1. BOSS AND MS. SECRETARY

Tiga tahun kemudian...

Pasque Techno Tower
Sudirman, Jakarta
07.38 a.m.

"Mas... Mas... Masay."
Masayu jelas menyadari panggilan itu ditujukan untuknya. Tapi penggalan nama yang tidak tepat, membuatnya sangat urung menoleh. Si pemanggil satu ini memang bebal saat diberitahu, Masayu memilih melambatkan langkah, membiarkan si pemanggil bergegas mendekatinya.

"Hehehe... good morning." sapa Lulu dan begitu saja menggamit lengan Masayu. Gadis itu sengaja mengabaikan cemberut di wajah Masayu, begitu saja berkomentar. "Cantik banget pagi ini, Mas..."

"Bagian HSE sudah selesai buat laporan? Dua minggu lagi ada audit dan minggu berikutnya persiapan menyambut bulan K3 Nasional."

"Aduh, masih pagi banget, nanya menu sarapan aja dulu." gerutu Lulu sembari menggelengkan kepala, membuat rambut ikalnya berlompatan.

Masayu menatap rekan sekantornya itu, "Sepuluh menit lagi, Boss datang, itu akan jadi pertanyaan pertamanya. Dan kalau laporan belum beres..."

"Aaaa..." teriak Lulu memilih melepaskan diri untuk berlari ke lift, menyelinap diantara pengguna dan menyempatkan memeletkan lidah pada Masayu sesaat sebelum pintu lift menutup.

Masayu hanya tertawa kecil melihatnya. Ia tahu benar, bukan salah Lulu jika laporan itu terlambat dikirimkan. Pak Rusman Wijaya selaku chief HSE memang terkenal lalai. Lulu sebagai sekretarisnya paling kerepotan saat-saat genting seperti ini.

Masayu menunggu lift berikutnya, sesekali mengangguk pada pegawai yang melewatinya atau berakhir ikut menunggu lift bersamanya.

"Pagi, Pak Pascal." suara itu terdengar dan seketika membuat seluruh pegawai menoleh ke lobi utama. Beberapa dari mereka bergantian menyapa, atau sekadar mengangguk formal pada pemilik jabatan tertinggi di kantor ini. Pascal Pasque tampil sempurna dengan setelan jas formal warna biru gelap, dasi hitamnya dilengkapi pin penjepit dengan hiasan huruf P latin. Masayu yang menghadiahi pin tersebut.

Masayu tetap berdiri di tempatnya, ia baru menyapa saat pria itu ada di hadapannya, "Morning, Boss."

Pascal hanya mengangguk, "Masayu." sapanya singkat.


•°• {P-CONTRACT} •°•

Pasque Techno, 8th floor.
Pascal Pasque Office

"Laporan produksi ada di meja, minggu ini mulai pengepakan dan pengiriman, karena tenggat waktu, order untuk Shanghai yang kita dahulukan." kata Masayu saat mengikuti Pascal memasuki ruang kerja. "Fanya sudah mengirimkan demo iklan terbaru, kalau butuh meeting lanjutan, Pak Shehan baru ada di kantor setelah jam makan siang."

Pascal mengangguk lalu duduk di kursinya, menatap map tebal dengan identitas unit produksi di mejanya. "Laporan HSE terlambat lagi?"

"Sebelum jam makan siang, Lulu akan antar langsung kemari."

Pascal menipiskan bibir lalu menyalakan komputer, mendapati folder berisi demo iklan sudah terpajang di desktopnya. "Oke." kata Pascal, tanda bahwa Masayu bisa meninggalkannya untuk mulai bekerja.

"Jam sepuluh nanti, perwakilan dari Miura Dentist akan datang, Rafael yang akan melakukan presentasi, in case you want to correct his propos."

Pascal segera mengangguk, "Kirimkan padaku melalui email."

"I did, it starred on your inbox."

Pascal membuka laman emailnya, mendapati email yang dimaksud sekretarisnya. "Anything else?" tanyanya.

"Minggu lalu, kau memintaku mengingatkan tentang acara amal peringatan lima puluh tahun berdirinya HW-Hospital."

"Ya, aku mengingatnya, siapkan buku cekku sebelum pulang nanti."

"Haruskah aku menghubungi Gianna?" Masayu menanyakan teman kencan Pascal minggu lalu.

Pascal menggeleng, "Dia hanya cocok diajak ke kelab." katanya lalu mengeluarkan sebuah kartu nama dari saku jas. "Sebelum makan siang, kirimkan bunga, selipkan kartu nama dengan nomor pribadiku."

Masayu menerima kartu nama dengan desain elegan tersebut, "Sure." jawabnya sembari mengangguk formal dan berjalan ke pintu.

"Masayu." panggil Pascal.

"Ya?" Masayu kembali berbalik.

"I hope you like it." kata Pascal membuat Masayu mengerutkan kening. "Check on your desk." lanjutnya.

"Oh, oke." Masayu mengangguk lalu keluar menuju meja kerjanya. Tepat di atas kursi duduknya ada sebuah paper bag. Dari merk dagang yang tercetak di bagian depan, Masayu tahu apa isinya. Sling bag yang bulan lalu diincarnya. Ia ingin menjerit saat perpaduan warna tasnya sangat sesuai, benar-benar cantik.


Masayu berhati-hati mengeluarkan tas tersebut, menelusuri tekstur permukaan kulitnya, lalu rantai keemasan yang masih terbungkus kain. Ia mendapati lipatan kertas linen yang terselip dan membukanya.

Happy 27th birthday, Miss Secretary.
-Boss.

Masayu membaca pesan itu dan segera menoleh ke dinding kaca. Ia mengacungkan dua jempolnya. Pascal hanya tertawa sebelum menunjuk laptop, tanda mereka harus kembali bekerja.

| To be continued . . . |

Mr. Boss

Ms. Secretary

[cuap-cuap bab. 1]


Thor aku jadi ingat kdrama 'whats wrong with secretary kim'
ya nggak papa sih.
tapi aku shipper park seo joon sama kim ji won ya, haha~

Ini konfliknya lanjutan dari Iris bukan?
ya bukan
konfliknya Pascal sendiri.

Pascal nakalnya berapa persen Thor?
50% aja, sisanya nakal banget. #LHO!

Ini bukan cerita kawin kontrak gitu-gitu kan?
ya, semoga versiku nggak gitu-gitu ya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top