21. Begadang

Kopral tak lengkap tanpaku.

Meski aku tak seputih susu, tapi banyak yang mencintaiku.

Salah satunya Patra, si botak yang gemar bercumbu denganku.

Matanya akan berbinar, meski bukan janji manis yang kutawarkan.

Aroma tubuhku membuatnya kembali bersemangat, terlebih tengah malam.

Patra kembali menulis protes di lembaran kertas.

Aku menunggu dia menghabisiku.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top