1

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

Flashback ON

2 hari yang lalu,,,

"Kemana sih Miu? Kenapa bicara dengan Kana bisa selama ini? Aku tidak bisa meng-handle semuanya. Hah" Mendengus lemah sambil melihat betapa ramai pengunjung kedai di hari itu.

"Permisi, saya mau pesan!!"

"Ya, sebentar" Bright mendatangi meja lalu mencatat pesanan dan setelahnya kembali menggerutu sebab ia harus memasak dan mencatat pesanan dalam waktu bersamaan.

Bright akhirnya menyerah. Ia menaiki tangga ke lantai 2 untuk memanggil Miu turun dan melayani pembeli.

Namun, sesampainya Bright di depan kamar Miu, Bright tidak langsung mengetuk pintu. Entah apa yang ia pikirkan sehingga ia mengambil inisiatif untuk mengintip dari celah lubang kunci pintu yang sedikit besar dan betapa shock nya ia ketika melihat Kana mencium bibir Miu, sedangkan Miu tengah tertidur di atas ranjang.

"Huhhh???!!" Bright begitu shock hingga ia mundur beberapa langkah lalu bersandar pada dinding.
"Apa yang barusan aku lihat???!"

Bright masih tidak mempercayai apa yang ia lihat sampai ia coba untuk mengintip sekali lagi tapi sia-sia, ia tidak lihat apa-apa lagi setelah itu. Keberadaan Kana pun tidak tahu kemana. Yang ia lihat untuk yang ke-2 kali hanya Miu yang sudah tidur lelap di atas ranjang seorang diri.

"Tidak,, tidak mungkin" Menggeleng ribut kemudian pergi dari kedai Miu dalam keadaan shock.

"Permisi---tunggu! Saya mau pesan maka----nan" Ucapan nya berhenti ketika Bright telah keluar dari pintu kedai lalu melirik sekitar, tidak ada penjaga kedai satu pun yang berada di sana sampai melihat sosok Kana turun dari lantai 2.
"Adik, saya mau pesan"

Kana terkejut lalu melirik sekitar. *Au? Kemana Paman Bright?* Kana bingung dalam beberapa saat kemudian memulas senyum ramah.
"Mau pesan apa, Kak?"

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Bright terus berlari tanpa arah karena masih shock sampai ia berhenti di sebuah club di pinggir jalan.

Ia masuk lalu duduk di salah satu kursi dengan tatapan kosong.

"Mau minum apa, Tuan?" Tanya seorang pelayan wanita yang datang menghampiri Bright.

Bright tidak menjawab. Pikirannya masih tertinggal di kedai.

"Tuan?"

"Air putih" Lirih Bright.

"Hah?"

"Ehm, maksud saya, tolong yang best seller disini"

"Baik, silahkan ditunggu" Pelayan itu pergi tanpa menunggu respon Bright.
*Pria itu aneh* Menggelengkan kepala.

Bright menaruh kedua siku di atas meja kemudian membuka kedua telapak tangan untuk menopang kepalanya.

"Aku pasti salah lihat. Tidak mungkin Kana melakukan hal seperti itu" Mengusap wajah dengan kasar.

"Ini minumnya, Tuan" Menaruh 2 botol bir di atas meja.
"Silahkan dinikmati. Saya permisi dulu" Berlalu setelah menerima anggukkan dari Bright.

Bright langsung meminum satu botol tanpa jeda sampai tersisa 1/4 bagian kemudian kembali melamun.

Bright tampak seperti kehilangan arah setelah melihat kejadian tersebut.

"Kanawut, anak tengik itu---" Kedua tangan Bright mengepal erat.
"----sejak awal aku sudah tahu bahwa dia akan membawa dampak buruk untuk Miu. Tapi Miu, kenapa kamu tidak mau mengerti dan menuruti ucapanku untuk membuangnya jauh-jauh??! KENAPA?" Bright mulai kesal.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja Bright menjadi sangat penasaran tentang asal usul Kana. Ia ronggoh saku celana lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang.

Ddrrrtttt

Ddddrrtt

"Ya, Bright? Ada apa?"

"Perth, kau bekerja di bidang layanan publik, bukan? Anggota intelijen negara?"

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"Bantu aku"

Hening beberapa saat.

"Apa yang terjadi?"

"Perth, kau harus membantuku. Harus!! HARUS, PERTH!! Aku tidak mau tahu, kau harus bisa membantu ku untuk mencari indetitas lengkap orang tua kandung Kana"

"Bright, apa yang sedang kau bicarakan? Kau sedang mabuk sekarang?"

"Tidak usah banyak bertanya dan tolong aku, Perth. Aku mohon" Ujar Bright dengan suara putus asa.

"Au--Bright, tolong tenang dulu & jangan memohon padaku seperti tadi. Aku merinding, tahu! Seperti bukan kau saja"

Bright tidak menjawab karena saat ini, ia tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik seperti biasa.

"Tolong, Perth. Aku akan bayar berapa pun itu. Segera cari tahu indetitas Kana dan beritahu aku segera"

"Baik, aku akan cari tahu tapi aku minta kau tenang dulu, Bright"

Bright menyisir rambutnya dengan kasar ke belakang. "Bagaimana aku bisa tenang kalau orang yang aku cintai, di cium oleh Anak yang dia adopsi dari kecil, Perth???!!!!!!"

Perth sempat terdiam beberapa saat untuk mencerna kata-kata Bright lalu---

"APAAAAAA???!!!! K--KAU BARUSAN BILANG APA?!! BRIGHT, ITU TIDAK MUNGKIN. KAU PASTI SALAH LIHAT. GILA! MANA MUNGKIN KANA MENCIUM---MIU YANG--SUDAH MEMBESARKANNYA DARI KECIL?!!"

"Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri, Perth,, hiksss,,, mau tidak percaya, tidak bisa. Itu nyata dan aku masih ingat sampai sekarang"

"Bright, kau barusan n-nangis?"

Cepat-cepat Bright mengusap air matanya dengan kasar. "Aku tunggu kabar darimu paling lambat besok"

Tutttt tuttt tuttt

Bright langsung memutuskan panggilan sebelum Perth sempat menjawab dan kembali larut dalam keterkejutannya sampai malam baru lah ia pulang dan berpapasan dengan Miu di pintu kedai.

Di saat berpapasan itu, ingin sekali ia menciumi kening dan pipi Miu tapi ia urungkan setelah melihat Kana di sisi nya.

Rasa benci dan tidak suka langsung menggebu-gebu di hati Bright sampai pada akhirnya, Bright memilih untuk masuk ke dalam kamar lebih dulu daripada harus berseteru dengan Kana.

Keesokkan Harinya,,,

Bright pergi dari kedai pagi-pagi sekali karena tidak ingin bertemu dengan Miu atau Kana sebab tingkat emosi nya masih tinggi.

Bright tahu batas dirinya dan maka dari itu, ia memilih untuk pergi sebelum ia berbuat sesuatu di luar nalar pada Miu atau Kana.

Di luar sana, Bright memilih untuk mengunjungi makam Ibunya lebih dulu di Ciang mai memakai kereta umum untuk berdoa dan memohon pengampunan pada sang Ibu dan Yang Maha Kuasa, jaga-jaga apabila ia berbuat kejahatan di luar kesadaran nya. Ia juga berdoa supaya sang Ibu bahagia di alam sana sekaligus berdoa agar hubungan dia dan Miu di lancarkan hingga berhasil menjalin rumah tangga seperti yang ia idam-idam kan sejak lama.

Setelah mengunjungi makam Ibu nya, Bright kembali ke kedai di siang hari dan ketika ia sudah dekat kedai, Bright melihat Kana sedang berbincang dengan seorang pria bertubuh besar.

Kana memakai seragam sekolah, sedangkan pria itu berpakaian kantor rapi.

Karena penasaran, Bright mendekati mereka diam-diam, menajamkan telinganya dan mulai menguping.

"Jadi, yang membayar uang SPP sekolah ku sampai lulus, si tua bangka itu?"

Joss mengangguk kecil. "Tuan Kana, se-kesal apapun anda dengan Ayah kandung anda, memanggilnya dengan sebutan itu tidak lah enak di dengar. Lagi pula, beliau sudah minta maaf dan menjelaskan semuanya pada anda sejak 5 tahun yang lalu tapi kenapa hati anda tetap bersikeras?"

"DIAM!!"

Joss langsung mengatupkan bibirnya lalu menunduk.

"Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah menganggapnya Ayah Kandung karena sudah membuangku dari bayi dan kecil kan suaramu itu! Bagaimana jika ada orang lain yang dengar, Joss Wayar??!!" Melipat kedua tangan didepan dada sambil memberi tatapan tajam pada Joss.

*APAA??!! J-Jadi, Kana sudah tahu tentang keluarga kandungnya?* Mengerutkan kening, bingung.
*Kenapa dia menyembunyikan nya dari ku dan Miu?*

Ting!

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Bright.

Bright meronggoh saku celana, membuka kunci layar ponsel dan membaca isi pesan tersebut.

------------------------------

PESAN

PERTH

Aku sudah mendapatkan data yang kau minta! Akan aku kirimkan ke email mu sekarang dan kau pasti akan terkejut dengan apa yang aku dapatkan.

Cepat kirim sekarang

Sabar, brengsek! Jaringan ku lagi overload!

.........

------------------------------

Bright mundur perlahan dan pergi ke tempat sepi untuk membaca data mengenai Kana yang Perth kirim pada nya.

Setelah membaca data pribadi tentang Kana, Bright menarik simpul kecil, seperti seorang yang telah mendapat senjata untuk melawan musuh.

Mengeluarkan cerutu dan di apit oleh bibir nya lalu menyalakan korek. *Kanawut Traipipattanapong, putra Ketua Mafia licik!!!*

Flashback OFF

To Be Continue,,,

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top