2. Tendangan Bebas
"Sudah kubilang jangan sekarang."
Lelaki berkepala plontos merangsek, menarik lelaki berambut cepak menjauh dari jalan. Melewatiku yang mematung.
"Ah, setan! Terlalu sering bohong kau!"
Si botak menjitak, si cepak mengaduh.
"Mana? Berikan sekarang barangnya!"
Mereka berdiri di antara tembok menjulang, tak bercela, berjejal menutup ruang. Kaki-kaki menginjak kubangan air sisa hujan.
Si cepak merogoh saku celana, menarik kain pelapis dalam.
"Nih, lihat! Nggak ada, kan?"
Emosi, si botak menendang batu di bawah sepatu.
Batu melompat, menghantam tubuhku.
Kerontang!
Aku terlempar.
Menjauh.
Keluar.
Ke sudut yang terjamah matahari.
Tepi jalan.
Ah, akhirnya aku bebas.
Peduli setan dengan mereka di sana.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top