Nada Aksara
CDEFGABC, DO-RE-MI-FA-SO-LA-SI-DO. Oktaf ataupun pentatonis nada-nada yang tersusun sedemikian rapi, teratur. Tak ubahnya seperti aksara ABC....
Pemikiran manusia sungguh luar biasa, bisa menciptakan susunan nada dan aksara yang berbeda namun teratur.
Lagu yang dijalin dengan nada indah, akan terdengar indah jika dilagukan dengan kontrol nada yang tepat. Bagai Bimbo sang compossser dan Ismail Marzuki sang pujangga, berduet mencipta lagu dengan nada dan aksara yang indah, Terjalinlah lagu Sajadah Panjang, dan Rinduku pada Rasul. Begitu penuh makna.
Chopin, Fur Elise, bisa dimainkan tanpa aksara. Aksara bisa dimainkan tanpa nada, semaunya . Walau aksara sumbang, orang tetap ada yang suka. Tapi nada yang sumbang akan membuat telinga pekak.
Nada yang dijalin orang-orang cerdas beretika, abadi sepanjang masa, bagai Clementine.
Aksara yang dijalin tanpa etika menghancurkan dunia.
Sastra dan lagu, dua hal berbeda.
Namun sastra dan lagu sama-sama seni. Yang seharusnya diciptakan dari dalam hati, dengan segala keteraturannya hingga terjalin keindahan, bukan kejelekan.
Jika itu tidak indah, bukan seni namanya. Jika itu menghancurkan, bukan seni namanya. Karena seni adalah harmonusasi. Lagu dengan harmonisasi nadanya dan sastra dengan harmonisasi aksaranya.
Menyanyi dan membaca karya sastra akan membuat diri terhibur. Karena seni itu untuk menghibur. Jika tidak menghibur, bukan seni namanya.
Bandar Lampung, 15 Juli 2016, 03.07
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top