Pada Langit & Rerumputan

Aku, anak yang kehilangan birunya langit dan hijaunya rerumputan. Aku anak yang kehilangan pekik canda kawan sebaya. 

Apakah aku masih anak bumi? Namun mengapa tak ada jendela buatku memandang bumi yang begitu kurindu. Aku tenggelam dalam ruang sepi berkawan udara dingin dan bias mentari dari balik jendela kaca.

Anginku, buatan. Pohonku, buatan. Langitku, buatan. Tanahku, tambalan. Aku buatan. Buatan orang-orang yang takut akan luasnya bumi dan langit. Aku terjebak dalam asa yang terpilin rasa. 

Jika pintuku terbuka, ku 'kan berlari di atas rerumputan menghijau. Kusampaikan pada langit dan rerumputan, tentang anak bumi yang ingin mendekap langit dan memandang lepas rerumputan hijau. 

Kukatakan pada rerumputan, "Seandainya kau tumbuh mengudara, kupasti 'kan menjejakmu menuju langit." Sesampainya di langit, ku 'kan bertanya, "Adakah tempat di sini yang masih tersisa buatku bermain?"

***

Bandar Lampung, 29 Juni 2016, 15.25
























Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #prosa