29. Hangat
Rindu memeluk Cinta.
Gemas dengan adik kembarnya itu.
"Enggak bisa tidur?" Cinta mengangguk, kali ini balas memeluk Rindu.
Mereka berpelukan
erat. Memunggungiku.
"Aku tidur di kasurmu, ya?"
Lagi-lagi Cinta mengangguk.
"Kamu kepikiran yang tadi?"
"Kak Rindu, enggak?"
Rindu tertawa, "Enggak lah. Nggak usah dipikirin. Kita fokus sekolah aja yang bener. Omongan Berto dan Berty enggak usah dimasukin hati. Mereka memang suka resek."
Cinta mencium pipi Rindu.
"Terima kasih, Kak. Tapi sepertinya kamu harus balik ke kasurmu, deh. Sempit."
Mereka tergelak, Rindu kembali ke ranjangnya.
Dan Cinta terlelap sambil memelukku, erat. Tak peduli aroma liurnya membekas di tubuhku. Membentuk pulau.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top