Pangeran yang Nyangkut di Jendela : Rahasia
PROMPT
Ada dua orang murid baru di kelasmu yang merupakan kembar. Mereka sangat tampan dan terlihat seperti 'orang benar', tapi ternyata keduanya adalah cowok sengklek yang akhirnya satu frekuensi denganmu.
Aku terpaku. Keringat dingin membasahi dahiku. Meski masih berdiri tegap, kakiku sebenarnya terasa lemas. Video itu kini ditonton oleh seisi kelas.
"Inikah akhirnya?"
Akan kuputar ingatanku untuk menceritakan pada kalian, -awal dari semua kekacauan ini.
Aku Rei, siswa SMA kelas 2. Aku adalah seorang wibu yang menyamar sebagai cowok cool dan berwibawa berbekal ilmu dari berbagai anime yang kutonton. Bisa dibilang Rei yang ada di sekolah adalah palsu. Dengan segala trik dan rumus dari tontonanku itu, predikat "Pangeran yang Nyangkut di Jendela" berhasil kudapatkan. Aku ... populer.
Belum lama ini dua anak kembar datang sebagai murid baru: Akano dan Asahi. Salah satu dari mereka yaitu Akano, juga memakai kacamata sepertiku.
Mereka menebar senyum ke penjuru kelas sebagai bentuk sapaan yang ramah. Banyak gadis terpesona. Tapi aku bisa merasakan aura mengancam yang kuat dari mereka berdua. Mereka tampan dan memiliki kharisma, bisa-bisa mengusirku dari singgasana.
"Anak-anak. Jangan lupa tugas video pendek musim gugur, ya!" Pikiranku buyar oleh perkataan pak Satoru, Wali kelas kami.
Dua anak kembar itu duduk di barisan tengah-depan. Banyak siswa yang menawarkan diri untuk menjelaskan tugas video barusan. Tak cuma para siswi, siswa cowok juga mengerumuni mereka menawarkan bantuan.
Para cowok?
"Cih." Kubenahi kacamataku anggunly.
Mereka mendekat karena ingin mencari kelemahan si kembar, sama seperti yang selama ini mereka usahakan kepadaku.
Ichigo, salah satu siswa yang berkerumun di sana, adalah contoh siswa yang image tsundere-nya berhasil mereka jatuhkan. Kini, ia menjadi salah satu dari mereka.
Kebetulan rumahku dan sikembar dekat. Kami jadi sering bersama dengan alasan mengerjakan tugas video itu.
Belum lama mengerjakan tugas bersama, duo kembar sudah lengah dan menunjukkan betapa sengkleknya mereka. Mereka melakukan hal tidak keren di depanku langsung. Tentu niat jahatku mulai muncul. Aku merekamnya. Duo kembar tidak menyadari niat jahatku, dan malah semakin bertingkah. Setelah kuedit, rekaman itu kusimpan di flashdisk merah dengan tulisan 'rahasia'.
Awalnya aku memang sangat percaya diri untuk mengekspos mereka. Tapi makin hari bersama mereka, aku goyah. Aku seakan melihat kelakuan diriku sendiri setiap memutar rekaman video itu.
Pada akhirnya aku melupakan niatku, mengaku dan minta maaf. Mereka awalnya marah, namun kemudian bilang akan memaafkanku jika aku memberikan flashdisk aib mereka hari ini.
Tapi semua tidak berjalan sesuai rencana. Ichigo menemukan benda itu di laciku.
Tentu aku berusaha merebutnya kembali. Bayangkan betapa sulitnya mempertahankan wibawa dalam permainan kucing-kucingan ini. Tapi taruhannya adalah image si kembar, dan diriku sendiri. Jika mereka sampai tahu bahwa aku punya video aib si kembar, image berwibawa dan bijaksana ku akan runtuh. Mereka akan mulai menganggapku orang jahat.
Flashdisk itu kini telah tertancap di komputer kelas. Proyektor juga dihidupkan. Aku tidak bisa apa-apa lagi karena komplotan Ichigo menahanku.
"Mari kita lihat, tontonan macam apa yang dimiliki oleh pangeran kita," olok Ichigo.
Aku pejamkan mata. Suara musik editan di video terdengar, semua siswa hening. Saat video berakhir, barulah mereka heboh kembali. Sesuai dugaan, mereka mulai menghakimiku dan ilfeel pada si kembar
Kulihat sekeliling. Si kembar berdiri di ambang pintu kelas dengan wajah syok. Sepertinya persahabatanku dengan mereka akan berakhir hari ini.
Angin berhembus. Sehelai daun maple kering jatuh mengenai wajahku. "Ah ... apakah aku juga akan bernasib sama seperti daun ini? Sepertinya musim gugur bukan hanya menjatuhkan daun ini. Aku juga - " sentakan kecil di otak membuatku tergagap.
Benar ... musim gugur!
Ichigo menaikkan alisnya. "Topengmu sudah tersingkap. Kau ingin menghancurkan image si kembar, kan?" tunjuknya ke arahku ala-ala detektif Conan.
"Tak kusangka kau sama seperti kami." Cowok lain mengiyakan penuh provokasi, diikuti racauan lain.
"Kalian berlebihan sekali." Aku menyahut, membenahi kacamata dengan tenang. "Ini adalah potongan adegan untuk tugas musim gugur dari wali kelas."
"Eeh?" Seisi kelas kompak berucap.
Ichigo berteriak. "Bohong!"
"Rei benar." Akano menginterupsi.
"Itu sebenarnya ide kami. Kulihat banyak teman-teman yang menganggap kami sempurna. Kami ... ingin sedikit terlihat jelek walaupun itu hanya akting." Asahi menambahkan bumbu yang tak kuduga.
"Sudah kuduga Rei tidak mungkin sejahat itu!" Para gadis berseru.
"Benar! Hampir saja aku tertipu."
"Astaga ... Akeno dan Asahi. Kalian sungguh rendah hati!"
"Kyaaa Rei maafkan kami!" Para gadis merangsek dan meminta maaf padaku.
Aku tersenyum bijak. "Tidak masalah. Lain kali hati-hati, ya!" Dalam kondisi ini, kuncinya adalah tetap berwibawa.
Lewat sudut mata, kulihat si kembar tersenyum mengacungkan jempol mereka ke arahku. Masalah berakhir dengan anggun.
698 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top