untuk menjadi lebih baik.

Maka dari itu ia akan memutuskan dan menghilangkan usaha yang pernah dilakukan untuk kekasihnya dahulu. Seraya mengembalikan jati diri seorang creeper yang memang harusnya penuh ledakan dan keseruan tiap berkumpul satu sama lain.

Sama seperti apa yang dilakukan oleh seseorang itu. Seseorang yang sekarang telah menjadi kepala desa dari sebuah desa yang sangat anti dengan bangsa creeper, padahal kaum yang dihindari mereka itu tidak berbahaya sama sekali berkat anugerah dan usaha yang murni.

"Tapi, apa? Semuanya jadi sia-sia jika kalian tetap saja membenciku dan yang lainnya." Maka dengan itu Kriperwan turun dari lembah ke lereng, berjalan sambil menyeret kakinya yang agak cacat itu untuk cepat menembus kedinginan malam.

Membalaskan tiap tangis serta darah yang ia lihat kala itu. Hari pembantaian keluarganya hingga menjadi bubur yang tak dapat diulang kembali harus ia balaskan malam itu juga.

Mata dengan mata maka darah pun dengan darah. Dari rumah ke rumah ia menempelkan satu dinamit yang akan menghancurkan bangunan itu. Jika ada dari seorang penduduk yang keluar dari rumahnya atau terlihat berkeliaran di luar sana, Kriperwan tak segan-segan untuk menusuk batang leher itu dengan bilah tajamnya.

Seolah bagian dari rencananya hampir selesai ia mengetuk pintu dari rumah paling besar di desa itu. Di bagian dindingnya juga terdapat banyak bingkai dengan pajangan ember ikan oranye bergaris putih yang dapat dikenali olehnya.

Ini adalah kediaman dari seseorang yang harus memenuhi tiap dendam serta ambisinya, Kriperwan pun menunggu untuk siapa pun yang akan membuka pintu ini.

Saat suara ceklek itu terdengar dia menatapnya bingung, bahkan hampir menganga ketika menyadari bahwa ada kaum yang sangat dihindari olehnya berada tepat di hadapannya. Sebelum berteriak pula benda dingin nan tajam itu sudah menghabisi tiap bar darah yang ia miliki.

"Bukan kau yang kucari." Kriperwan masuk dan meninggalkan seseorang tak dikenali itu, ia harus mencarinya. Mungkin saja orang itu sedang tidur di kamar atau bersembunyi di ruangan lain di rumah ini.

Kriperwan akan membunuhnya dan menghancurkan jejaknya sampai tak tersisa. "Agh, di sana kamu," ringisnya ketika mendapati pukulan lain dari belakangnya yang langsung membuat bar darahnya menjadi setengah.

Namun, ia tak peduli ia memandang orang yang telah menjadi pembunuh keluarganya itu dengan tajam. Lalu sedetik kemudian, tepat ketika pedang yang akan menghunusnya Kriperwan mendekat, memeluk orang itu.

Lalu menggesek batuan yang ada ditangannya hingga menciptakan percikan api yang langsung menyambar sumbu dinamit di tubuhnya dan hanya tinggal untuk meledak.

"Sialan!" Dia mendecih, namuns semuanya sudah terlambat sekarang. Peledak itu sudah melalukan tugasnya dengan baik.

Benda itu memborbadir seluruh desa tanpa ampun, meluluh lantahkan tiap kehidupan serta usaha yang telah diciptakan oleh makhluk disekitarnya.

Namun, siapa peduli? Dendam serta ambisi Kriperwan telah terpenuhi dan itu semua sudah cukup. Ia akan tenang dan terbang ke surga untuk melihat kekasihnya atau menghukum orang itu jika mereka bertemu di neraka sana.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top