Love's a game, wanna play?
CHALLENGE ACCEPTED ( 2 / 2 )
Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🌻☀
.
.
.
.
"Aaahh,,,, ahhh,,,, ohh,,, ahhh,,, f*uck-- ahh,,"
"Enggggg---hhhh,,,, hahhhh---nggghhh,," Miu menggigit selimut, guna menyalurkan rasa sakitnya ketika Kana bersemangat menghancurkan lubangnya lebih dalam lagi.
"Lubangmu nikmat sekali---ahhh,,, ahhh,,, hengg,,, ahhh,,,"
Kana semakin brutal menabrakkan penisnya. Mengoyak-oyak lubang sempit Miu yang sekarang sudah dipenuhi dengan batang yang nikmat.
Karena tubuh Kana yang besar, membuat Miu harus berulang kali melebarkan kakinya agar Kana lebih leluasa memasukkan penisnya yang besar dan berurat itu sampai menyentuh titik kenikmatan yang sempurna, didalam lubang kecilnya.
"Ahh,, Miu,,, Miu mau cum---AKH" Memejamkan mata saat Kana tiba-tiba merubah posisi tubuhnya dari telentang menjadi duduk di pangkuan Kana.
Kana menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang, menikmati pemandangan kissmark di sekujur tubuh putih mulus 'Papa' manisnya itu.
"Gerakkan pinggulmu, baby"
Miu menggeleng ribut. "Engghhhh,,, tidak mau. Ah,,, hiks--sakit" Bulir-bulir air mata membasahi pipi bulatnya.
Kana maju untuk mencengkram gundukan pantat sintal Miu. "Baik, aku bisa membantumu"
"Jang-----aaaahhhhhhhh" Miu mencengkram bahu kekar Kana begitu Kana menarik dan menekan pinggulnya ke bawah, membuat penis Kana semakin masuk ke dalam lubang Miu. "nghhhhh,,, ahhhh,,, lepas,, sakit,, hikss,, lepas,, hiks,, sakit"
Kana berhenti sebentar. Dua tangannya mengusap air mata Miu. "Ssstt sst sst,, berhentilah menangis"
Miu ngoceh tidak jelas sampai akhirnya ia diam karena kelelahan dan kantuk yang melebihi dari rasa sakit, kembali menyerangnya.
"Jangan tidur dulu. Kita belum selesai"
Miu menggeleng ribut. "Ngantuk"
APA YANG----
Kana baru saja hampir mencapai pelepasannya dan Miu malah memilih untuk tidur.
"Tunggu sebentar. Jangan tidur. Aku sudah hampir selesai"
Miu melenguh dan tidur di dada Kana.
Tidak mau melewatkan kesempatan, Kana membaringkan Miu perlahan-lahan ke atas ranjang tanpa mencabut penisnya dari lubang Miu.
Setelah itu, Kana melebarkan kedua kaki Miu ke samping dan kembali menggerakkan penisnya keluar-masuk lubang Miu yang sudah becek oleh sperma Kana yang muncrat dan pelumas.
CEPLAK CEPLAK CEPLAK
Bunyi gesekan antara penis Kana dan cairan di dalam lubang hangat Miu.
"Engg??" Miu mengerutkan kening dalam tidurnya.
"Miu, jangan buat aku gila. Aku belum pelepasan. Bangun dan layani aku dulu. Permainan belum selesai, baby" Tangan kanan Kana membelai bibir Miu yang bengkak akibat perbuatannya.
"E--enggh,,,hemphhhhhh,,, cukup,,,ngghhhh,,, Miu lelahh---aaaahhh,,,ping---pinggul dan l-lubangku sakit"
Kana menulikan pendengarannya dan melanjutkan hentakkan kasarnya.
"Engghhh,,, hemmppp,,,,, mmmpphhhh,,, nngghhh,, ahhh,,,"
"Aahhh,,, ahhh,, hahhhhh,,, ngghh,,, yess,,, oh!!! Aaarrggghhhhhh f*uck" Kana menggeram nikmat.
"Aaahhh,,, hhhhhaa,,, hhhh,,,,, Miu pipissshhhhh--nggghhhh"
"Sama-sama"
CUPP
Ccroooooootttttt💦💦,,, croootttttttttttt💦💦
Crrrroooooooooooottttttttt💦💦,, crrooooootttt💦💦,, crrooooottttttt 💦💦💦💦
Kana menarik tengkuk Miu dengan kasar lalu melumat nya habis-habisan sambil melepaskan semua spermanya didalam lubang Miu.
Sedangkan Miu, pasrah dengan apa yang Kana lakukan. Sperma yang sudah ia tahan sejak tadi, keluar tanpa pengaturan & mengenai perut sixpack Kana.
Di sisa kekuatannya, Kana mencumbu bibir Miu yang sudah bengkak dan ia gigit sampai berdarah. Sementara Miu, kembali pulas.
"Nghh,,, hahh,, hahh,, fiuh,,, ahh,,, hah,,, kau milikku, Miu. Hanya milikku seorang" Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Miu. "Good night" Kana memeluk Miu erat-erat dan menyusul Miu ke alam mimpi.
Di luar pintu kamar Kana, terdapat 3 pria yang sedang shock.
Mereka saling melirik dalam diam, seolah memberi kode, kemudian sama-sama menganggukkan kepalanya.
Mereka turun dari tangga dan bergegas pulang tanpa permisi.
Bahkan sampai di dalam mobil pun, mereka sama sekali tidak saling berbicara karena sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Jadi, K-Kana itu,,,,,"
"Ssssttttt"
"Oke"
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
CUITT CUITT CUITT
.
"Nggh,,?"
Seperti biasa, orang yang paling rajin bangun pagi adalah Miu.
Menghalau cahaya matahari yang menyilaukan di matanya memakai telapak tangan sambil melakukan perenggangan.
"Akh??!!!" Tiba-tiba mematung. "K-Kenapa tubuhku sakit semua? Akhh--hemmp"
Perlahan, Miu menggerakkan kaki kanannya dan berhenti tiba-tiba.
"Akhh,, sakit,, heng. Ada apa ini? Apa yang sudah aku lakukan semalam sampai semua anggota tubuhku sakit? Ekhmm"
Miu tidak ingat kejadian semalam.
Sama sekali tidak ingat.
Dan ketika ia melirik ke arah kanan, ia menemukan Kana masih tidur pulas sambil,,, B-BERTELANJANG DADA??!
T-Tunggu sebentar!!!
Ini bukan pertama kalinya Kana tidur dengan bertelanjang dada, jadi, Miu masih berpikir positif.
Tapi,,
Ketika Miu menyibak selimut yang menutupi tubuh hingga lehernya, Miu harus terkejut, menemukan bahwa ia sudah telanjang bulat, ditambah kissmark merah memenuhi perut dan dadanya.
"Tidak tidak tidak tidak tidak,, tidak mungkin. Aku pasti sudah salah paham. Merah-merah ini, gigitan nyamuk, kan? Dan telanjang, karena semalam udaranya panas, kan? Ya,, pasti begitu" Mengangguk ribut.
Pikiran yang sangat positif untuk seumuran Miu.
Sampai akhirnya, semua pikiran positif itu hancur saat Miu berdiri. Sperma dan pelumas cair mengalir dari lubang hingga ke mata kaki.
Sungguh, Miu tidak bisa berkata apa-apa. Ia terlalu shock sampai tidak bisa bergerak.
Jantungnya mulai berdebar tidak karuan.
Bibirnya bergetar.
Tubuhnya menggigil bukan karena dingin, tapi takut.
Takut bahwa pikiran buruknya adalah nyata.
"Tidak,, ini tidak mungkin" Menjambak rambutnya sambil menggeleng ribut.
"Hikss,,,"
"Tidak mungkin,, hikss,, tidak mungkin aku dan Kana-----"
"----tidak tidak tidak,, hikss,, itu tidak boleh terjadi. TIDAAAAKKKKK!!"
DEG
Kana langsung terbangun begitu Miu berteriak.
Kana reflek bangkit dari ranjang. Meraih pemukul bisbol dan berdiri di depan Miu. "Ada apa? Apa yang terjadi? Ada penjahat?"
Miu tambah shock ketika melihat Kana yang juga telanjang bulat seperti dirinya dan langsung berteriak histeris.
"KANAWUTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
.
BUGHHHH
BAGHHHH
BRAKKKKK
.
JRENG!
"Masih sakit?" Miu mengompresi luka di sudut bibir Kana dengan kain hangat.
"Tidak, Pa. Kana sudah katakan dari tadi. Kana tidak apa-apa. Anggap saja ini hukuman untuk Kana karena Kana sudah meniduri Papa"
"Sssstttt. Diam" Mendengar kata 'meniduri', membuat Miu tambah kesal.
Kana memulas senyum lebar.
Kana tahu bahwa Miu sangat marah padanya tapi, Miu lebih mengkhawatirkan dirinya yang terluka daripada ke egoisannya sendiri.
"Kalau sudah tidak sakit, kasih tahu, ya?" Mencelupkan kain berisi darah Kana lalu di bilasnya dengan air baru di dalam ember yang ia bawa dari kamar mandi ke atas ranjang.
Kana memeluk pinggang ramping Miu, "Kana sungguh tidak apa-apa, Papaku sayang" Mengusap-usapkan wajahnya di dada berisi Miu.
Miu mendorong kepala Kana dengan gerakan pelan. "Jangan dekat-dekat. Papa masih marah sama kamu" Memberi tatapan mematikannya yang tampak imut di mata Kana dan langsung bangkit berdiri.
"Pa,, Papa mau kemana? Tadi bukannya bilas kain buat kompres luka Kana lagi?" Menunjuk sudut bibirnya.
"Sepertinya sudah tidak sakit, tuh. Kompres saja sendiri"
PLOP
Miu melempar kain basah itu dengan asal hingga mendarat tepat di wajah Kana kemudian meninggalkan Kana sambil tertatih kesakitan.
"Aaarrghhh,, Papa marah, kan!!! Ck!! Dasar bodohhhhhh"
To Be Continue,,,,
DOUBLE UP UNTUK 1K VOTE, CLEAR YA SAYANG ❤
TERIMA KASIH BANYAK DAN SAMPAI JUMPA DI NEXT CHAPTER 😛
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top