💌- Sembilan

ᕙ( Our story )ᕗ

Update setiap Rabu dan Sabtu.

****

"Yi Seo!"

Yi Seo mendongak dengan tatapan bingung. Bahkan Hong Seok pun ikut memutar kepalanya. Penasaran dengan siapa orang yang berdiri di belakangnya

"Aku mencarimu kemana-mana, ternyata sedang duduk di sini."

"Heechul oppa?"

Yi seo langsung bangkit dari duduknya. Gadis itu melihat ke sekeliling Heechul.

Mengerti dengan gerak gerik Yi Seo, Heechul langsung merangkul gadis yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri. "Yeri sudah pulang. Aku yang mengantarnya."

Yi Seo membulatkan mata, membuat pupilnya melebar sempurna. Lalu tatapannya beralih kepada Hong Seok yang tak kalah terkejutnya. Pria itu segera bangkit dan ikut bergabung dengan Yi Seo dan Heechul.

"Yeri?" tanya Hong Seok dengan nada cukup keras. Sehingga bisa didengar oleh Heechul.

"Kau!" pekik Heechul sangat terkejut melihat keberadaan Hong Seok.

"Kau penguntit yang tempo hari di Seoul plaza, kan? Untuk apa kau bersama adikku? Jangan-jangan kau--"

"Tidak, kau salah paham," ucap Hong Seok coba menjelaskan. "Aku ini pembaca setia Yooriko. Bukankah kau asistennya Yooriko?"

Yi Seo hanya melirik Heechul dan Hong Seok bergantian. Mengapa dia merasa diabaikan sekarang? Yi Seo melepaskan rangkulan Heechul.

Heechul berdehem. "Enak saja. Asal kau tahu, aku ini pac––akh!"

Yi Seo baru saja menyikut pinggang Heechul, membuat pria itu memekik kesakitan.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku sudah mengantuk, tapi kau masih saja terus mengobrol. Mari kita pulang," alibi Yi Seo. Sebetulnya dia tidak mau kalau Heechul dan Hong Seok saling mengenal. Selain karena tidak pernah bertemu, juga Yi Seo tidak mau kalau kehadiran Hong Seok akan berakibat buruk pada Hong Seok.

Heechul mengangguk. "Sebentar, aku harus berbicara dengan penguntit ini."

Hong Seok mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan oleh pria di depannya. Pria itu menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya. "Maaf, boleh aku bertanya."

Tak disangka. Heechul mengira, bahwa pria ini akan membela diri karena sudah dituduh sebagai penguntit, atau minamal mengucapkan sesuatu sebagai pembelaan dirinya..

"Silakan," ucap Heechul ketus. Sejujurnya Heechul sangat malas untuk berurusan dengan orang asing seperti ini.

"Tadi kau menyebut nama Yeri. Boleh aku tahu marganya?"

"Untuk apa?"

Hong Seok diam mematung. Tidak ada alasan apa pun, tetapi dia hanya penasaran saja. Apakah Yeri yang dimaksud pria itu adalah gadis yang sama dengan orang di masa lalu Hong Seok.

"Heechul oppa, ayo kita pulang!" rengek Yi Seo seraya menarik-narik lengan Heechul.

"Baiklah, kita pulang sekarang," pasrah Heechul. Pria itu tersenyum kepada Yi Seo, lalu tatapannya kembali begitu tajam ke arah Hong Seok. "Kau ... kuperingatkan kau untuk jangan dekat-dekat lagi dengan adikku, penguntit!"

"Heechul oppa, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Hong Seok oppa orang baik, kok."

"Oh, jadi namamu Hong Seok?" Heechul manggut-manggut.

Hong Seok merasa lega mendapat pembelaan dari Yi Seo. Setidaknya masih ada orang yang mempercayainya,dan Hong Seok sangat menghargai hal itu.

Heechul mengembuskan napas berat dan mengusap wajahnya gusar. "Baiklah. Kita pulang saja," katanya seraya merangkul Yi Seo.

"Sampai bertemu lagi Hong Seok oppa." Yi Seo melambaikan tangan ke arah Hong Seok yang masih terdiam di tempatnya. Pria itu hanya menampakkan senyum tipis.

Setelah dua orang itu pergi. Hong Seok masih tetap diam di tempatnya berdiri.

Yeri. Yooriko. Yi Seo. Heechul.

"Kenapa mereka semua seperti berhubungan satu sama lain?" gerutu Hong Seok.

Hong Seok menghela napas berat. Pria itu berjalan berlawanan arah dengan dua orang tadi. Dia berjalan sambil menikmati embusan angin yang menerpa wajahnya. Membuat rambut yang cukup lebat itu bergerak hingga hampir menutupi sebagian wajahnya.

Hanya ada suara gemericik air yang menemani Hong Seok kali ini.

"Dingin sekali udara malam ini," kata Hong Seok seraya merapihkan jaketnya.

💌

Sepanjang perjalanan menuju apartemen. Heechul tak henti-hentinya bertanya mengenai Hong Seok.

Heechul berdehem. Sebetulnya dia tidak suka dengan pria itu, mulai dari bagaimana cara Hong Seok bersikap ramah di depan orang, dan juga dia masih mengira kalau Hong Seok adalah seorang penguntit.

Kini Heechul dan Yi Seo sudah sampai di gedung pencakar langit, yang tingginya bahkan mencapai ratusan meter. Setelah menaiki lift dan menyusuri lorong yang cukup panjang, Yi Seo dan Heechul tiba di depan pintu apartemen milik Yeri.

Yi Seo hendak membuka handle pintu apartemen. Namun, Heechul lagi-lagi mengajaknya bicara.

"Bagaimana kau bisa mengenal pria itu?"

Yi Seo melirik sekilas Heechul. "Sebetulnya aku juga tidak mengenalnya. Tapi dua hari yang lalu kita bertemu di kereta. Dia pendatang baru, dari Busan."

"Lagipula mengenal atau pun tidak, seharusnya oppa tidak berbicara seperti itu pada Hong Seok oppa."

"Maksudmu?" tanya Heechul dengan kening yang mengkerut.

"Menuduh Hong Seok oppa sebagai penguntit," kata Yi Seo sambil mendelikkan matanya jengah.

"Aku memang tidak mengenalnya, tapi tadi pagi aku bertemu dengannya di acara launching novel, dan penjaga bilang bahwa pria itu adalah  penguntit." Heechul coba menjelaskan.

"Bahkan kau hanya tahu satu hal yang belum kau ketahui kebenarannya. Asal kau tahu, Hong Seok oppa adalah—"

Heechul menaikkan sebelah alisnya. Menunggu Yi Seo melanjutkan kalimatnya.

"Ah, sudahlah. Aku mau masuk, sebaiknya kau pulang saja!"

"Kalau tidak, aku akan bilang pada Yeri eonni, bahwa kau menggangguku!" Yi Seo melipat kedua tangannya di depan dada.

Heechul menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam. "Beraninya kau mengancamku!"

Keduanya kembali terdiam, baik Yi Seo atau pun Heechul. "Oh, aku tahu. Jangan-jangan pria tadi adalah kekasihmu, ya? Kenapa kau tidak bilang sejak awal?"

"Bukan."

"Lihatlah, sepupu kekasihku ini sudah besar rupanya." Heechul mengacak rambut Yi Seo gemas.

Heechul memang sangat akrab Dengan Yi Seo. Semua itu awalnya dia gunakan sebagai alasan pendekatan. Namun, lama kelamaan Heechul mengetahui karakter Yi Seo dan dia dia juga sempat bertemu Yi Seo beberapa waktu lagi. Jadi, tidak heran jika mereka begitu akrab.

"Heechul oppa berhenti menggangguku, atau aku akan berteriak!" Yi Seo menepis tangan Heechul dari atas kepalanya.

"Teriak saja kalau bisa!"

"Yeri eonni—"

Belum sepenuhnya Yi Seo berteriak, tetapi sudah ada orang di ambang pintu. Yang tengah menatap keduanya bingung. Tidak hanya Yeri, bahkan Yi Seo dan Heechul pun sama bingungnya.

"Ada apa ini?"

Yi Seo berlari menuju Yeri, dan bersembunyi di belakangnya. "Yeri eonni, kau harus percaya padaku. Kalau Heechul oppa sudah menggangguku," adu Yi Seo pada kakak sepupunya.

Heechul hanya tersenyum mendengar Yi Seo mengadu pada Yeri.

"Kau kemana saja? Aku panik mencarimu."

"Aku hanya—"

"Yi Seo sedang berpacaran di dekat sungai Cheonggye," celetuk Heechul.

Yeri memutar wajahnya. Matanya membulat sempurna. "Benarkah? Apa kau tidak tahu kalau aku sangat khawatir padamu. Takut kau hilang, atau diculik, bagaimana?"

"Maafkan aku, Eonni," kata Yi Seo tulus.

Yeri mengangguk. "Kalau begitu, cepat masuk dan langsung beristirahat!"

Yi Seo mengangguk dan menurut pada apa yang dikatakan Hana. Gadis itu masuk ke dalam apartemen Yeri.

"Kalau begitu, aku harus pulang sekarang."

Yeri mengangguk. "Terima kasih sudah membantu mencari Yi Seo."

Heechul mengangguk. Tangannya terulur menuju puncak kepala Yeri, lalu mengusapnya pelan.

"Sama-sama. Kau tidak perlu sungkan Yeri"

Yeri hanya kembali mengangguk. Tak lama Heechul benar-benar pergi. Yeri menutup pintu apartemennya.

💌💌💌

Author note:

Malam ini aku double update:)

Maaf part ini agak sedikit dan tidak nyambung;(

Tinggalkan jejak, jika kamu suka.

Bekasi, September 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top