You (Ruko x Fem!Reader)

Genre: Romance, Friendship (?)
Rate: T
Song: You - Itou Kashitarou

Wkwk. Lama tidak jumpa, readertachi! Ini request dari yokune65
Maap yak gak bisa secepet yang diminta. Saya ini pemalas soalnya. Huehehe *dibeghal*
Semoga suka~
Saa, jaa mata, readertachi!

Hey, you, on the other side of the screen
There’s a song that I wanted you to listen to
Since it’s embarrassing, so as usual,
Listen to it with a smile

  Lantunan suara lembut seorang gadis bersurai (Hair colour) memenuhi ruangan bernuansa (Favorite colour) itu. (Your name) tampak tengah bersenandung pelan, bernyanyi untuk si penelepon yang berada di seberang saluran. Dengan handphone yang ia bawa, (Your name) berdiri di dekat jendela besar kamarnya. Belaian angin malam mendukung nuansa damai malam itu.

  “Hei! Kau tidak tertawa, ‘kan?!”

  Sayangnya semua itu menghilang ketika lantunan lagu (Your name) selesai, berganti teriakan kesal dari yang bersangkutan.

  Suara tawa terdengar dari saluran seberang.

  “Hei!” (Your name) awalnya kesal, tapi kemudian tawa yang ia dengar justru menular. “Kenapa kau tertawa?”

  “Hahaha… Tidak,” kemudian helaan nafas terdengar. “Aku heran saja. Kenapa kau tiba-tiba meneleponku lalu bernyanyi?”

  Senyuman terkembang tipis di wajah (Your name).

  “Tidak ada alasan khusus. Hanya iseng saja.”

  “Benarkah?”

  Tentu saja tidak.

  (Your name) menelepon pemuda itu dan memutuskan untuk bernyanyi karena ingin menghiburnya. Tanpa diberitahupun (Your name) tahu kalau pemuda yang telah lama menjadi sahabatnya itu sedang dalam mood jelek. Maka dari itu (Your name) tak bisa membendung perasaan bahagianya ketika mendengar Ruko tertawa setelah ia selesai bernyanyi.

  “Tentu saja, Ruko.”

I was searching for a meaning to sing and for a place to belong in
Before I realized it, I had come here
You gave me those flowing words
That have saved me so many times without fail
If you were to be having sad thoughts, right at this moment, then
What I can do for you is to sing with everything I’ve got

  Hening melanda untuk beberapa sekon.

  “Merasa lebih baik?” tanya (Your name) tiba-tiba.

  “Huh? Apa maksudmu?” Ruko jelas saja bingung. (Your name) menanyakan sesuatu yang melenceng dari topik.

  Tawa kecil (Your name) terdengar. Sempat menciptakan sebuah desiran menggelitik di dada Ruko.

  “Aku tahu suasana hatimu sedang kacau,” jawab (Your name) lirih. “Maaf, aku hanya bisa menghiburmu lewat nyanyian.”

  Seolah persediaan kata yang berada di benaknya dihapus semua, Ruko terdiam. Bagaimana bisa (Your name) mengetahui suasana hatinya yang sedang tidak baik? Apakah perubahan suasana hatinya terihat jelas?

  Ruko tersenyum.

  Bodohnya dia. Bagaimana ia bisa melupakan fakta penting bahwa (Your name) telah bersamanya selama lebih dari enam tahun?

  “Terimakasih, (First name).”

“It’s alright!”
Surely, no matter where you are
Somewhere in your heart is a resounding melody
The sound will adorn the monochrome days
In the sky with no stars, the crescent moon
Has been beautifully shining since yesterday
Look, from far more than what you think,
Tomorrow will always be beautiful

  (Your name) ikut tersenyum. Sayangnya Ruko tak dapat melihat senyuman manis yang telah berkali-kali sukses membuat jantungnya berdegup lebih cepat itu.

  “It’s alright!” balas (Your name) tanpa sadar menggunakan bahasa asing. Hampir satu tahun tinggal di Inggris membuatnya terbiasa berbicara dengan bahasa asing. “M-maksudku tak masalah, Ruko!”

  Ruko mendecakkan lidahnya kembali tersenyum samar.

  “Aku paham, (First name),” ujarnya disusul tawa dari gadis di saluran seberang.

  “Kalau begitu sudah dulu, ya, Ruko. Aku ingin istirahat. Selamat malam.”

  “Ya. Jaga dirimu baik-baik. Jangan terlalu memaksakan diri disana, (First name). Selamat malam.”

  Kemudian sambungan pun diputus. (Your name) langsung saja merebahkan diri di kasur empuk dalam kamarnya. Matanya belum mau terpejam. Ia hanya menatap langit-langit terus-menerus hingga tanpa sadar pikirannya melayang ke kisahnya semasa SMP bersama Ruko dulu.
 

Your name, your face, where you live,
I don’t know anything at all but,
That’s why a wonderful bond is born
That can’t be born anywhere else

  Dulu ia sama sekali tidak mengenal Ruko. (Your name) bukanlah sosok idola seperti sekarang. Ia dulu tidak suka bersosialisasi—sebab terlalu pemalu. Bahkan berita paling panas seantero sekolah pun (Your name) tak tahu.  Hingga suatu ketika Ruko mendatanginya. Kala itu (Your name) bahkan tak mengetahui siapa Ruko. Padahal seluruh penghuni sekolah mengenalnya sebagai murid jenius tapi nakal.

  “Kamu… Siapa?”

  Ekspresi kaget jelas terlihat di paras tampan pemuda surai jelaga itu. Namun kemudian ia tersenyum lebar, merasa tertarik karena ada murid yang tak mengenalnya.

  “Panggil saja aku Ruko! Senang bertemu denganmu, (First name)!”

  Kini giliran (Your name) yang kaget.

  “Senang bertemu denganmu juga, Ruko…”

  Sebuah senyum dikembangkan bersamaan dengan kalimat yang dilontarkan, mengawali ikatan keduanya yang mulai terjalin. Sebuah hubungan yang tak dapat didefinisikan. Lebih dekat dari sahabat, namun tak sampai menjadi sepasang kekasih.

In a dark room all by myself,
I continue to shout out this song
Because you are listening
I am here

  Lembayung senja mulai terlihat. Di dalam kamar, (Your name) tengah duduk di kasur sembari memangku gitar. Selembar kertas dan sebuah pensil berada di depannya. Dan dengan lembut ia pun mulai bernyanyi bersamaan dengan jemari lentik yang memetik gitar dengan pelan.

"Thank you
Someday my voice will become hoarse
And even when I am gone
The song will resound in your heart
So that it can remain forever
The sunrise flows in, and the town starts moving
Everything seems to be so dear
So that this song can reach you
I will sing
That is my proof..."

  Suara petikan gitar berhenti. Jemari itu ganti mengambil pensil lalu menuliskan lirik yang dinyanyikannya tadi. (Your name) sudah sejak lama membuat lagu itu. Dan kini ia ingin menyelesaikannya.

  Menyelesaikan lagu yang sudah sejak lama ia buat untuk Ruko.

Surely, no matter where you are
Somewhere in your heart is a resounding melody
The sound will adorn the monochrome days
In the sky with no stars, the crescent moon
Has been beautifully shining since yesterday
Look, from far more than what you think,
Tomorrow will always be beautiful

  Tanpa terasa dua tahun telah terlewat. Rutinitas (Your name) masih sama. Ia masih sering menelepon Ruko dan bernyanyi untuknya di waktu luang. Jika tak ada jam kuliah, (Your name) juga menyempatkan diri untuk menyempurnakan lagu yang ia buat untuk Ruko dulu.

  Dan kini tibalah saatnya untuk (Your name) pulang. Pulang ke Jepang, bertemu kembali dengan Ruko. Bertemu kembali dengan pemuda yang tanpa sadar telah membawa separuh hatinya.

.

  "Aku mengucapkan selamat. Akhirnya kau menyusulku juga," (Your name) berujar lembut, tersenyum manis sembari menjabat tangan sosok lelaki bersurai hitam di depannya. Disamping lelaki itu berdirilah sahabat (Your name) yang dulu biasa menata rambutnya dalam twin tail. "Kau tampak sangat cantik, Rook," puji (Your name) kepada wanita itu.

  "Terimakasih, (First name). Karena telah mau jauh-jauh datang kemari dan menyanyikan lagu buatanmu yang indah itu di acara pernikahan kami," balas Ruko dengan senyuman lebar.

  "Tak masalah. Kuharap kalian menjadi pasangan yang bahagia selalu," senyum (Your name) masih terpampang.

  "Terimakasih, (First name).  Kau benar-benar sahabat yang baik hati," sosok wanita yang sejak tadi diam pun angkat bicara, juga dengan seulas senyuman.

  "Oh, tentu saja, Rook. Aku memang baik hati."

  Dan tawapun terdengar.

  "Kalau begitu aku akan pulang. Sekali lagi semoga kalian bahagia selalu. "

  Sosok (Hair colour) itu berbalik badan lalu berjalan pergi. Tangannya ia kaitkan ke lengan pria di sampingnya—suaminya. Sebuah senyum lembut masih senantiasa terpampang di paras cantik itu.

  (Your name) masih ingat jelas saat dimana ia jatuh terlalu dalam kepada Ruko. Bahkan tak bisa dipungkiri jika perasaan itu masih tersisa hingga kini. Ia dulu rela tidur larut malam demi berbincang via telepon dengan pemuda itu. Bahkan secara rutin pulang ke Jepang hanya untuk bertemu dengannya.

  Pun ketika (Your name) menyadari perempuan yang Ruko suka adalah sahabatnya sendiri, ia tetap mau melakukannya.

  Karena (Your name) tahu orang yang kau cinta dulu, tidak harus menjadi orang yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top