Chapter 2 : Siapa Dia?

"Jadi begitu," ucap Tsukasa.

"Tapi, bukankah itu aneh jika seorang kakak tidak mempercayai adiknya?" tanya Natsumi.

"Kita juga sudah pernah melihat hal itu. Kamen rider Kabuto contohnya. Dan satu lagi ...."

"Kaito Daiki, kan?" sambung Yuusuke.

"Jadi, hal itu bukanlah hal aneh bagi kita. Selain itu, Natsumikan. Kau adalah Kiva, bukan? Bisakah kau mendekati salah satu diantara mereka? Entah itu King, Queen, atau Tuan Puteri," ucap Tsukasa yang membuat kedua temannya menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Percaya atau tidak, mungkin itu kan berhasil," sambung Tsukasa.

Tiba-tiba, pintu kediaman mereka terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan riasan lolita gothic. Wanita itu tampak terengah-engah yang membuat Natsumi langsung mempersilakannya duduk dan mengambilkan secangkir teh hangat.

"Kau Decade, bukan?" ucap wanita itu setelah cukup tenang.

"Sepertinya aku cukup terkenal, ya," balas Tsukasa dengan bangga.

"Aku Queen Neo Fangire, Shizuki Aoi. Aku kemari ingin meminta bantuanmu untuk menyelamatkan aku dari Kiva," ucapnya secara langsung.

Jujur saja, mendengar kata "Queen" membuat mereka terkejut. Pasalnya, mereka baru saja hendak membuat rencana mendekati salah satu keluarga darah biru Kiva. Tetapi, justru ia hadir dihadapan mereka secara langsung.

"Maaf, aku tidak bermaksud sesuatu. Tapi, Kiva seperti apa yang Anda maksud?" sela Natsumi.

"Dia berwarna merah keemasan dan selalu muncul disaat aku sedang menjalankan tugasku sebagai Queen untuk mencari fangire yang tidak tunduk pada aturan King. Namun, ia justru melindunginya. Kiva adalah ancaman untuk Neo Fangire!" jelas Aoi.

"Kami terima. Asalkan ada imbalan yang pas untuk itu."

Kehadiran Kaito membuat ketiga temannya terkejut. Datang-datang berlagak keren dan meminta imbalan, memang bukan hal yang mengejutkan lagi bagi seorang Kaito.

"Um, aku akan memberi kenang-kenangan dari King," balas Aoi yang kini berbalik menghadap Kaito.

"Baiklah, jam berapa biasanya kau diserang olehnya?"

"Sembilan malam. Pada jam itu,hanya beberapa fangire saja yang berkeliaran, termasuk Kiva," jelas Aoi.

"Yosh! Akan aku tangani," ucap Kaito dengan tangan yang terulur dan membentuk sebuah handgun lalu pergi begitu saja.

"Apa ada hal lain yang bisa kami lakukan?" tanya Yuusuke yang membuat Aoi mengangguk antusias, "Habisi Kiva."

*****

Malam telah menyelimuti bumi. Hanya gemerlap lampu yang tersisa saat mentari kelelahan.

Namun, bukankah ini saat yang tepat untuk kedua kamen rider menjalankan aksinya? Tentu iya. Saat ini, Tsukasa dan kedua rekannya sudah hadir guna mengamati situasi yang ada.

Begitu juga dengan Queen yang tengah berjalan-jalan, mencari fangire yang tidak mentaati aturan.

"Baru kali ini aku mengetahui jika ada rider lain yang tidak diinginkan dari tempat asalnya sendiri," ucap Tsukasa dibalik hembusan angin malam.

"Apa kau benar-benar yakin, Tsukasa?" tanya Yuusuke yang masih merasa ragu akan keputusan Tsukasa yang menerima tawaran Queen Neo Fangire.

"Tentu saja. Lagipula, Natsumikan bisa menghentikan aku jika aku berlebihan," jawabnya dengan ringan.

Tidak lama kemudian, Queen mendapatkan mangsanya. Ia mulai membuat kegelapan malam lebih pekat dari sebelumnya tanpa mempedulikan fangire lemah dihadapannya.

Namun, belum sempat Queen menghancurkan fangire itu, ia telah ditendang oleh seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah kamen rider kiva.

"Bentuk itu ...," gumam Natsumi.

"Yosh, mari bekerja," ucap Tsukasa yang langsung hadir diantara perkelahian dua fangire.

"Kiva! Kenapa kau membebaskan pengkhianat itu! Apa yang kau inginkan!?" ucap Aoi. Tetapi, Kiva dihadapannya sama sekali tidak berbicara sedikitpun. Ia hanya berdiam diri, seolah-olah menatap dengan penuh amarah.

Memang itu sifat Kiva, bukan?

"Baiklah, kita selesaikan ini secara damai. Kiva, apa yang kau inginkan dari Queen? Memberontak? Harta?"

"Oi, Tsukasa!" tegur Yuusuke yang saat ini telah menjadi wujud rider, Kuuga.

Nihil. Semua pertanyaan hanya dijawab dengan hembusan angin. Hingga, Kiva melakukan serangan dadakan yang membuat baik Tsukasa, Queen, dan Kuuga menghindar. Karena, jika mereka tidak menghindar, maka mereka bisa tewas mengenaskan.

"Oh, aku mengerti. Kiva dilawan dengan Kiva, bukan?" ucap Tsukasa yang langsung mengubah wujudnya menjadi Kiva milik Kurenai Wataru.

Kini, pertarungan menjadi satu lawan satu. Dimana Decade dalam wujud Kiva melawan Kiva yang pendiam.

Kiva pendiam melancarkan serangannya dan Decade berhasil menghindar lalu membalas serangan itu. Kedua rider itu terlibat pertarungan sengit dan tak terelakkan. Hingga, Decade berhasil membuat lengan Kiva pendiam itu terluka serta terjatuh dengan jarak beberapa meter darinya.

Decade hendak mendekatinya, namun Kiva itu terlanjur pergi dengan tertatih-tatih.

"Oi!"

Tsukasa terus berusaha memanggil Kiva itu. Hanya saja, Kiva itu tidak berhenti dan Tsukasa terdiam.

"Decade, mengapa kau tidak menghabisinya?" ucap Aoi yang telah kembali ke wujud manusianya.

"Sayangnya aku masih punya alasan sendiri untuk tidak menghancurkannya," ucap Tsukasa yang langsung pergi, mengajak Yuusuke serta Natsumi menghindari lokasi itu.

*****

Tok! Tok! Tok!

"Nii-san!"

Tok! Tok! Tok!

"Nii-san, buka pintunya! Hiks ...."

Tidak lama kemudian, pintu mansion itu terbuka. Menampilkan seorang pria gagah dengan wajah khawatir.

"Neko, apa yang terjadi padamu? Mengapa kau terluka?"

"Hiks ... Queen ... Queen yang melakukan ini padaku," jawab Neko dengan isak tangis sembari menahan rasa sakitnya.

"Neko, aku sudah katakan beberapa kali jika Queen tidak jahat," ucap Hiiro dengan lemah lembut.

"Nii-san, setidaknya ... percayalah padaku. Queen ingin menghabisi fangire ..."

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi sang gadis. Ia sangat terkejut jika kakaknya bisa berbuat demikian padanya.

"Aku tidak mau mendengar apapun pendapatmu tentang Queen. Dan sekarang, kau harus pergi dari dunia ini," ucap kakaknya yang langsung membanting pintu secara kasar.

"Nii-san ...," gumam Neko sembari menahan isak tangisnya.

Ia berjalan perlahan meninggalkan semua kenangan manis bersama kakaknya. Ia ingin menghapus semuanya dan jika bisa, ia tidak ingin ada bersama dengan kakaknya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top