✨[19] Semuanya begitu cepat
"Pangeran hingga jannah"
.
.
.
Semuanya terjadi begitu cepat. Aira masih tidak percaya bahwa sebentar lagi dia akan menjadi istri seorang Dosen killer. Yang begitu di segani, di puja oleh mahasiswi kampus dan begitu dia benci. Aira tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka saat mengetahui kalau Pangeran pujaan mereka akan menikahinya. Awalnya Aira ingin merahasiakan pernikahan ini, tapi keluarga dari kedua belah pihak menolak mentah-mentah permintan Aira, bahkan Farhan pun tidak menyetujui permintaan konyol Aira.
"Ayolah Pak, Aira mohon."
"Sekali tidak tetap tidak Aira!"
"Nanti kalo fans-fans Bapak tiba-tiba datang terus bully Aira gimana? "
"Itu tidak akan pernah terjadi."
"Kalo terjadi gimana? Aira kan takut!"
"Ada saya."
Semua persiapan untuk acara sudah di siapkan dengan sedemikian rupa oleh kedua belah pihak keluarga. Farhan dan Aira hanya boleh melihat hasilnya nanti. Mereka berdua tidak di izinkan untuk mempersiapkan semuanya, karna takut calon pengantin kecapean.
Awalnya Aira tidak ingin pesta mewah dan megah, dia ingin yang sederhana saja tapi lagi-lagi kedua belah pihak keluarga tidak menyetujuinya. Alasannya karna mereka ingin memberikan yang terbaik di hari bersejarah putra-putri mereka.
"Bang Raka anterin Aira. Telat nih!"
"Iya, bentar."
"Ihhh jangan lama bang. Nanti kenak omelan Pak Farhan, kan ngeri!"
"Gak usah lebay! Dia gak mungkin marahin kamu, kan kamu calon istrinya."
"Semerdeka abang aja!!!"
Aira berlalu meninggalkan abangnya yang terus saja berhasil membuat dia kesel bukan main.
"Tunggu dek!! Yaelah ngambek lagi."
Sampainya di kampus Aira berjalan santai sambil bersenandung riang. Hari ini Aira mungkin bisa pergi ke kampusnya dengan tanpa beban, karna memang undangan pernikahannya dengan Farhan belum di sebarkan. Mungkin besok akan di sebar. Aira tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengannya di hari-hari yang akan datang.
Jam kelasnya masih lima belas menit lagi. Sekarang Aira sudah berada di dalam ruangan kelasnya. Aira dapat melihat teman-temannya yang berdatangan masuk.
Kini ruangan sangat tenang. Semua yang ada di kelas tengah mendengar apa yang sedang di terangkan oleh Dosen dengan serius. Aira dapat mendengar bagaimana cara penyampaian materi yang di sampaikan Farhan. Materi yang di sampaikan Farhan sangat mudah di pahami, bahasa penyampaiannya yang ringan tidak bertele-tele.
Tanpa sadar Aira melamun. Pikirannya melayang-melayang entah kemana. Membuat dia lupa apa yang di jelaskan Dosen di depannya.
"Aira khanza, tolong jelaskan materi yang saya sampaikan tadi sekali lagi!"
"AIRA KHANZA!! Kamu dengar apa yang saya bilang?"
Aira terlonjat kaget saat mendengar suara yang begitu dia kenal. Aira melihat teman-temannya menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda. Seketika kelas menjadi horor bagi Aira.
"Maaaf. A-da apa Pak?" Tanya Aira takut.
"Kamu selalu membuat masalah. Sekarang kamu keluar!" Suara dingin dan datar kas Farhan mulai keluar.
"Tapi P-ak. Salah saya apa?"
"Silahkan keluar!"
Dengan perasaan dongkol Aira pergi meninggalkan kelasnya.
"Awas saja nanti Aira bakal aduin ke Ayah dan Bunda. Dasar calon suami gila!"
⭐⭐⭐
"Aira diam! Jangan ngedumel disini. Aku pusing dengerinnya" kesal Sara.
Beginilah setiap hari jika Aira ngambek karna di marahi Dosen. Sara dengan berat hati akan menemani sahabatnya hingga ritual sakral ala Aira reda.
Kini Aira dan Sara berada di kantin sementara Intan masih di dalam kelas.
"Bodo amat!!" Ketus Aira yang masih ngedumel tidak jelas.
"kenapa sih Ra? dimarahin lagi? kamu buat masalah?"
"Pak Farhan jahat ihh sumpah jahat!!"
"Husst! gak boleh ngejelekin calon Suami."
"CALON SUAMI GILA!!!"
Kling!!!
Dosen songong : Saya tunggu di parkiran.
Ngapain?
Dosen songong : kita kebutik. Fitting baju.
⭐⭐⭐
Di dalam mobil Aira hanya diam membisu. Tidak ada sosok Aira yang heboh. Sendari tadi Aira terus memerhatikan pemandangan kota jakarta lewat kaca mobil. Mengabaikan Farhan.
"Kamu marah?"
Hening!!!
Tidak ada sahutan. Aira benar-benar mengabaikan Farhan.
Farhan menghembuskan nafas pelan."Saya tidak akan menghukum seseorang jika dia tidak salah. Dan kamu tadi tidak mendengarkan materi yang saya jelaskan. kamu malah ngehayal." Ujar Farhan datar tidak ada ekpresi lain. Membuat Aira semakin kesel.
"Terserah Bapak. Pokoknya Aira marah!"
"Yaudah, Tapi hari ini kita gak jadi fitting baju."
"Loh kok gitu?"
"Saya gak mau nanti kamu marah-marah tidak jelas disana. Jadi gimana ke butik atau pulang?"
"Butik!"
Dengan persaan masih kesel Aira kembali menghadap ke kaca mobil.
"Dasar cowok gak peka, cewek tuh maunya di bujuk-bujuk di rayu-rayu supaya gak marah lagi bukan malah di abaikan!!!" maki Aira semakin menjadi
"Dasar gak ngerti kamus cewek!"
⭐⭐⭐
Jangan lupa tinggalin jejak ya hehe
Biarku bisa kenal kamu yang secara tidak langsung sudah membuat aku semangat buat Up😳
Aceh, 19-Feb-2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top