1 | [Name]
Apa yang kau ketahui tentang papamu?
---
Tanganku memegang segelas cangkir dengan cokelat hangat di dalamnya. Hari ini cukup dingin jadi, aku memutuskan untuk membuat cokelat hangat. Setidaknya aku bisa menghangatkan diriku sendiri.
Iris biru gelapku melirik ke arah pintu, badan tegap dengan wajah kelelahan. Warna kulitnya hitam walau ia adalah orang Jepang, dengan surai dark blue yang mencolok.
"Aku pulang," suara bariton itu mendekatiku.
"Selamat datang," aku menoleh kepadanya, kuberikan sebuah senyuman untuk menyambut kedatangannya itu.
Dia tersenyum balik kepadaku, wajahnya yang tampak lelah itu seolah lenyap begitu saja. Dia bahkan tidak pernah menunjukkan wajah lelah kepadaku, selalu menjadi seseorang yang tampak baik.
Kadang aku muak, tapi aku juga tidak bisa membencinya.
Dia adalah ayahku Aomine Daiki.
Sifatnya tidak dapat diandalkan, jika kutulis semua sifatnya... mungkin akan membutuhkan waktu beberapa hari. Beberapa orang hanya mengenal dia karena sisi buruknya.
Kuharap bukan Aomine Daiki si mesum atau Aomine Daiki yang tidak dapat diandalkan, tetapi aku ingin ia dikenal sebagai Aomine Daiki sang pahlawan--itu hanya impianku.
Dia adalah yang paling hebat--selalu menunjukkan senyumannya untukku, tanpa ada air mata sekalipun.
Aku bahkan masih ingat tentang kematian adikku dan juga ibuku, aku sangat terpukul untuk itu. Namun, tidak untuk dia--selama di pemakaman ia tersenyum, semuanya menganggap dia orang gila. Aku sempat terkejut, karena dia yang menanti-nanti kedatangan adik baruku. Tidak ada ekspresi sedih dari wajahnya--aku tidak bisa menebaknya.
Dia bahkan menyuruhku untuk tetap tersenyum.
Oh, perkenalkan aku Aomine [Name], anak dari Aomine Daiki. Dan kau tadi tanya apa yang kuketahui dari papaku bukan?
___
Yang aku ketahui darinya adalah... Dia manusia terkuat yang pernah aku jumpai.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top