E
Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🌻
.
.
.
.
Melihat targetnya, Miu, ada didepan mata, sontak saja Leo bangkit berdiri hendak untuk menangkapnya namun Mint lebih dulu menahan kaki Leo sampai Leo tidak bisa bergerak.
"PERGI DARI SINIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!! LARIIIIIIIIIIIIII, NAK MIU!!!!!! LARIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII"
Merasa kakinya tertahan, Leo langsung melirik ke bawah. "LEPAS, BRENGSEKKKKK!!!!"
.
BUGHHHH
BUGHHHH
BUGHHHH
.
Menendang Mint dan ajaibnya, Mint masih bertahan dengan itu.
Setelah melihat wajah Leo, Miu sama sekali tidak bergerak.
Tubuhnya langsung kaku seperti kanebo kering.
Walau pikirannya sudah memaksa untuk lari, namun tubuhnya sama sekali tidak merespon.
Dalam kondisi seperti itu, Miu bisa melihat Mint ditendang berkali-kali oleh Leo namun Miu tidak bisa melakukan apa-apa.
Miu sangat sangat sangat ketakutan sampai menahan nafas.
Mint berusaha menyadarkan Miu yang terus mematung di tempat untuk lari.
.
BUGHH
BUGHHH
BUGHHH
.
"LEPASSSSSSSSSSS!!!!!" Leo terus menendang-nendang kepala Mint tanpa ampun.
Bibir hingga seluruh tubuh mungil Miu bergetar hebat, diikuti jantung berdebar tidak karuan sehingga menyebabkan timbulnya rasa mual yang tidak mengenakkan.
Miu ingin sekali teriak dan melindungi Mint, tetapi sayang, pikiran dan tubuhnya tidak sejalan saat ini.
Miu masih diam di tempat, memudahkan Leo untuk menangkapnya jika Mint tidak lebih dulu menahan pergerakan Leo.
"LARI, NAK!!!!! LARI!!! PERGI DARI SINI, MIU!!!!! MIUUUUUUUUUUUUUUU!!!!!!!! MIU, LARIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!" Mint mengerahkan seluruh pita suara dan kekuatannya untuk membuat Miu sadar.
Berkat bantuan Mint, Miu tersentak sadar. Berangsur-angsur menghela nafas cepat sambil mundur ke belakang dan pergi dalam keadaan ling lung.
"DIAM DI TEMPATMU, JALANG KEPARAT!!!! KEMBALI ATAU KU BUNUH WANITA SIALAN INI---HEI!!!!!!!"
Leo merasa bahwa Miu telah pergi jauh.
Leo hendak mengejar, tetapi Mint masih berjuang dengan memeluk kaki Leo erat-erat memakai seluruh kekuatan yang tersisa.
"KEPARAT TENGIK!!!!!!"
.
CRATTTT
.
Tadinya Leo hendak memukul leher belakang Mint dengan kepalan tangan, namun, Leo lupa bahwa di tangannya masih menggenggam erat sebuah pisau.
Dan yang terjadi adalah Leo, menusuk leher belakang Mint hingga Mint tewas seketika ditempat.
Apakah Leo terkejut?
Tidak!
Leo bahkan tidak memikirkan resiko selanjutnya dan bergegas mengejar Miu yang masih terlihat di ujung koridor rumah sakit.
"DIAM DISANA, KEPARATTTTTT!!!!!!"
Teriakkan Leo sangatlah kuat dan nyaring, membuat semua pengunjung rumah sakit terkejut dan reflek melihat ke arahnya.
DEG
Miu shock sampai jatuh, tetapi kembali bangkit dan terus berusaha melangkah maju.
Miu sengaja tidak menoleh ke belakang, sebab jika itu ia lakukan, ia pasti tidak akan bisa bergerak seperti tadi lagi.
Miu melawan tubuhnya yang sangat ketakutan untuk terus berjalan, menuruni satu per satu anak tangga menuju lantai 1.
"Kyaaaaa!!! Pria tadi membunuh seseorang!!!"
"Cepat panggil polisi!!!!"
"Ada pembunuh!! Tahan pria tadi"
Lantai 2 menjadi sangat heboh karena penemuan mayat wanita dalam posisi bersujud dan bersimbah darah yang tak lain adalah mayat Mint.
Beberapa security di rumah sakit langsung di kerahkan untuk mencari keberadaan Leo yang entah lari kemana.
.
"Hah,, hah,, ah,, hah,,, hikss,, Bibi,, hiksss,, hah,, hiksss,, Bibi,, tolong aku,, hikss,, Mama,, hiksss,,,"
Miu lari sambil menangis.
Untuk seumuran anak kecil berusia 15 tahun, melarikan diri dari kejaran pedofil sex's gila, kata apa lagi yang lebih tepat dari rasa takut? Mungkin Miu sekarang berada pada tahap itu.
"BERHENTI DISANA!!!!!"
Teriak Leo sekali lagi sampai Miu reflek menoleh ke belakang, menemukan Leo masih mengejar dengan pisau penuh darah di tangannya.
Posisi saat ini, Miu sudah berada di pinggir jalan raya.
Miu bingung harus melarikan diri kemana sebab ia asing dengan daerah tersebut.
Kedua manik Miu melirik kesana kemari sampai ia menemukan sebuah mobil bak terbuka yang ditutup terpal setengah bagian untuk menutupi buah, terparkir tidak jauh dari posisinya.
Tanpa pikir panjang, Miu naik ke atas mobil tersebut dan bersembunyi di balik keranjang buah.
Keranjang itu terbuat dari kayu yang berjarak antar kayu nya cukup lebar, jadi, Miu dapat mengintip ke luar dari area situ.
"Diam ditempat!!"
Miu melihat Leo di hadang oleh banyak pria berseragam ketika Leo sudah dekat dengan mobil dimana ia sembunyi.
Tentu saja bukan Leo namanya jika tidak memberontak.
"Jangan ikut campur urusan saya! Minggir!!!"
"Taruh senjata lalu angkat kedua tangan di atas kepala"
Bukannya menurut, Leo malah lari ke arah kanan dimana ada celah untuknya kabur sampai suara tembakkan menghentikannya.
.
DOR
.
Salah satu polisi menembak kaki kanan, membuat pisau terjatuh dan Leo berlutut di tanah.
3 orang polisi maju untuk meringkus Leo.
Miu melihat semuanya sampai tiba-tiba mesin mobil nyala dan bergerak, meninggalkan posisinya saat ini menuju suatu tempat.
Miu terkejut setengah mati.
Miu ingin mobil itu berhenti agar ia bisa kembali ke tempat Mint.
"BERHENTI MOBIL, HIKSSS,,, BERHENTI!!! MIU MAU KETEMU BIBI, HIKSS,, MOBIL, BERHENTI!!!!!"
Di dalam mobil,,,
[Bernyanyi]
"Blackpink in your area~
Blackpink in your area~"
Seorang pria melenggak lenggokkan semua anggota tubuh, mengikuti alunan musik yang cukup keras memenuhi gendang telinganya.
"Hit you like that--ddu,, du,, du,,
Aye,, aye,,,
Ddu du du du du du~~"
Mobil itu terus berjalan bahkan semakin cepat sampai akhirnya Miu pasrah dan mengikuti kemana mobil itu membawanya.
"Bibi,, hiksss,,," Miu meringkuk sampai tertidur karena kelelahan.
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
CKITTTT
.
"Ngg?"
Miu mengucek kedua mata ketika mobil tiba-tiba melakukan rem mendadak.
.
BRAKKK
.
Sang supir membanting pintu mobil lalu mengecheck keadaan ban bagian depan. "Aarrgh!!!! Ban pakai bocor segala. Brengsek! Padahal sudah dekat tujuan, loh?! Sial banget"
.
DUG DUG
.
Menendang ban mobil cukup keras sampai Miu terkejut dibuatnya.
Pria itu pun meraih ponsel lalu berdiri membelakangi kap mobil, hendak menghubungi seseorang.
Dalam kesempatan itu, Miu mengendap-endap keluar dari tempat persembunyiannya sambil membawa 5 butir apel yang ia curi dari keranjang karena lapar.
Kebetulan mobil itu berhenti tidak jauh dari jalan yang masih ramai, jadi, Miu bisa langsung berbaur dengan pejalan kaki ketika ia keluar dari mobil.
"Fiuh" Menghembuskan nafas lega ketika ia berhasil pergi jauh dari mobil tersebut. "Ini dimana, ya?" Melihat sekeliling yang terlihat sangat asing di matanya.
Miu mulai berjalan asal, mengikuti pejalan kaki lainnya sampai ia berhenti di depan pedagang yang sedang menggoreng ikan.
KRUYUKKKKK
.
Perut Miu bunyi setelah Miu mencium aroma ikan yang sangat menggoda imannya tersebut.
Miu terus menatap ikan itu sambil mengigit apel yang ia curi sebelumnya, seolah ia sedang memakan ikan goreng tersebut di mulutnya.
Tak terasa, sudah 5 butir apel yang masuk ke dalam perut kecilnya namun Miu masih belum merasa kenyang.
Miu tertunduk lesu.
Miu ingin sekali makan ikan itu tapi langsung sadar diri karena dia tidak punya uang sepeserpun. Ibaratnya, untuk membeli ekor ikan pun tidak mampu.
Selang beberapa saat, Miu pergi dari tempat itu menuju suatu tempat dengan asal kembali.
Miu benar-benar tidak punya tujuan dan kehilangan arah.
Miu tidak tahu harus mulai dari mana sampai seorang pria paruh baya datang padanya dengan wajah mesum.
"Halo, Nak. Orang tuamu mana?"
"?" Miu hanya melirik kecil tanpa niat untuk menjawab.
"Kamu berasal dari mana? Dimana tempat tinggalmu? Atau, kamu ini yatim piatu? Mau ikut Om? Om akan biayain kamu makan dan tempat tinggal kalau kamu mau"
Miu langsung lari tanpa basa basi.
Pria itu menjadi kesal karena usahanya mendapatkan Miu, gagal.
Miu terus lari tanpa arah ke suatu tempat.
Kenapa hari ini dia harus terus berlari?
Jujur saja, Miu tidak pernah se-melelahkan ini hanya karena lari.
Miu membungkuk setengah badan setelah di rasa telah jauh dari pria mesum itu sambil menetralkan nafas. "Hah,, hha,, uhuk uhuk,, hah,,"
"Oeek,, oek,,,"
DEG
"huh?! Hah,, hah,, suara apa itu?" Melirik kanan kiri yang hanya dipenuhi semak-semak.
Hening
"Apa aku tadi salah dengar?"
Ketika Miu hendak melangkah, suara misterius itu kembali terdengar.
"O--Oekk,, oekkk,,"
Miu kembali berhenti sambil melirik sekitar dengan tatapan was-was.
"Siapa disana? Keluar kalau kau punya nyali! Kau kira aku berani?"
Hening
Miu benar-benar akan meninggalkan tempat tersebut dan ia harus kembali berhenti setelah mendengar suara misterius itu kembali yang mana, kali ini terdengar lebih jelas.
"Oeekk,,,, o--o--oek,,, oekkkkk,,, oekkkkk,,"
Miu jadi penasaran dari mana suara itu berasal.
Ia cari kesana kemari tapi tidak menemukan apa-apa sampai kakinya tidak sengaja menendang sesuatu.
.
DUG
.
Miu shock lalu melirik ke bawah, tepat di balik semak belukar.
Miu melihat ada keranjang yang cukup besar dan terlihat sedikit mewah, tapi bukan itu yang menjadi fokus utama.
Ada bayi di dalam keranjang itu!
Miu tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini dan mulai berlutut.
"B-Bayi? K-Kenapa bisa ada bayi disini?" Melirik kesana kemari, memastikan sekitar apakah ada orang didekatnya? Siapa tahu ada orang tua yang tidak sengaja meninggalkan bayi mereka dan saat ini tengah khawatir dan mencarinya.
Namun, Miu tidak menemukan siapa-siapa disana.
Sekitarnya benar-benar kosong.
Miu tidak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan bayi yang terus menangis itu sampai Miu melihat secarik kertas yang ada di sisi bayi tersebut.
Diraihnya kertas itu lalu dibaca dengan seksama.
"INI ANAKMU. JAGA DIA BAIK-BAIK SEPERTI KAU MENJAGA NYAWAMU SENDIRI. SAYA TIDAK SANGGUP LAGI UNTUK MERAWATNYA.
PS : NAMA BAYI INI, KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG. KAU BISA MENAMAINYA YANG LAIN KALAU TIDAK SUKA. BYE"
"Anakku?" Miu shock karena merasa bahwa ia belum menikah dan bercinta dengan wanita mana pun, bahkan menyentuh wanita pun tidak. Kenapa sekarang tiba-tiba dia bisa punya anak?
Miu bingung dan yang pasti semesta juga ikut bingung.
Di tengah kebingungannya, Miu menggendong Kana dengan sangat hati-hati, seperti barang mudah pecah.
Kana, nama bayi itu, langsung berhenti nangis setelah berada di dalam gendongan Miu.
"Oek--hehehehehe" Kana memamerkan gusinya.
Miu memperhatikan Kana lekat-lekat dengan tatapan bingung.
"Kamu beneran bayi?" Miu masih tidak percaya dan Kana, kembali tertawa. Sangat menggemaskan.
"Hehehehe"
.
Di sisi lain,,,
"Bos, ada seseorang yang telah mengambilnya" Ujar seseorang dari walkie talkie.
"Terus ikuti dan pantau dia"
"Baik"
To Be Continue,,,,
Jadi gaes, buat yang nanya kenapa Gulf tidak muncul di 4 episode kemarin😙, Ya karena dia baru LOGIN ke dunia 🤣🤣
#kaburrrrrrrr
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top