─̸᰷᰷─¹

Biarpun hanya sekedar pesawat kertas
Berikan dia kesempatan untuk terus terbang hingga akhir

Banyak hal yang di dunia ini yang tak semua orang tahu
Dan banyak orang pula yang terus mengejar hal yang kini telah tahu

Lantas kenapa? Pemuda ini hanya terduduk dibawah pohon Jacaranda bersama rekan seperjuangannya

Dua.

Dua tahun menunggu ketidakpastian dari sang gadis
Ia berharap gadis tersebut takkan pernah mendapatkan hal yang sadis

Bunga dari pohon tersebut jatuh di atas kepala
Tak tertulis dalam sejarah namun dikatakan oleh seseorang

"Jikalau bunga dari pohon Jacaranda jatuh di kepalamu maka akan ada suatu keberuntungan"

Pemuda tersebut kembali melihat pada pesawat kertas tersebut, ia seperti merasakan akan ada yang datang kembali

Tepat sasaran, seseorang yang sudah ia tunggu dua tahun lamanya kembali
Membawa ke dalam pelukan yang sama dengan rasa rindu kembali

Pelukan yang indah juga hangat, biarlah isi pesawat kertas tersebut menjadi benda yang mengikatkan kedua manusia ini

Kelopak pohon ungu tersebut turun menghiasi momen tersebut
Biarlah pesawat kertas tersebut menjadi bukti sesaat

"Kenapa kau tak bilang jika kau akan kembali?"

"Apa salah jikalau ku beri kejutan?"

"Emm.. Terserah."

"Ahahaha, kau lucu seperti biasa jika bersamaku. Benar Lancelot, Cecilia?"

"Lot! Lot!"

"Lii lii"

-

"Menurutmu, apa makna dari pesawat kertas?"

"Ha?"


-

Pada sadarnya, kita mempunyai mimpi sejak kecil. Entah itu dari apa yang kita lihat atau sebagainya.

Kala mimpi tersebut akan terbang tinggi terbawa oleh angin dan jatuh ditempat yang telah ditentukan angin itu berakhir

Pula semua hal akan terasa hambar jikalau sudah jatuh, bak mimpi yang gagal tersebut berpendam di balik lipatan kertas

"Baiklah, aku tak menyangka kau berteman dengan si ksatria baru itu"

"Ya, tanpa tersadar semuanya telah terjadi bukan"

"Ya ya! Cuman sayang sekali. Dalam pandangan ku dia seperti hanya fokus pada suatu tujuan dan terus melaju dan tak memikirkan akibatnya, ya.."

"Entahlah [Name], dia juga kadang agak blak-blakan"

"Sudah ku duga, meski sudah jadi ksatria bukan berarti segalanya telah usai. Waktunya memulai ditingkat selanjutnya. Oh ya! Perjanjian yang dengan ibu tirimu itu ditunda 1 tahun bukan?"

"Ya, katanya dia seperti melihat mendiang ayahku"

"Ya.. Bisa dimengerti— oh! Kita sepertinya harus lari dari sekelompok orang disana"

Saat mereka menoleh kearah mana jari itu menunjuk, sekelompok orang sudah siap menerjang kepada mereka

"Nona [Name]!"

"Ayo lari bestie"

"Ah— jangan asal tarik tanganku!"

-

Hari berganti, dan pada hari ini adalah hari dimana [Name] bertemen dengan para teman Louis yang lainnya

"Halo? Aku [Name], ya.. Kupikir kalian sudah kenal diriku di beberapa surat kabar dan majalah"

"Halo juga! Aku Sir Joke! Aku merupakan salah satu penggemar beratmu! Apa boleh kuminta tanda tanganmu?"

"Ah– tentu"

"Memangnya siapa [Name] itu terkenal seperti Michael ya..?"

"Padahal kau itu seorang ksatria tapi tidak kenal dengan gadis ini"

"Yaa maaf baru ketemu sama orangnya"

"Ha.. Louis? Bisa bantu jelaskan?"

"Ah, baiklah. Dia adalah [Fullname] atau lebih sering dipanggil [Name]. Dia merupakan pembalap monkart tingkat yang sama dengan kita. Jikalau bahas soal kekuatan, bisa dibilang dapat menandingi Michael atau Vettel. Mungkin dapat mengalahkanmu juga"

"Ha?! Itu tidak mungkin! Aku lah sang ksatria sekarang dan tidak ada yang bisa menandingiku!"

"Jin Hayst bukan? Ksatria terbaru. Lucu. Tapi ku harap kau kurangi rasa percaya dirimu itu"

"Apa?"

"Tidak setiap hal akan terus sesuai rencana, kita hanya bisa terbang mengikuti kemana arah angin pergi. Louis, aku tunggu diluar. Terimakasih atas perkenalan yang menyenangkan ini, aku permisi"

Hening. Tak ada yang berani membantah fakta.

"Dia itu selain cantik ternyata tegas ya.."

"Maaf atas perilakunya, dia memang seperti itu. Dia terkenal karena kekuatan monkart yang dapat mengeluarkan kertas dan memanipulasi anginangin. Kalau begitu aku permisi"

Hening kembali menyelimuti, entahlah sepertinya sulit untuk dijelaskan

"Apa mereka pacaran?"

"Ha?"

-

"Ku pikir selama perjalananmu itu sikapmu yang tegas itu akan hilang, ha.."

"Tidak ada yang tahu akan hari esok. Yosh! Mari kita lanjutkan kegiatan kita yang tertunda kawan!"

[.?.]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top