4

Enam tahun kemudian...

"Nice Block Tsukishima!"

Tsukishima mengelap keringat yang mengalir dari pelipisnya. Membalas Hi-5 dari Nishinoya dengan ogah-ogaha. Dia sudah lelah tapi senpainya ini masih saja penuh energi, latihan kali ini lebih berat dari biasanya karena mereka dikalahkan di interhigh dan mereka akan balas dendam di pertandingan musim semi nanti.

Suasana gym sangat ramai seperti biasanya, membuat pening kepala, tapi Tsukishima mulai terbiasa. Ditambah kedua murid kelas satu yang memiliki serangan aneh, Kageyama dan Hinata.

"GUE BILANG BOGEL, LU JANGAN KAYAK BEGITU! HARUSNYA BEGINI!"

"KENAPA GUE GAK BOLEH BEGINI? KENAPA GW HARUS BEGITU?!"

"YA KARENA EMANG BEGITU CARANYA!!"

"IYA TAPI BEGINI JUGA BISA! GAK HARUS BEGITU!" Apalah begini begitu yang mereka bicarakan, tidak ada yang paham bahasa hutan//eh salah.

"Kalian ini.... Berisik banget!" Suga mulai marah, ia berinisiatif untuk menegur anak-anak pungutnya dari pada mereka terkena amarah dari kapten klub Sawamura Daichi. Daichi memang terlihat kalem tapi kalau sudah marah lebih seram dari beruang lapar.

Meski begitu tetap saja duo rusuh itu tetap tidak jera.

"KALIAN BERISIK, SANA LARI KELILING SEKOLAH 5 KALI!" Mendengar titah dari sang Sugamama. Kageyama dan Hinata langsung ngibrit lari dari gym. Menjauhi amarah bunda jadi-jadiannya.

"Ha... Dasar orang-orang bodoh..." Desah Tsukishima capek.
.
.
.

Di depan gerbang SMA Karasuno banyak siswa lalu lalang. Ini belum terlalu sore, jadi masih banyak siswa yang melakukan kegiatan klub. Dengan gugup gadis itu— Yamaguchi Tadashi— mengintip dari balik gerbang menampilkan manik hijau cerahnya yang meniti halaman sekolah mencari eksistensi orang yang bisa membantunya.

'Uwaa... Sekolah ini.... Biasa banget!' Pikirnya saat melihat pemandangan SMA Karasuno.

'Hmm aku mau nanya ke siswa disini tapi aku takut! Aku harus gimana?! Apa aku cari sendiri aja? Tapi kalau gak tau jalan terus aku malah nyasar kan gak lucu!!' Ia menengok ke kanan dan kiri, mencari orang yang mau membantunya. Sampai atensinya tertuju pada dua orang yang gelud sambil berlari.

Yamaguchi fokus pada tulisan dibaju mereka.

'Karasuno... Volley Ball Club?!'

"Gara-gara lu gue kena imbas! Dasar Bakageyama."

"Brisik Bogel, ini juga salah lu. Diem mingkem aja." Ternyata dua orang rusuh itu adalah Kageyama dan Hinata, kedua pemuda itu tampak tak bosan-bosannya berkelahi dimanapun kapapun, meski begitu mereka terlihat cukup akrab.

Hinata melirik pada gerbang sekolah, ia melihat seorang gadis sedang celingukan sesekali melihat mereka berdua. "Woi Kags liat dah!"

"Paan seh?!"

"Itu cewek mana? Kok aku belom pernah liat ya? Anak sini?"

"Kayaknya bukan, udah lima putaran nih, balik yok."

"Bentaran keknya dia pengen manggil kita deh," Hinata menarik baju Kageyama menuju cewek yang mereka bicarakan. "Yuk kesana,"

"Loh masa aku juga?!"

"Anoo... Permisi!"

"Hwaa!! Iya, ma-maaf aku aku menganggu kegiatan lari kalian?!" Yamaguchi bicara spontan, ia terkejut dengan kedatangan KageHina.

"Ah tidak juga kami sudah selesai, kau bukan anak Karasuno 'kan? Aku Hinata Shoyo,"

"Kageyama Tobio," Yamaguchi keluar dari persembunyiannya dibalik gerbang. Penampilannya sangat manis dengan sweter cream dan rok selutut coklat tua. Rambutnya yang panjang diikat sedikit kebelakang dipermanis dengan jepitan.

(Bayangin aja ada frecklesnya sama kulitnya lebih gelap, saya bikin di picrew, jadi ini bukan gambar saya)

"Ah... Namaku Yamaguchi Tadashi, ak-aku bukan siswa Karasuno memang... Tapi semester nanti aku akan masuk ke sini," ujarnya memberikan senyum kecil pada mereka berdua.

"Oooh! Kau akan menjadi anak baru!" Seru Hinata semangat.

"Semoga betah," ucap Kageyama pelit kalimat.

"Nee Yamaguchi-san! Apa kau kesini untuk melihat sekolah kami? Kami bisa mengantarmu!"

"Kita ada latihan voli bogel! Jadi gak bisa!" Kageyama menggetok kepala oren milik Hinata sampai empunya merintih. Yamaguchi hanya bersweatdrop melihat interaksi keduanya.

"Eh... Tidak... Hinata-kun—"

"Hinata saja tidak apa-apa," Memberikan senyum andalannya, yang secerah dan sehangat matahari sampai Yamaguchi silau dibuatnya.

"Hinata dan Kageyama... Kalian anak klub Voli...'kan?" Tanya Yamaguchi.

"Ooh! Kok tau? Cenayang ya?!"

"B-bukan! Dari kaos kalian itu,"

"Ohh gitu, iya memang! Ada apa Yamaguchi-san? Jangan-jangan kau mau bergabung dengan kami? Sebagai menejer?"

"Ah.. Soal itu sepertinya... Akan kupikirkan nanti...ehehe," Yamaguchi menggaruk pipinya yang tak gatal. Hinata dan Kageyama baru sadar jika Yamaguchi memiliki kulit eksotis dengan freckles yang mempermanis wajahnya. Kalau dilihat-lihat Yamaguchi memang tergolong goodlooking.

'Uwaa... Wajahnya sangat manis! Tapi juga cantik'

'Yamaguchi-san sangat cantik, eh apasih pikiranku!'

Mereka bercakap sebentar, Yamaguchi berkata untuk sekarang ia mau melihat kegiatan klub voli mereka. Tentu saja Hinata dan Kageyama semangat tentang hal itu mereka membawa Yamaguchi ke gym.

Suasana gym masih ramai, tapi tidak seramai tadi. Duo rusuh sudah kembali dan keramaian pun akan kembali pula.

"MAAF LAMA"

"KALIAN LAMA!" Bentak Suga, kenapa pula Suga dari tadi bawaannya marah-marah terus? Apakah dia sedang lapar?

"Yamaguchi-san mau masuk?" Tanya Kageyama pada Yamaguchi, Yamaguchi menggeleng. Mengatakan bahwa ia mau diluar saja melihat dari pintu masuk.

"Siapa yang kalian bawa?" Tanya Ennoshita pada duo rusuh, ketika melihat ada seseorang dibalik badan mereka. "Cewek ya?"

"Oi, oi, oi, oi.... Anak kelas 1, sopankah begitu membawa cewek ke gym disaat latihan masih berlangsung??" Ini Tanaka yang botak itu. Dan anteknya Noya.

"Su-sudah kuduga... Sebaiknya aku pulang saja.. Ya? Maaf menggangu!" Yamaguchi baru saja ingin ngibrit tapi Kiyoko bersama dengan Yachi menghentikannya.

"Hei tidak apa-apa, maaf mereka memang suka begitu," Kiyoko menenangkannya.

"Ah... T-terimakasih.."

Tsukishima yang lagi duduk beristirahat dengan Asahi sedikit penasaran dengan keributan depan pintu. Tapi enggan berdiri, jadi ia memilih menolehkan kepala saja. Matanya sedikit memicing kala ia melihat jambul hijau yang sangat familiar mencuat dari balik kerumunan orang, ia memutuskan untuk mengelap kacamatanya, siapa tau salah liat.

Terlalu kangen sampe salah liat//heh.

"Lalu siapa namamu?" Tanya Kiyoko.

"Ah..Yamaguchi Tadashi,"

Brussh!!

Tsukishima menyemburkan minuman yang tengah ia minum, terkaget setengah hidup Asahi yang disampingnya hampir saja terkena semburan, beruntung ia langsung menunduk.

"Tsukishima kamu ini ngapain...." Asahi hanya bisa elus dada. Tapi diacuhkan oleh Tsukishima, ia malah bangkit berdiri dengan mata membola. Ia menghampiri kerumunan, benar saja itu Yamaguchi Tadashi, tetangga sekakigus teman masa kecilnya.

"Kenapa kamu disini?!"

"Tsukki!" Yamaguchi berbinar, yang lain cengo. "Ehehe... Sebenernya..."

"Sini bentar, maaf kapten aku izin dulu!" Tsukishima menggandeng tangan Yamaguchi keluar gym, membawanya ke belakang.

"Tsukishima... Dia siapanya Tsukishima?!" Hinata menarik kerah baju Kageyama menuntut jawaban.

"Mana kutahu bogel! Sesek oi!!"

"Masa sih pacarnya? Pacarnya Tsukishima... Tsukishima yang lebih asin dari gudang garam?!"

"Sialan Tsukishima!! Bisa-bisanya punya pacar lebih dulu dari senpainya!!" Tanaka dan Noya tidak terima.

"Kupikir Tsukishima-kun bukan orang yang minat berpacaran..." Yachi memasang pose berpikir. "Tapi anak tadi manis sekali sih... Wajar saja kalau Tsukishima-kun kepincut."

"Aku ingin tahu, aku mau ngintip, kalian lanjutkan latihannya!" Kiyoko menyuruh semuanya melanjutkan latihan sementara ia sendiri mengintip.

Kita lihat yang lagi berduaan.

"Ngapain kamu disini Yama..? Dan kenapa kau bereng Hinata dan Kageyama?!"

"Ehehe tadinya aku cuma mau lihat kamu latihan saja sih Tsukki, tapi karena gak tau dimana jadi aku minta tolong mereka, aku pernah liat jersey hitam itu dikamarmu soalnya, jadi kupikir mereka satu klub denganmu."

"Cuma mau liha— huf.. Apapunlah" Tsukishima menutupi wajahnya yang memerah malu, demi apa Yamaguchi datang hanya untuk melihatnya.

"Pardon moi Tsukki, Est-ce que je vous dérange?" (Maafkan aku Tsukki, apa aku mengganggumu?)

"Tidak, tidak sama sekali, ne t'en fais pas(jangan khawatir). Aku malah senang..." Jawab Tsukishima melirihkan bagian akhir.

"Eh, apa Tsukki? Aku tidak dengar yang terakhir,"

"G-ga ada apa-apa," Tsukishima menggelang cepat, begitulah tuan Tsukishima Kei ini memang Tsundere akut.

Sementara itu Kiyoko yang menguping menukikkan alisnya, 'apa yang mereka bicara kan?!'

:)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top