✨[29] Semuanya tidak sama lagi

Pangeran hingga jannah•
.
.
.

Sebelum kau hadir, aku yang terlebih dahulu bersamanya, dan sekarang aku kembali memperjuangkan apa yang pernah aku janjikan padanya dulu.

Bukan aku yang merebutnya darimu, tapi kau yang merebutnya dariku!

~Salwa hanum.

⭐⭐⭐

Hai...
Mari berkenalan.

Aku tau saat membaca tulisan ini,kamu pasti menganggap ini hanya sebuah lelucon. Hehe aku maklum kok.

Tapi apapun anggapan kamu,aku akan tetap meneruskan tulisan ini,tidak peduli kamu akan tetap memilih membaca atau malah memilih berhenti, Hehe aku ini egois loh, jadi harap maklum ya.

Aku adalah perempuan biasa,tidak sesholehah perempuan-perempuan pada zaman Rasulullah Saw. Tapi, juga tidak seburuk apa yang terlintas di pikiran kamu sekarang. Aku adalah perempuan akhir zaman, aku masih dalam proses mencari jati diri.

Kata Bang Raka, aku ini labil, manja, menyusahkan,cerewet. Hmm memang bener sih hehe.

Tapi, aku juga bisa mandiri di waktu-waktu tertentu, seperti saat Ayah sama Bunda pergi luar kota, saat Bang Raka sibuk mengurus restorannya. Nah, pada hari itu kamu akan menemukan aku yang berbeda.

Cinta?

Kan sudah ku bilang aku ini labil,pemahaman cinta bisa saja berubah-ubah,sesuai waktu dan tempatnya. Tapi kalau kamu bertanya sekarang maka menurutku cinta adalah rasa suka, rasa sayang,rasa nyaman. Kalau menurut kamu apa?

Jakarta, 3-Februari-2017


Aira tekekeh geli saat membaca kembali tulisannya 2 tahun yang lalu, Saat ini ia sedang berada di gazebo belakang rumahnya. Hari ini Aira tidak memiliki jadwal kelas. Karna Dosennya tidak bisa hadir. Jadilah ia memilih bersantai di sini sekarang, di temani secangkir teh hangat dan juga Buku bersampul mawar birunya.

Sekarang jam masih pukul 11:32, otomatis Farhan masih lama pulangnya, Jadi Aira lebih memilih untuk tidur sambil mendengar murotal Al-quran yang sejak tadi sudah ia putarkan.

Sebelum memejamkan matanya, Aira terlebih dahulu menulis sesuatu di buku bersampul mawar birunya.

Ada banyak serangkai kejadian yang telah terjadi. Dari dia yang pergi dan dia yang datang. Kata orang, Dia yang datang tidak seindah dengan dia yang pergi. Tapi, perlu diketahui, jangan liat dari sudut pandang orang lain, liatlah dari sudut pandang kamu sendiri. Dan menurut sudut pandangku sekarang, dia yang datang lebih indah daripada dia yang pergi.

Jakarta, 2-Januari-2019

⭐⭐⭐


"Mas Hanan... "

Deg

Suara itu?

Suara yang hilang selama 4 tahun.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

Farhan masih bergeming di tempat,wajahnya terasa kaku untuk di gerakkan. Bahkan detak jatungnya kembali membuncah, detak jantung yang sempat hilang selama 4 tahun, kini kembali lagi ia rasakan. Sekarang debaran jantungnya menggila.

"Mas... Aku pulang."

"Mas... Aku merindukanmu..."

Runtulah pertahanannya, Farhan sangat mengenali suara itu. Ia mendongakkan kepalanya, berharap ini cuma mimpi, tapi tidak!!! Jelas ini nyata. Di sana seorang perempuan berdiri cuma berjarak 5 langkah dari tempat duduknya. Farhan dapat melihat pancaran kerinduan di sana,dan hatinya pun tidak bisa memungkiri bahwa dia pun sangat merindukannya, tapi rasa kecewa lebih mendominasi perasaanya sekarang. Perempuan itu menatapnya dengan aura yang sulit ia jelaskan, kerinduan, kegelisahan, kebahagian,semua menjadi satu.

Waktu berhenti, Farhan seakan sulit bernafas, ada perasaan yang seharusnya tidak boleh ia rasakan kembali, seharusnya perasaan itu sudah menghilang.

"Salwa?" Berusaha suaranya tetap seperti biasa,tapi tidak bisa, ini sangat mengejutkan baginya.

Farhan lemah jika menyangkut tentang Salwa, Cinta pertamanya.

"Mas aku pulang," kembali mengeluarkan kalimat yang sama, dan itu sukses membuat jantung Farhan kembali berdebar.

"Selama 4 tahun," Salwa berhenti sebentar, bibirnya bergetar."Apakah semuanya masih sama?"Lanjutnya.

Salwa menatapnya dengan sorot mata mengharap, seharusnya perempuan itu tau jawabannya. Dia sudah terikat.

Semuanya tidak sama lagi!

"Kamu terlambat Salwa." Farhan berucap pelan, tiga kata yang sangat Salwa takuti.

"Apa tidak ada kesempatan lagi untukku mas?"

Kesempatan? Apa perempuan itu sedang mengajaknya bercanda?

DIA YANG TERLEBIH DULU PERGI MENINGGALKANNYA!!

Farhan menggeleng, jujur saat ini hatinya bimbang. Kenapa waktunya tidak tepat? Kenapa saat dia sudah terikat barulah Salwa kembali?

Dan 4 tahun yang lalu kenapa Salwa malah pergi meninggalkannya tanpa penjelasan apapun?

Dan saat hatinya baru saja mulai terbuka dengan yang hati lain, kenapa Salwa kembali?

Kenapa mendadak!

Sungguh ini rumit,sangat rumit.

"Mas ku mohon, aku akan menjelaskan semuanya." Salwa berucap lirih. Ia harus menjelaskan semuanya, Hanan harus tau yang sebenarnya, sungguh ia tidak rela jika ada perempuan lain mengantikan posisinya, sungguh ia tidak akan pernah rela.

"Mengertilah Salwa, empat tahun sudah berlalu, semuanya sudah tertinggal jauh, apapun alasanmu kembali, itu tidak akan bisa mengubah apapun, bahkan statusku."

Salwa menggigit bibir bawahnya, hatinya sakit saat mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Farhan.

Kenapa hatinya cepat sekali berubah?
Siapa perempuan yang telah menggantikan posisinya? sungguh dirinya tidak akan pernah ridho!

"Beri aku waktu untuk menjelaskan."

"Ku mohon..."

Bukankah akan selalu ada kesempatan kedua bagi mereka yang mau memperbaiki kesalahannya?

⭐⭐⭐

Aira berjalan mengikuti Raka dari belakang dengan malas, sekarang mereka sedang berada di Mall, awalnya Aira hanya ingin pergi ke Minimarket terdekat untuk membeli perlengkapan bahan memasak,tapi Abangnya-Raka malah mengajaknya jalan-jalan,Padahal Aira ingin segara pulang dan memasak makanan kesukaan Farhan.

"Abang pulang ih pulang." Aira menarik baju Raka tak sabaran.

Sementara Raka menatap adiknya melotot,"Bentar dek, abang lagi nunggu temen."

Entah mengapa hari ini pengunjung Mall sangatlah ramai,banyak orang berlalu-lalang di sekitar mereka, membuat Aira harus tetap memegang baju Raka dari belakang, waspada biar gak ngilang.

"Masih lama gak, Aira capek." Aira menghentak-hentakan kakinya, membuat Raka jengah melihat kelakuan adiknya yang seperti anak kecil.

"Sebentar lagi."

"Dari tadi sebentar -sebentar mulu!! sebentarnya itu kapan?"

Raka menarik napas dalam-dalam, adiknya gak bisa di ajak kerja sama barang sediktpun, "Ya Allah Ai, bawel banget dari tadi," Raka menarik adiknya untuk pergi dari keramaian, Aira kalau belum di sogok pasti tidak bisa di ajak kerja sama, dan cara satu-satunya agar Aira berhenti bawel adalah dengan cara membelikan Aira es krim kesukaannya.

Sebelum membeli es krim, Raka terlebih dulu menyuruh Aira duduk di kursi yang memang sudah di sediakan.

Baru saja Raka hendak membeli es krim, tiba-tiba saja seseorang menabraknya hingga mereka terjatuh di lantai Mall di saksikan banyak orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka.

Aira yang melihat abangnya terjatuh langsung panik.

"Eh aduh,Maaf banget aku gak sengaja,"Perempuan itu terlihat ketakutan.

Sementara Raka meringis sebentar,"Saya enggak papa kok," Raka memperhatikan perempuan yang menabraknya, sepertinya perempuan itu buru-buru.

"Beneran gak papa? Sekali lagi aku minta maaf ya," Perempuan itu hendak membantu Raka berdiri tapi urung saat Aira datang.

"Abang gak papa?" Aira terlihat panik.

"Apaan sih dek, lebay kamu!"

"Sekali lagi aku minta maaf ya, yaudah aku pergi dulu, buru-buru soalnya," Perempuan itu terseyum.

Raka pun mengangguk, lalu menatap kepergian perempuan tersebut sampai punggungnya benar-benar hilang di telan keramaian.

"Cantik."

⭐⭐⭐

Pukul 22:32

Tapi Farhan belum juga pulang, biasanya Farhan tidak pernah telat,ia selalu pulang tepat waktu.

Kenapa malam ini berbeda?

Aira sudah menyelesaikan ritual masaknya 3 jam yang lalu, bahkan makanannya sekarang sudah dingin.

Aira masih duduk di kursi makan, menatap nanar makanan yang di buatnya dengan sepenuh hati, dengan nakal air matanya jatuh membasahi pipinya, Aira tidak mengerti kenapa ia menjadi cengeng sekarang.

Padahal mungkin saja Farhan sibuk, pekerjaan yang tidak bisa di tinggal, atau masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Aira sudah menghubungi Farhan sejak tadi, tapi sampai sekarang pesannya belum ada balasan.


Aira menatap sendu layar ponselnya. Bahkan nomor suaminya sekarang tidak dapat di hubungi sama sekali. Cepat-cepat ia menghapus air matanya, ia tidak boleh cengeng, mungkin saja suaminya masih sibuk sama urusan kantor. Iya sibuk, Aira yakin itu!

Setelah menyimpan makanan,Aira tidak masuk kamarnya, ia lebih memilih menunggu Farhan di ruang tamu.

Malam semakin larut dan Farhan juga belum pulang, Aira mengigit bibir bawahnya, tiba-tiba rasa sakit menghantam hatinya dan sekarang sakitnya lebih parah ketimbang saat Adam meninggalkannya dulu.

Sekali lagi ia menatap pintu utama, berharap Farhan muncul di baliknya dan tersenyum hangat padanya seperti tadi pagi.

Perlahan ia memejamkan matanya, berharap saat membuka matanya nanti suaminya sudah berada di sampingnya.

Dan semoga harapan itu akan ada.

Biarkan malam ini ia tidur di Sofa.

Menunggu suaminya.

⭐⭐⭐

Jangan lupa tinggalin jejaknya:)

Makasih udah mau setia❤

(Salwa hanum) 😳

(Bang Raka) 😎

Aceh, 18-mei-2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top