Ilmu, Kekuasaan, dan Kucing
Influencer kucing ... barangkali sudah banyak yang tahu mengenai mereka. Ya, makhluk-makhluk berbulu yang dikenal dari media sosial mana pun. Tak perlu susah mencari, terkadang mereka akan selalu muncul dalam iklan di beranda media sosial si pemilik akun.
Hanya dengan wajah lugu, kelakuan tak berdosa dan menggemaskan, atau apa saja yang mereka lakukan cukup menyenangkan hati, mudah saja menarik pengguna sosial untuk menjadi pengikut terbaru bagi akun-akun influencer kucing itu. Rasanya terlalu mudah menarik hati setiap manusia sebagaimana mereka melangkahkan kaki ke mana pun mereka mau.
Tidak sedikit di antaranya memiliki latar belakang yang menyedihkan. Misalnya, seperti kucing yang terlantar dan terlihat kurus di tempat penampungan. Ketika dibawa pulang, secara ajaib cinta dan kasih sayang membesarkannya menjadi kucing yang sangat cantik; mendapatkan wujud yang dicintai oleh siapa pun yang melihatnya hanya dengan sebuah foto.
Menakjubkan, bukan begitu?
Mereka selalu punya pesona dan aura yang berbeda. Sebesar apa pun kesalahan yang mereka buat, entah bagaimana hati ini selalu memaafkan mereka. Misalkan saja seperti mencuri makanan, mengotori bantal dengan air kencing mereka, atau tak sengaja menggigit keras-keras karena gemas.
Memang, sesungguhnya memarahi mereka bukan perkara sulit. Tapi toh, besoknya pasti masih memberi mereka makan dan bermain-main lagi dengan mereka.
Ah, tidak usah menyangkal! Jangan malu dan mengakulah.
Belum selesai. Terkadang, manusia juga membiarkan mereka mendominasi tempat-tempat di mana manusia seharusnya bekerja. Misalnya, membiarkan mereka berdiri di atas laptop atau tidur-tiduran di hadapan manusia yang sedang beribadah.
Mereka sengaja melakukannya. Pun, manusia sengaja membiarkan itu terjadi.
Baiklah, baiklah. Sudah cukup sekarang mengenai kelakuan dan influencer kucing.
Pernah mendengar kucing menjabat sebagai CEO?
Tenang. Jangan mengira salah baca. Seekor kucing ditunjuk sebagai CEO oleh manusia. Kabar beritanya beredar dan reaksi manusia meledak di mana-mana. Memang sebuah perihal yang mengejutkan, tentu saja. Betapa tidak. Itu merupakan sebuah jabatan terpenting bagi perusahaan, benar begitu?
Tapi, ini bukan lelucon.
Roxy si kucing memang menunjukkan kepintarannya sejak berumur kurang dari sebulan. Sungguh, umur kurang sebulan, biasanya kucing-kucing masih belajar berjalan lurus tanpa harus mengangkang seperti kucing kelebihan berat badan. Namun, saat itu Roxy sendiri sudah tertarik dengan buku tepat mendapati majikannya membacakan dongeng.
Hanya sekadar dongeng. Tanpa terasa ketika berumur empat bulan di mana ia sudah bisa menggunakan kekuatannya, mulailah Roxy mendorong setiap buku dari tempat seharusnya mereka berada di rak. Tapi, bukan sengaja atau semata-mata hendak iseng. Dia benar-benar membaca buku-buku dengan halaman terbuka ketika majikannya tak ada di rumah.
Maka, si majikan Daisy, melarang Roxy agar tidak membaca sampai ia pulang.
"Roxy hanya akan meninggalkan lembaran yang terbuka begitu saja kalau sudah selesai membaca. Pasti itu tidak akan membuatnya puas membaca," tutur Daisy. "Jadi kami membuat kesepakatan seperti itu."
Tentu ujarannya menimbulkan sebuah tanya dari lawan bicaranya seperti, "Bagaimana kau tahu Roxy sudah selesai membaca lembaran yang telah kau buka?"
"Mudah saja. Ketika dia mengeong, artinya aku harus membalik ke lembaran selanjutnya." Begitulah Daisy menjawab.
Daisy juga membiarkan Roxy membaca buku apa saja, meski mencapai pembahasan berat sekali pun ia akan tetap membaca. Tanpa ia sadari, otak kucing peliharaannya ini menyerap semua apa yang ia dapat. Pun, dia mempelajarinya sampai Daisy harus memanggilkan guru privat untuknya.
Guru privat mengagumi bakatnya hingga menganjurkan Daisy untuk mengizinkan Roxy kuliah. Dan di umur tujuh tahun, Roxy bahkan sudah menyelesaikan magister manajemen bisnisnya.
Luar biasa, bukan?
Meski memutuskan dan merencanakan segala hal demi perusahaan, tetap saja Roxy membutuhkan bantuan gerak manusia. Akan selalu ada pesuruh di kanan kiri Roxy untuk menjaga dan membantunya untuk menandatangani, mengetik, atau menulis sesuatu.
Sesungguhnya mereka juga diupah sesuai UMR. Tapi tangan-tangan Roxy ini selalu berganti-ganti, tidak pernah menetap lama.
Pasalnya Roxy selalu mengetahui kapan manusia memalsukan data-data dan menyusun rencana yang tidak diharapkan Roxy. Pernah sebuah berita mengabarkan bahwa Roxy menghukum mereka dengan cakaran di wajah dan memecat mereka dari jabatan.
Berita yang lucu. Namun, di satu sisi, Roxy benar-benar serius memajukan perusahaan yang sedang dipercayakan oleh pemilik saham. Dialah kucing yang amanah dan tidak pernah berkeinginan memakan gaji karyawan. Usahanya membuat orang-orang tidak ingin berhenti membicarakannya.
Pun, kaum kucing mulai tergerak untuk menjadi seperti Roxy.
Ratusan kucing pintar ikut bermunculan, menciptakan banyak peristiwa baru sebagaimana kucing CEO menginspirasi mereka. Mereka juga berharap mereka dapat setara dengan manusia.
Bahkan makhluk-makhluk berbulu ini juga berharap menjadi astronot yang menginjakkan kaki di bulan, menjadi ilmuwan genius yang dipandang sepanjang masa, menjadi seniman dan composer yang menggubah sejumlah karya yang bisa dinikmati siapa saja. Ah, mungkin sekadar menyumbangkan jasa-jasa kecil pun tidak masalah bagi mereka.
Namun, tak selamanya yang berawal baik akan berakhir serupa, bukan?
Selalu ada bagian yang enggan menjalani proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hanya saja ....
Siapa yang menyangka jika mereka ternyata menginginkan hal yang lebih dari kesetaraan? Tidak hanya mendominasi kasur majikan, bahkan kucing-kucing seolah ingin mendominasi dunia!
Usut punya usut, mereka diam-diam menciptakan sebuah perkumpulan. Kaum manusia menyebutnya Perkumpulan Penjarah Manusia.
Lakukan saja satu kesalahan atau larang mereka melakukan apa pun yang mereka mau. Kucing peliharaan akan berbondong-bondong membawa kaumnya untuk melakukan demo di rumah, persis seperti yang dilakukan organisasi masyarakat di hadapan gedung DPR.
Kucing-kucing akan menyeret kertas yang entah apa yang tergurat di sana. Mereka yang datang bersama kertas-kertas itu seolah mencurahkan isi hati; meminta keadilan terutama bagi kucing jalanan. Kala satu mengeong-ngeong, yang lain pula akan ikut mengeong menciptakan bising yang tak sudah-sudah.
Manusia pasti akan berpikir kalau itu akan segera berakhir dalam beberapa hari. Tentu saja tidak! Mereka bahkan lebih berbahaya dari organisasi masyarakat dari kaum manusia!
Kucing-kucing tak berpikir panjang segera memorak-porandakan halaman. Kalau pun berhasil masuk mereka akan menyihir seisi rumah menjelma kapal pecah. Mereka akan menggeret buku dan mencuri makanan, kemudian menghancurkan segala benda yang manusia rasa berharga.
Beritanya beredar di mana-mana. Para kucing yang mendengar dan melihatnya pun ikut tergerak. Perkumpulan Penjarah Manusia juga menunjuk seekor kucing berwibawa seperti Roxy untuk dijadikan sebagai Presiden Kucing.
Tampaknya mereka benar-benar serius sekarang. Tidak ada kucing-kucing yang ingin tunduk dengan manusia dan predator macam apa pun. Mereka yang jarang bersosial ini benar-benar bersatu menginvasi bumi.
Teramat banyak desas-desus mereka membunuh manusia dengan cakar-cakar mungil itu. Ya, mereka sungguhan belajar mengenai anatomi manusia. Banyak ditemukan manusia-manusia tewas karena urat nadi mereka dicakar habis-habisan.
Tiada yang menyangka semuanya akan sampai sejauh ini. Manusia bahkan menerima berita secara sembunyi-sembunyi—oh tidak ... kaum manusia bahkan kini dituntut melakukan segalanya secara sembunyi-sembunyi. Sebab presiden kucing itu tampaknya mulai bersiasat memusnahkan manusia dari muka bumi.
Secara harfiah manusia tunduk kepada makhluk-makhluk berbulu berwajah manis ini. Ironis, bukan?
Militer terlanjur punah. Entah dengan cara apa kaum kucing membasmi mereka di dalam peperangan kucing dan manusia. Setiap negara gentar dengan kekuatan mereka yang ... sungguhan menggunakan otak.
Kini yang tersisa hanyalah pulau-pulau kecil untuk ditinggali manusia. Di dalam rumah-rumah, manusia memutuskan tinggal berpisah; meski hanya sebatas ruang per ruang itu tidak masalah. Bergerak mengendap-ngendap, berbicara dengan isyarat, makan tanpa mengecap ... sementara pikiran dilarang kosong dari segala kemungkinan gila yang berpotensi besar akan terjadi.
Tetap berhati-hati. Sebab telinga makhluk-makhluk berbulu itu sangat tajam. Ketika mereka mendapatkan suara asing sedikit saja, mereka akan mulai mendatangimu beramai-ramai dan—
Tunggu sebentar.
Ada kilatan mata mereka di antara remang.
Astaga ....
Sepertinya mereka juga mendengar ketikan keyboard ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top